Hai guyss, gimana puasanyaa? Udah ada yg batall?
Udah tiga hari ini kepala aku berat banget belum lagi batuk dan pilek, alhasil sampe kostan langsung rebahan🙏
Kamu jaga kesehetan yaa, apalagi di musim yang gak nentu kayak gini💪
Question of the day :
1. Takjil favorit?
2. Makan yang manis-manus dulu atau langsung makan berat?
3. Kamu anak ke berapa?
Skuyy langsung aja, cekidot💓💓
•
•
•
"Ko, lo habis darimana?" Selena hampir menjerit kaget saat Dicko tiba-tiba saja muncul di balik pintu utama, saat itu juga tatapannya beralih pada jam dinding yang menunjukan pukul 23.00 WIB, habis darimana dia?
"Loh, lo belum tidur, Sel?" Dicko memutuskan tatapan keduanya kemudian berjalan ke dapur dan mengambil minum.
"Jawab gue dulu, malem-malem gini lo habis dari mana?" Selena menatap Dicko dengan mata memincing tajam. Tatapannya mengintai dari atas sampai ke bawah.
"Gue abis dari minimarket depan," sahutnya setelah selesai menegak segelas penuh air putih.
"Beli apa?" Masih penasaran, Selena terus mengajukan pertanyaan.
"Beli ini." Dicko mengangkat sebuah benda berukuran sedang.
"Apa?"
"Beli rokok."
Selena mengerutkan dahinya. "Sejak kapan lo ngerokok? Bukannya gak pernah?"
Dicko terdiam sejenak sebelum kembali menjawab. "Sejak gue pengen. Udah ah, gak jelas banget lo kayak wartawan." Dia mendorong pelan bahu Selena dan menaiki anak tangga.
"Jangan sampe bokap gue tahu," peringat Selena.
"Tahu gue."
Dicko menghentikan langkahnya saat ia akan masuk ke dalam kamar. Ia berbalik dan masih mendapati Selena yang berdiri tepat di balik punggungnya. "Ngapain ngikutin gue?"
"Ko, gue takut," cicitnya.
"Takut apaan? Rumah lo ada hantunya?" Tuh cowok malah ikutan parno.
"Ya enggaklah! Gue takut mimpi semalem kejadian lagi."
Dicko menghela napas. "Ya udah gue temenin lo sampe tidur."
Keduanya masuk ke dalam kamar Selena. "Buruan sana lo tidur, gue juga ngantuk ini."
Selena mengangguk, ia menaiki ranjang dan menarik selimutnya sampai batas dagu.
"Sel."
"Apa?"
"Kabar bang Rex gimana, ya?"
"Bahagia kali."
"Lo yakin?"
Selena sontak menatap Dicko lamat-lamat. "Yakin dong, dia kan lagi ngejar apa yang dia mau. Lagian kuliah diluar negeri kan emang mimpinya dia sejak lama."
"Bener juga sih."
"Kok lo tiba-tiba nanyain bang Rex, kenapa?"
Dicko seketika menggelengkan kepalanya. "Basa basi dong sih."
"Yeuu."
Tapi walau begitu entah kenapa perasaan Selena jadi gak tenang, entah perasaan macam apa yang ia rasakan malam ini. Tapi sebelum semuanya menjadi gelap dan ia hilang kesadaran, sayup-sayup Selena mendengar Dicko yang bicara entah pada siapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
KSATRIA [BAD-BOYFRIEND]
Ficção Adolescente[FOLLOW SEBELUM BACA] 'Bad boy doesn't cry, they fight' Ksatria Geovandra. Gelap, tangguh, dan berbahaya. Start : Ending :