[25] TERNYATA ....

7.8K 890 1K
                                    

Guyss aku udah mulai kerja lagi, semoga bisa cicil sampe tamat yaas🫶

Question of the day :

1. Dapet THR Berapa?

2. Udah mulai sekolah?

3. Kemarin puasa batal berapa hari?

Udah siap guiss? Tarik napas dulu dalam-dalam hihi

Happy reading💕








Besoknya benar saja, tepat jam enam pagi Ksatria sudah nangkring di depan rumahnya dengan moge andalannya.

Ksatria menaruh helm di atas motornya sementara ia memilih duduk di kursi yang tersedia di teras depan.

"Anak gadis mana jam segini baru bangun," decaknya seraya mengamati penampilan Selena dari atas sampai bawah begitu juga sebaliknya.

Selena mencebikkan bibirnya, ya gimana enggak? Ksatria datangnya kepagian, bahkan ia belum mandi, masih memakai baju tidur semalam dengan rambut seperti singa.

"Gue bilang jangan kepagian."

Ksatria menyugar rambutnya. "Gue bilang cowok sejati gak ingkar janji."

Cih. Selena berdecak. "Gue siap-siapnya lama, kalo mau duluan, duluan aja."

"Lo mau siap-siap lima jam juga gue tungguin."

Huh, kayak gak ada obrolan lebih berbobot aja. "Ya udah, jangan nyesel tapi."

Setelahnya Selena kembali menaiki tangga dan berpapasan dengan Dicko yang udah rapi di jam segini.

"Anak gadis baru bangun," sindirnya.

"Ko, lo gak mau gue tampol kan?" Ancamnya.

Dicko terkekeh. "Di depan ada siapa?"

"Ksatria."

"Gak salah sepagi ini?"

"Tahu. Ya udah deh gue siap-siap dulu."

"Buruan, ntar telat."

"Iyaa."

Dan begitu saja yang terjadi. Sebenarnya ia juga gak biasanya bangun jam segini, tapi karena semalam Ksatria menemuinya alhasil ia tidak bisa tidur cepat dan berakhir dengan bangun kesiangan.

Setelah kurang lebih 30 menit, Selena sudah selesai dengan seragam juga make up tipisnya. Ia segera mengambil ransel dan kembali turun ke bawah menghampiri Ksatria yang pastinya sudah kebosanan.

"Sat gue udah ...."

Perkataannya terhenti saat tak sengaja ia mendapati Dicko dan Ksatria yang seperti mengobrol dengan serius.

"Jangan coba-coba halangin gue."

Dicko menatap Ksatria dengan lurus. "Lo yang udah di luar batas."

"Gue gak peduli."

"Gue yakin lo bakal nyesel."

Selena berpikir keras menganai apa yang tengah mereka bahas, apa yang mereka perbincangkan sampai-sampai mereka menjadi seserius itu.

Bersamaan dengan itu, Dicko menyadari keberadaannya dan mengubah ekspresinya menjadi tersenyum konyol.

"Sel, udah siap lo?"

Dengan agak canggung Selena menganggukkan kepalanya.

"Ya udah gue duluan ya, pangeran berkuda putih lo nih udah nungguin," sindirnya yang kalau detik itu gak langsung pergi, udah kena bogeman mentah dari Ksatria.

KSATRIA [BAD-BOYFRIEND]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang