PENCET BINTANG POJOK BAWAH KIRI!SILAHKAN SHARE STORY NDORO KE YG LAIN!
follow ndoro disini Crocodileudud
Dan tiktod ndoro juga boleh (crocodileudud_)Selamat membaca sayang²nya ndoro❤️
***
AUTHOR POV
Chira merasakan pandangannya menggelap karena tubuhnya tertutup oleh kain yang dilempar oleh Gandamana. Saat ia menarik kainnya, ia melihat Gandamana sudah berdiri membelakanginya.
"Bohong jika diriku berkata tidak menginginkan wahyu itu, tapi aku sedikit kecewa dengan apa yang kau ucapkan."
"Kuabdikan hidupku untuk kerajaan ini, karena itu pula aku... Banyak berkorban. Sehebat aku di cerita orang lain, aku tetaplah manusia yang juga merasakan sakit dan mempunyai ajal."
"Aku mencintai kerajaan ini, karena aku belum cukup kuat maka aku memperlukan wahyu cakraningrat tersebut. Tidak ada sedikitpun terbesit niat untuk menguasai kerajaan ini atau bahkan merebut kekuasaan saudaraku sendiri."
"Jika pandanganmu terhadapku sudah seperti itu, sepertinya aku sudah tidak dapat kesempatan kan?"
"Jika memang begitu, tidak apa. Itu semua adalah keputusanmu, aku akan menerimanya dengan jiwa kesatriaku. Aku akan berjuang lebih kuat lagi demi kerajaan ini."
"Bersihkan badanmu, kita akan segera keluar."
Setelah Gandamana berhenti bicara, dia keluar dari rumah meninggalkan Chira yang masih terdiam diatas ranjang.
***
"Mohon ampun patih Gandamana. Hamba lagi-lagi bersikap melewati batas...mohon beri hamba hukuman yang pantas."
Gandamana menatap Chira yang tengah sujud dibawah kakinya. Sebenarnya bukan sepenuhnya salah Chira juga, gadis itu hanya di selimuti oleh ketidaktahuan dan dirinya yang tidak bisa mengatakan lebih jauh mengenai semuanya.
"Bangunlah, lupakan itu dan ayo jalan."
"T-tapi hamba__
"Mulailah dengan tidak membantah ucapankun Chira."
"Baik patih."
Mereka berjalan kaki. Gandamana tersenyum dibalik kain penutup wajahnya. Betapa asri dan damainya desa yang berada didalam kerajaan ini, ia merasa berbangga diri.
Sampai ketika mereka melewati tempat pesta semalam yang ternyata masih ramai.
"Wah! Mmmp!" Chira buru-buru menutup mulutnya ketika tak sengaja terpukau melihat pernak-pernik wanita. Chira tertarik melihat tusuk konde berbentuk ular dan cermin emas yang cantik.
Tapi suara Chira tadi terlanjur terdengar oleh Ganda, pria itu menoleh dan menyadari itu. Ganda mendekati penjaga barang-barang tersebut.
"Berapa koin untuk benda ini?" Gandamana menunjuk dua benda yang sejak tadi dilihat oleh Chira dengan mata berbinar.
"Patih! Hamba benar-benar tidak apa-apa! Lagi pula hamba mampu membelinya sendiri! Ayo kita pulang saja." Chira berbisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandang Mangore Romance [21+] END
Fantasi⚠️ Not for children! be wise with your reading! [21+] Aku mati. Lalu tiba-tiba... Aku terbangun di dunia novel yang kubuat sendiri. Aku penganut happy ending, semua novel yang ku buatpun selalu berakhir dengan bahagia. Aku bersyukur jika kehid...