15

17.2K 2.6K 582
                                    






⚠️Perhatikan sudut pandang pembaca.








***




⚠️⚠️VOTE GRATIIIIISSSSSSS!!!!

JANGAN JD SILENT READERS!

PENCET TOMBOL BINTANG DI KIRI BAWAH ITU LOOOHHHHH !!!!!

⚠️⚠️Jadwal up :

- Setiap Jumat & Minggu
- 1k vote & 500+ komen
Jika hari Jumat/Minggu belum target, maka up di undur!





❤️ Selamat membaca sayangnya ndoro ❤️







***







Author POV

Kakek hyuga tersenyum begitu tipis, memamerkan kerutan tuanya. "Lakukan saja... Kau kan memang pandai melenyapkan."

Kalimat yang dilontarkan oleh guru besar terus terngiang diotak Chira. Memang benar jika dilihat secara penampilan, Gandamana itu sosok yang bisa dibilang berbahaya.

Dia sakti mandraguna, banyak pula orang-orang yang mendukungnya, dia bisa menjadi ancaman takhta sang raja.

Tapi jika memang benar Gandamana menginginkan takhta kerajaan, mengapa dia repot-repot melatih para pangeran yang notabenenya bisa menjadi saingan beratnya nanti?

Chira melirik Gandamana yang tengah duduk memejamkan mata. Ah entahlah bisa dibilang posisi meditasi? Gandamana terlihat tengah menenangkan diri.

Ucapan guru besar sukses membuat sang senopati ini berang, dan akhirnya memilih pergi meninggalkan guru besar.

Bagaimana bisa Setyaki berpikir Chira akan menyerahkan wahyu kepada pria seperti Gandamana yang bahkan belum Chira benar-benar kenal?

Padahal saat dulu dia menulis novel sih, tidak ada pikiran membuat Gandamana menjadi orang yang menginginkan takhta kok, tapi kedepannya kan tidak ada yang tahu? Wong penulisnya saja mati mengenaskan, tidak ada yang melanjutkan tulisannya.

"Apa ada yang ingin kau tanyakan?" Gandamana buka suara.

Chira berkedip. "Ah tidak Adipati."

Gandamana membuka matanya, menatap gadis ayu didepannya itu. Gadis yang keberadaannya sedikit mengusik dirinya sejak awal. Banyak kebetulan-kebetulan yang membuatnya terusik.

Dari sejak mereka bertemu, ketika Chira tersesat dan malah masuk ke ruangannya. Anehnya lagi Sentanu saat itu membantu Chira untuk keluar dari interogasinya, si kembar pun terlihat sudah mengenalnya.

Dia sama-sama pria, dirinya tahu jika semua muridnya tertarik dengan kemolekan gadis didepannya itu. Dari yang dirinya dengar, Chira dulu adalah salah satu gadis penghibur kesatria dan di kabarkan bahwa Chira sangat terobsesi dengannya.

Yah, tapi Gandamana sendiri tidak mengingat Chira. Terlalu banyak gadis yang sama seperti Chira soalnya.

Jika dari cerita itu benar,  bukankah akan mudah dirinya mendapat wahyu itu dari Chira? Mengingat Chira menyukai dirinya?
Begitu pikir Gandamana.

Dandang Mangore Romance [21+]  ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang