1.3

504 92 65
                                    


Hari-hari berlalu dengan cepat, dan Hyunjin hanya menghabiskan waktunya di kamar, duduk sembari menatap jendela. Sesekali ia juga kembali pada hobinya membuat lirik-lirik lagu beserta not balok di tengah malam.

Pintu terbuka, Hyunjin menoleh ke belakang mendapati Felix datang membawa sebuah gitar.

"Hei, gimana keadaan lo?"

"Baik-baik aja."

"Kak Minho bilang gua harus selalu bersikap baik sama lo, dia juga bilang kalo lo pinter bikin lagu, mau gua nyanyiin?"

"Mau nyanyi apa, lo aja ngga bisa nyanyi atau bahkan main gitar."

Felix mendesis merasa diremehkan oleh Hyunjin, kemudian ia tertawa kecil.

"Jangan bilang gitu dulu, lo belum liat gua nyanyi, gua akhir-akhir ini belajar sama Kak Minho."

Felix membenarkan posisinya, memetik senar gitarnya dengan tangan lembutnya, menciptakan melodi-melodi indah membuat Hyunjin cukup terpukau mendengarnya.

"Masih bilang gua ngga bisa?"

"Bagus, tapi gua tetep ngga bisa ngasih lagu gua ke lo."

"Kenapa? Satu lagu pun ngga bisa?"

Hyunjin tak menjawab atau bahkan menatap Felix. Felix yang melihatnya pun hanya menghembuskan napas pendek kemudian memainkan gitarnya lagi.

Di tengah-tengah lagu Felix berhenti, Hyunjin yang awalnya ikut menikmatinya jadi menatap Felix. Matanya membulat menatap Felix yang nampak sekarat hingga menjatuhkan gitarnya.

"F,Felix."

Hyunjin yang panik pun segera berteriak memanggil seluruh orang rumah. Tak lama Minho beserta Oma datang.

"Apa Oma bilang! Anak ini cuma bawa kesialan!"

"Oma masih sempet bilang gitu saat Felix kayak gini?" Minho segera menggendong Felix di punggungnya dan membawanya ke mobil.

Sebelum mengikuti Minho, Oma terlebih dahulu melirik Hyunjin sinis. "Ngga usah ikut!"

Hyunjin mengulum bibirnya, setelah mereka semua sudah memasuki mobil hendak ke Rumah Sakit Hyunjin mengintip dari balik jendela hingga mobil yang dikendarai oleh Minho meninggalkan pekarangan rumah.

Hingga sekitar satu jam lamanya, Hyunjin duduk memeluk kakinya sendiri di kamar.

"Felix mana?" Itu suara Jinyoung dengan napas terengah yang tiba-tiba datang dan masuk ke dalam kamar.

"Felix udah dianter Kak Minho sama Oma ke Rumah Sakit."

Jinyoung terlihat mengambil ponselnya dan berjalan dengan terburu-buru keluar dari rumah.

"Kenapa ngga ngabarin kalo Felix di Rumah Sakit?"

Hyunjin berdiri di ambang pintu kamarnya menatap kepergian Ayahnya. Tatapannya yang sayu berubah menjadi datar.

"Brengs*k."

<><><><><><><><><><><><><><>

"Kak." Panggil Seungmin yang datang memasuki kamar Kakaknya, terlihat Chris yang sedang berkutat dengan laptop miliknya.

"Gimana lo bisa tau semua tentang Hyunjin? Kalo dipikir-pikir, kan kita sama-sama masih kecil waktu itu? Gimana lo bisa tau tentang kepribadian ganda yang dimiliki Hyunjin, bahkan lo kenal Sam sama Luke."

"Seungmin, ada beberapa hal di dunia ini yang mungkin lo ngga harus tau."

"Tapi gua pengen tau."

Dear HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang