Follow ig aku:
@yaa_frstn @kucingimut1258Ig mereka juga:
@zayaflow_
@gafi.prnz
@kaylen_yrf
@luv_yin
@atlnta_🔗🧸📕
"Benar kata orang, kebahagiaan yang sangat tak ternilai harganya adalah keluarga Cemara."
Bahagia selalu, kesayangan ... Senyummu adalah bagian terindah dalam hidupku. Selamat menua bersama pangeranmu.
HAPPY ENDING. Akhirnya Zaya bisa bernapas lega setelah membaca buku pemberian Atlanta kemarin. Tidak ada unsur sad yang membuat Zaya merasa kurang puas. Tapi, akhir yang bahagia membuat Zaya sedikit merasa iri.
Andaikata dirinya juga bisa merasakan ending bahagia bersama bintang kesayangannya. Andai dia bisa lebih lama memeluk raga yang menyimpan sejuta luka itu. Andai dia dan bintangnya bisa menua bersama sampai menutup mata bersama.
Andai ...
Cuma andai-andai yang bisa diharapkan. Nyatanya, cowok itu sudah lebih dulu menutup matanya dan meninggalkan dirinya tanpa menua bersama sampai tua. Ke mana janji yang selama ini terucap untuk selalu bersama?
Apakah ucapan itu hanya janji manis?
Kematian itu sebuah keharusan, bukan kemauan.
Zaya bisa menerima kalimat itu. Namun, salahkah kalau ia berharap ingin menghabiskan sisa lebih lama dengan bintangnya? Salahkah dia untuk melarang laki-laki itu pergi dan memaksanya untuk kembali?
"Flow! Ada paket untuk kamu, Sayang!"
Teriakan Bundanya dari luar membuat Zaya meletakkan bukunya ke rak buku mininya dan berjalan keluar. Terlihat Bundanya sedang memegang sebuah kotak paket yang berukuran besar. Zaya mengerutkan kedua alisnya, seingatnya dirinya tak pernah memesan paket apapun.
"Dari siapa, Nda?"
"Katanya paket ini untuk kamu. Bukannya kamu yang mesan?" tanya Zahara balik.
Zaya menggelengkan kepalanya bingung. "Enggak, Nda. Flow gak pernah pesan apapun."
"Terus siapa dong yang ngasih?"
"Flow gak tau, Nda. Yaudah Flow terima ya, mungkin secret admirer' Flow yang kasih." Zaya mengambil paket itu dari tangan Zahara dan berlari menaiki tangga.
Sedangkan Zahara cuma geleng-geleng kepala melihat tingkah anak gadisnya itu. Wanita itu kembali ke dapur, melanjutkan tugasnya yang sempat tertunda.
"Dasar anak-anak."
🔗🧸📕
"Kira-kira siapa yang ngasih ya?"
Zaya membolak-balikkan paket ukuran besar itu. Tidak ada tertera nama pengirimnya di sana. Karena penasaran, Zaya membuka paket itu. Raut wajahnya membinar ketika melihat apa isi paket tersebut. Terdapat lebih dari sepuluh buah buku. Dan di samping itu, ada sebuah kertas kecil. Zaya mengambilnya dan mulai membaca surat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Happy Ending [END] [TERBIT]
Fiksi Remaja[SEQUEL WE ARE FRIEND] TELAH TERBIT DI PENERBIT TEORI KATA PUBLISHING! "Aku bahagia, tapi bukan bersamamu." "Sakit itu ketika mencintai orang yang belum selesai dengan masa lalunya." _______•°^•°^ Namanya Atlanta Catur Gelanio. Laki-laki bibliophile...