Yoongi mendudukkan sang puan di meja dapur, kepalanya miring, ciumannya makin dalam, rematan-rematannya di pinggul membuat gadis di depannya yang menerima perlakuan melenguh kecil, menggeliat tak nyaman, mengerang, putus asa waktu rasakan basah dan panas di vagina, —itu darah, diingatkan kalau ia sedang menstruasi. Estelle buru-buru mendorong dada pria itu ketika mulai mengecupi potongan lehernya. Bibirnya tertarik, tersenyum masam. Menangkup rahang pria itu dengan kedua tangannya, lalu kepalanya maju untuk memberi kecupan penutup di sudut bibir. "Mengulum penismu pagi tadi belum cukup?"
"It's just blood, Estelle. We always can try something new, innit?"
Gadis itu ingin muntah membayangkannya.
Yoongi menggigit bibir dalamnya sembari bergerak merapikan pakaian puannya yang naik akibat tangannya sempat menjelajah. "Kapan kita akan bertemu lagi?"
Gadis itu berpikir sebentar sebelum ia pergi siang ini untuk kembali ke mansion, dan besok dia pergi ke Badajoz, makanya Yoongi bertanya karena mereka akan berpisah sementara. "Cuma 4 hari disana, nanti aku langsung kembali. Kau tidak ingin menemaniku?"
Yoongi menjumputkan seutas surainya ke belakang telinga. "Aku tak ingin mengganggu waktumu dengan keluargamu."
"Tapi aku khawatir," Estelle menggumam tak enak. "Bagaimana jika Ramón kemudian menyakitiku lagi meski sudah mendengar cerita lengkapnya?"
"Mungkin kau yang harus pikirkan kembali sebelum menceritakannya pada Ramón."
Gadis itu menghela nafasnya. "Mungkin kau yang juga harus mempertimbangkan rencanaku semalam. Kau yang paling tahu aku benci ada di tengah kekacauan ini." Elle turun dari meja dapur, lalu mengambil tasnya di sofa dan mengantongi kunci mobilnya yang sudah ia dapatkan kembali. "Kau bilang tak akan menjadikanku objek lagi untuk kepentingan bisnis KGarage dengan Montes. Aku menceritakannya padamu karena aku percaya padamu, Yoongi. Jika bukan aku yang memberi izin menceritakannya pada orang selain dirimu, maka kau juga tidak berhak."
Estelle membawa langkahnya keluar dari apartemen Yoongi, meninggalkannya tanpa ucapan selamat tinggal atau hal manis. Meski perempuan itu tidak marah, tapi ucapannya barusan menghilangkan keinginan Yoongi untuk melakukannya juga. Pria itu hanya berdiri diam menatap pintu yang sudah tertutup menghilangkan puannya.
Lalu hari itu mereka tidak bertukar pesan seperti sedang dalam perang dingin. Estelle menghabiskan waktunya dengan Miguel yang kembali ke Barcelona, Carla tiba-tiba ceria; sementara Yoongi pergi bekerja lalu malamnya menemani Jimin ke salah satu pesta majalahnya di Madrid lalu membuat tato di pinggangnya.
Kemudian esok paginya lagi ia baru terbangun sendirian di kamar apartemen, Estelle mengirim pesan mengatakan jika ia sudah berangkat ke Badajoz. Yoongi hanya membacanya. Lalu pukul 11 siang, baru turun dari dari mobilnya di KGarage, ponselnya bergetar mendapat panggilan dari Seokjin,
"Apa yang terjadi? Barangnya hilang lagi 300 kilogram dari kapal!"
Yoongi berhenti di tengah jalan begitu saja sambil menghela nafasnya dan memijat pangkal hidung. "Fuck, Ramón!" desisnya.
"Orang-orang mulai berpikir rantai suplai kita tak bisa diandalkan dan berbahaya! Jumlah pengiriman turun 12% dari bulan kemarin karena orang-orang mulai meninggalkan kita, Yoongi, dan beralih ke Shinje yang mendapat kiriman dari Tiongkok. Kita juga harus memberi kompensasi untuk atasi masalah ini supaya mereka tak marah!"
Yoongi melanjutkan langkahnya sambil berpikir apalagi yang ia bisa lakukan juga disini. Ini efek domino dari keputusan Seungwan menyerang Estelle.
"Katakan padaku, kau sudah punya solusi untuk atasi masalah ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Diablo [M] ✔
Hayran Kurgu❝𝘐𝘵'𝘴 𝘥𝘪𝘢𝘣𝘭𝘰'𝘴 𝘸𝘰𝘳𝘬, 𝘩𝘰𝘸 𝘤𝘰𝘶𝘭𝘥 𝘺𝘰𝘶 𝘸𝘢𝘯𝘵 𝘵𝘰 𝘥𝘰 𝘵𝘩𝘪𝘴?❞ [21+] [M] [⚠️] [VERY EXPLICIT] [🔞] - Kapal yang tenggelam di Laut Tengah membuat perusahaan merugi besar. Keterpurukan 4 tahun terakhir membuat Kimdae Group y...
![Diablo [M] ✔](https://img.wattpad.com/cover/343617390-64-k825729.jpg)