Selamat membaca, sorry for typo.
Setelah mendengar semua penjelasan dari empat karyawati Sakha yang tidak aku ketahui nama-namanya itu, aku langsung berlari pergi menaiki lift untuk tiba di lobi.Ternyata ada yang Sakha sembunyikan dariku tentang wanita itu, aku tidak tahu apa tujuannya menyembunyikan ini, tapi yang jelas aku harus menghentikan semua ini.
Tiba di lobi, aku tidak menemukan keberadaan wanita itu.
"Mbak, wanita yang cari Sakha tadi kemana perginya?" tanyaku ke resepsionis.
"Sudah pergi, Bu. Petugas keamanan yang bawa pergi."
"Udah lama?"
"Sudah, Bu."
Tak menyerah, aku langsung berlari keluar untuk mencari keberadaan wanita itu. Aku yakin dia masih ada di daerah sini dan benar dugaanku, aku lihat wanita itu sedang beradu argumen dengan pertugas keamanan.
Aku langsung berlari kearahnya, menarik lengannya dan membawanya ke basemen gedung yang sepi.
"Gempita! Akhirnya kamu mau tolong Mama, mereka mau usir Mama padahal Mama belum ketemu suami kamu. Bilang ke suami kamu untuk pecat mereka!"
Aku melangkah mundur saat wanita itu hendak memelukku, menatapnya dengan nyalang. Aku masih ingat namanya, Miranti.
"Ada urusan apa anda datang kemari dan membuat kekacauan disini?"
"Sayang, Mama mau ketemu kamu sama suami kamu."
"Your not my mother! Jadi jangan sebut diri anda sebagai Mama lagi, karena anda tidak pantas mendapat panggilan itu."
"Kenapa kamu bentak Mama?! Dimana sopan santun kamu?"
"Apa tujuan anda melakukan ini?" aku tak menghiraukan pertanyaannya, aku ingin segera menyelesaikan urusan dengan Miranti.
"Mama ingin hidup bahagia sama kamu dan suamimu, Gempita."
"Untuk seukuran orang yang sudah membuang anaknya, anda tidak memiliki hak untuk bisa hidup bahagia bersama anak yang anda buang."
"Gempita! Jaga ucapan kamu? Kenapa kamu begini sama Mama kamu sendiri?"
"Satu-satunya orang yang saya panggil Mama adalah Mama Lana, mertua saya. Selebihnya saya tidak memiliki Mama."
"Mama ibu kandung kamu, Gempita!"
"Anda hanya orang yang melahirkan saya! Tidak ada alasan saya harus menghormati anda!"
"Kamu harus balas bakti kamu ke orang yang sudah melahirkan kamu!"
"Melahirkan seorang anak adalah takdir seorang wanita, jadi tidak ada alasan bagi anak harus selalu membaas bakti pada orangtuanya."
"Kamu lupa?! Kalau bukan karena Mama! Kamu tidak akan bisa hidup seperti ini!"
"MAMA YANG BERI KAMU KEHIDUPAN!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Flawless Wife [End]
RomanceTentang Gempita yang menceritakan kisah kehidupan pernikahannya dengan seorang Sakha, cucu pewaris Pramadana. Tentang Gempita yang perlahan mulai merasakan cinta terhadap Sakha, bagi Gempita mencintai Sakha adalah sebuah kesalahan. Tapi, Gempita t...