[07] NARKOBA?

19K 2.3K 2.7K
                                    

Halo guyss, maafin baru bisa update lagii, soalnya pagi ada kesibukan hehe, dimaklum yaaa

Question of the day :

1. Punya hape dari kelas berapa?

2. Merk hapenya apa?

3. Sekarang umur kamu berapa?

Happy reading💙






"Eh anjing itu permen gue!" Seru Aster yang gak terima permennya di ambil oleh Malik.

"Ya elah cuma permen doang, gue ganti deh. Kalo perlu sepabrik-pabriknya." Malik menatap permen itu dengan hina.

"Lagak lo, Lik!" Seru Gara. "Gorengan jatoh aja belom lima menit lo ambil lagi."

"Itu beda lagi ya, blok. Kalo gak gue ambil lagi namanya mumbadzir. Diluaran sana banyak tuh orang gak bisa buat makan, jadi kita gak boleh buang-buang makanan. Lagian kalo jatohnya masih di lantai mah gak kotor kali."

"Amin." Aster dan Gara mengusap wajah dengan telapak tangannya bergaya seolah-olah tengah mendengar ustadz berceramah.

"Si anying gue dikira lagi dakwah," kesalnya.

Nathaniel datang kemudian merebut stick PS yang sebelumnya tengah Aster pakai.

"Buset bang grasak-grusuk amat," kesal Aster.

"Bodo."

Malik mengulum senyum mendengar respon Nathaniel, kemudian merangkulkan tangannya pada leher cowok itu lalu menatapnya penuh godaan.

"Gimana ceweknya bro? Bohay?"

Bukan rahasia lagi kalau orang tua Nathaniel sedang berusaha keras untuk menjodohkan Nathaniel dengan anak dari teman bisnisnya untuk memperbaiki perusahaannya yang sedikit goyang.

"Bohayan juga nenek lo," sungutnya seraya mengambil permen Aster yang sisa satu.

Perkataan Nathaniel disambut gelak tawa oleh yang lainnya. Kemana perginya si kulkas 1000 pintu itu? Hahaha

"Anjir permen gue lagi yang jadi korban," keluh Aster yang baru menyadarinya. Permen kaki favoritnya yang udah mulai langka di cari, sudah habis oleh teman-teman sarapnya.

"Jadi lo belom ketemu orangnya?" tanya Gara yang matanya fokus pada layar komputer di hadapannya.

"Gak sudi."

"Ya udahlah aing aja yang ngewakilin lo. Lagian cewek diluaran sana emang gak pantes sama cowok-cowok bejat kayak kalian," ucap Malik.

"Yeuu si anjing!" seru yang lain seraya menimpuk kepala Malik dengan benda apapun yang ada di sampingnya.

Tak lama dari itu, Ksatria yang masuk.

"Muka lo kenapa dah?" tanya Aster saat melihat wajah Ksatria yang babak belur, untuk ke sekian kalinya.

"Biasalah."

Seolah hal itu bukanlah hal besar yang terjadi, Ksatria dan wajah babak belur bukanlah sesuatu hal yang aneh. Biasanya seminggu minimal tiga kali cowok itu berantem dengan orang random. Mau itu orang lain yang mencari ribut atau memang dianya sendiri yang doyan ribut, entahlah.

"Gabut banget anjir jadi anak orang kaya," keluh Malik.

"Ya Allah biarin aja usaha bokapnya Malik bangkrut, biar dia capek-capek kerja kaya orang diluaran sana dan gak bilang gabut lagi," doa Aster yang langsung diamini oleh yang lain.

KSATRIA [BAD-BOYFRIEND]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang