[23] ADA APA DENGAN DICKO

8.2K 747 108
                                    

Guyss gimana kabarnyaaa??

Aku udah semingguan gaksii gak update??? Sowriiii yaaa, kemaren2 emang lagi agak agak xixix

Question of the day :

1. Sehari jajan dijatah berapa?

2. Film favorit?

3. Lagu yang lagi terangiang-ngiang banget?

Happy reading guiss💓






Rara
Sel jangan lupa besok bawa alat-alat buat bikin asbak

Selena membulatkan kedua matanya, alat-alat untuk membuat asbak? Dan detik berikutnya ia menepuk jidatnya sendiri.

"Ohiya! Kan minggu kemarin pak Ari udah ngewarning itu di kelas," gumamnya. "Untung aja Rara kasih tahu."

Setidaknya walaupun telat, Selena bisa beli sekarang.

"Pergi sendiri kan berasa gak jelas, kayaknya mending gue ajak Dicko aja deh," gumamnya.

Sebelum pergi menemui Dicko, Selena lebih dulu bersiap-siap. Supaya nantinya keduanya tinggal berangkat dan tidak membuang-buang waktu.

Ia kemudian melangkah keluar kamar dan hendak mengetuk pintu kamar Dicko sebelum ia mendengar Dicko yang tengah menelpon dengan seseorang.

"Dickoooo, anter gue ...."

Ucapan Selena terhenti saat ia mendengar Dicko nampak serius dengan seseorang di sebrang sana. Bukan bermaksud menguping, tapi karena pintunya tidak tertutup rapat, alhasil Selena dapat mencuri dengar apa yang tengah ia obrolkan.

"Lo serius bisa? Kemarin gue coba tetep gak berhasil," ujar Dicko.

"...."

"Lo tenang aja, semuanya aman. Gak akan ada masalah."

"...."

"Gue pastiin rencana ini akan berhasil, apapun yang terjadi."

"...."

"Iya gue ke situ sekarang."

"...."

"Gue sendiri, aman."

Selena menelan ludah susah payah, dengan siapa sebenarnya Dicko bertelpon? Dan sedang membahas apa? Kenapa obrolan itu terasa janggal dan aneh baginya?

Jantungnya berdetak tak karuan, akhir-akhir ini semuanya memang terasa aneh dan Selena pikir hanya perasaannya saja, awalnya. Tapi makin ke sini kenapa malah makin menunjukan tanda-tanda kebeneran akan firasatnya itu?

CEKLEK.

"Sel, lo ngapain di sini?"

Belum selesai lamunannya, tiba-tiba saja ia dikejutkan dengan kehadiran Dicko yang tanpa aba-aba langsung keluar dari kamarnya. Cowok itu menatapnya dengan bingung dan alis bertaut.

"Oh ... itu enggak ... ini gue mau ajak lo buat nemenin gue cari alat-alat prakarya," ucap Selena berusaha menormalkan detak jantungnya, tapi sulit, ia malah grogi.

"Sekarang?" tanyanya dengan tatapan penuh tanya yang di jawab dengan anggukkan kepala oleh Selena. "Kayaknya gak bisa kalo sekarang."

"Loh kenapa? Lo gak akan kemana-mana kan?" tanya Selena yang berpura-pura gak tahu, supaya sedikit banyaknya ia bisa dapat informasi tambahan.

Dicko menggaruk belakang kepalanya. "Gue mau ngerjain tugas."

Hampir saja Selena tertawa mendengarnya, tugas katanya? Tugas dari Hongkong!

KSATRIA [BAD-BOYFRIEND]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang