bagaimana kehidupan jeongwoo setelah Daddy nya menikah lagi dengan seorang pria manis yang mempunyai anak seumuran dengannya?
Jeongwoo hanya menginginkan seorang adik, bukan seorang kakak. apalagi hanya selisih beberapa bulan saja, dan sifatnya yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wajah Jeongwoo menjadi muram saat melihat balasan jari Jihoon Daddy nya. Tapi detik kemudian ia tersenyum karna Daddy sama saja dengannya,
Jeongwoo melihat Haruto yang sedang tertidur di sampingnya lalu ia melihat kearah jam yang menunjukkan pukul 10 pagi, jeongwoo mencium kening Haruto dan memutuskan untuk membangunkan Haruto
"Haru.. ayo bangun sayang.."
"Euungg.. tunggu sebentar jeongwoo.."
"Ga boleh, sarapan dulu nanti lanjut tidurnya." Jeongwoo membangunkan tubuh Haruto dan di dekapnya, "Bangun dulu, sayang.. nanti papa sama Daddy mau ke sini lohh" Ucap jeongwoo lagi
Haruto langsung membuka matanya lalu menatap jeongwoo sambil tersenyum, "Tapi kenapa?" Tanya Haruto sambil merubah ekspresi wajahnya
"Loh, kok nanya kenapa? Kamu ga mau papa dan Daddy kesini?" Tanya balik jeongwoo membuat Haruto langsung menggelengkan kepalanya sambil cemberut, "Haru ga mau.. haru mau sama jeongwoo.." ucap Haruto sambil menyembunyikan wajahnya di dada bidang jeongwoo
Jeongwoo terkekeh melihat Haruto ia mengelus rambut dan punggung Haruto juga mengecup kepala Haruto. "Yaudah, kamu mandi ya? Jeongwoo udh siapin sarapan" Haruto mengangguk dan melepaskan pelukannya
"Udh ga sakit kan?" Haruto menggelengkan kepalanya lalu turun dari kasur, jeongwoo mengantarkan Haruto sampai di depan kamar mandi. Lalu dirinya langsung kembali ke dapur
Di bawah di meja makan jeongwoo sudah menyiapkan sarapan yang sangat lezat dan mengiurkan, lalu jeongwoo membuat susu strawberry untuk kehamilan. Ia meletakkannya di meja makan
Lalu ia berjalan kembali ke kamar dan melihat Haruto sedang memakai kaosnya di depan cermin, Haruto menoleh kebelakang dan langsung berlari memeluk tubuh jeongwoo. Jeongwoo tentu saja menerima pelukan itu dengan senang hati
"Ayo turun"
Haruto menggelengkan kepalanya lalu mendongakkan kepalanya, "Gendong.." Jeongwoo terkekeh dan langsung mengangkat tubuh Haruto dan membawanya ke meja makan
Jeongwoo mendudukkan Haruto di kursi dan menyiapkan sarapan untuk Haruto dan dirinya, tapi tiba-tiba Jeongwoo. Jeongwoo langsung mengangkat telpon nya, ia tidak akan menjauhkan diri saat ada yang menelponnya dari Haruto
"Apa?"
"...."
"Urusan gue?"
"...."
"Gue sih ga peduli, malah bersyukur. Udh lah gue sibuk." Jeongwoo langsung mematikan telponnya dan menaruh ponselnya di meja ia kembali menatap Haruto yang sedang menatapnya juga