Guyss apa kabarrr? Aku dateng lagi niii, semoga tidak bosan hihi
Sejujurnya pengen tamat di bawah part 40, doakan semoga bener yaa dan gak lama juga updatenya😭😭
Siapp? Tarik napas dulu ...
Happy reading💓
•
•
•
"Papa gak mau ya hal kayak gini terulang lagi," tegur papanya lagi membuat Selena menundukkan kepalanya seraya meremas jari jemarinya dengan gelisah.
Sialan Dicko, batinnya. Gara-gara aduannya, malam ini Selena benar-benar habis oleh papanya.
"Kalo ada apa-apa laporin ke papa, papa gak setiap saat tahu apa yang terjadi sama kamu," ucapnya yang terdengar sendu. "Untung ada Dicko," sambungnya.
Selena melirik Dicko yang duduk santai di sampingnya seraya tersenyum bangga. Sementara Selena menatapnya dengan sinis seraya berucap tanpa suara "Awas lo."
"Ya sudah kalo gitu, papa mau lanjutin kerjaan papa yang tertunda."
"Iya pa," ucap Selena dengan patuh. Tapi jangan salah, setelah papanya tidak terlihat oleh sudut pandangnya saat itu juga ia memukul perut Dicko dengan amat sangat kencang.
BUGH.
"Anying!" seru Dicko kesakitan, mau bagaimanapun ia belum siap dengan serangan dadakan dari Selena.
"Gara-gara mulut lo nih, Ko!" Selena menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
"Sorry," mohonnya yang merasa bersalah. "Gue kan gak bisa bohong."
"Halah."
Dicko terkekeh.
Ting!
Obrolan keduanya terhenti sejenak saat ponsel Selena tiba-tiba berdering pertanda pesan masuk.
"Sel, kalo mau minta anter bisa ke gue aja."
"Hmm," sahutnya seraya membaca deretan pesan dari nomor yang sama sekali tak ia kenal.
+62526***
MenjauhKeningnya mengerut dalam, siapa sih orang gak jelas yang mengiriminya pesan random seperti ini. Tapi mengingat cerita Rara yang katanya hampir ketipu gara-gara chat random seperti ini membuat Selena mengabaikannya begitu saja.
"Ko, lo udah punya pacar?" tanya Selena tiba-tiba.
Dicko tiba-tiba senyum-senyum menjijikan. "Sorry nih ya, bukan maksud gimana-gimana, tapi gue udah anggep lo sebagai ...."
PLAK
Selena menepuk paha Dicko dengan kencang. "Bukan buat gue, setan! Mana mau gue juga sama lo."
Dicko kembali meringis sembari meniup-niup pahanya yang memerah. "Ya bilang dong."
"Ya elonya yang kegeeran."
Dicko nyengir lebar.
"Lo tahu kan temen gue yang namanya Rara?"
"Tahulah, yang bawa lo jatoh ... aws!"
Selena kembali memukul lengan Dicko seraya meletakan jari telunjuk di bibirnya. "Ssttt ... anjir lo ya, mau bokap gue denger lagi?!"
"Aniaya aja gue Sel, aniaya. Remuk bada gue lama-lama."
Selena nyengir tak bersalah. "Mau gak gue comblangin sama doi?"
"Intinya percintaan gue gak semua orang harus terlibat," ucapnya sok bijak.
KAMU SEDANG MEMBACA
KSATRIA [BAD-BOYFRIEND]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] 'Bad boy doesn't cry, they fight' Ksatria Geovandra. Gelap, tangguh, dan berbahaya. Start : Ending :