| MLV - 14

1.2K 116 177
                                    


________________
14. KEBISUAN

Sarada yang sudah berada diambang batas kesadarannya tersentak saat punggungnya menyentuh permukaan empuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sarada yang sudah berada diambang batas kesadarannya tersentak saat punggungnya menyentuh permukaan empuk. Belum sempat menebak di mana ia mendarat, mulut Sarada reflek terbuka tanpa suara terhadap sesuatu yang bergerak di lehernya. Bibir basah seseorang menyesap permukaan kulitnya dengan lidah nakal yang terkadang menyapu di tiap sisi.

Napas Sarada mulai memberat, bukan karena kurangnya pasokan oksigen tapi percikan gairah yang berusaha membakar Sarada membuat gadis itu kesulitan mengontrol napasnya. Boruto, orang yang berada di atas tubuhnya tengah mencumbu Sarada cukup liar.

Ia mencoba mendorong tubuh yang tidak sebanding dengan tubuhnya, memaksa Boruto untuk memberikan jarak. Tapi, pria itu sedang di kendalikan hawa napsunya kembali menyerang bibir Sarada, melumat belahan tipis itu dengan kasar. Membuat Sarada kembali terkurung dalam gairahnya.

Sebelah tangan Boruto bergerak, membelai sisi tubuh Sarada dan menyelinap masuk ke dalam pakaian gadis itu. Jari-jarinya menjalar dengan sentuhan intens di atas permukaan kulit Sarada. Tangannya meremat bongkahan yang masih tertutupi oleh satu kain.

Saat itu juga desahan Sarada terderendam oleh Boruto yang masih menciumnya. Ia tidak bisa menyangkal sentuhan Boruto yang memabukkan, tapi Sarada tahu jika Boruto bergerak terlalu jauh. Pria ini harus di hentikan jika tidak ingin sesuatu lebih buruk menimpa Sarada. Ia ingin melawan lebih kuat, sayangnya stamina Sarada sendiri sudah berada di ujung batas.

Boruto menarik lengan baju Sarada sampai tersingkap turun, memperlihatkan dada bagian atasnya. Ciumannya pun turun menyusuri area leher sampai tulang selangka gadis itu. Saat itu juga cumbuan Boruto terhenti secara tiba-tiba. Pandangannya jatuh pada luka Sarada yang kembali basah dan berdarah. Luka akibat peluru yang Boruto lepaskan. Entah kenapa seperti ada sesuatu yang membebaninya.

Ia pun menarik tubuhnya kembali dengan posisi yang masih mengukung Sarada namun tidak memberatkan gadis itu. Manik mata biru itu pun bergulir ke atas, memperhatikan kondisi Sarada yang kacau karenanya. Deru napas memburu, bibir bengkak yang masih terdapat sisa salivanya dan tubuh tanpa tenaga. Terlihat pasrah namun tatapan gelap itu seolah memberikan kebencian pada Boruto.

Situasi Sarada memberikan debaran kesenangan pada Boruto. Ia benar-benar menyukainya, Boruto menginginkan sesuatu yang lebih dari sekedar cumbuan. Tapi kondisi Sarada tidak memungkinkan untuk melakukannya. Haruskah Boruto kurung gadis ini sampai tubuhnya pulih kembali? Atau dia ikat kedua kaki Sarada hingga tidak melarikan diri lagi?

Boruto tahu ia gila.

Ia tidak bisa mengukur sampai mana Sarada telah mempengaruhi dirinya. Boruto akan terus mencari batas ketertarikannya pada Sarada. Emosi yang berlangsung setiap petemuannya dengan Sarada membawa Boruto pada rasa tidak puas. Ia ingin kembali lagi dan lagi melihat Sarada menatap penuh permohonan padanya hanya untuk bertahan hidup, seperti yang gadis itu lakukan di dua pertemuan awal mereka. Jika itu perasaan takjub, maka Boruto tidak akan menyangkalnya.

My Lady VoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang