...
Lennan terkejut saat tangan itu akan melayang ke wajahnya, ia tak bisa menghindar dengan cepat. Lennan pun melindungi kepalanya dan menutup kepala.
Sehingga...
"-EUKHHHHHHHH"
"Kelas bawahan yang ingin terlihat keren dan berani, menjijikkan."
"...?!"
>>>>>>>>>>>>><<<<<><><><>><<<<<<<<
Orang itu tersungkur pingsan di lantai saat setelah di tendang oleh seorang pemuda berambut hitam kecoklatan.
Pemuda itu mengelap darah yang menempel pada sepatu nya ke tubuh orang yang ia tendang, sembari memandang jijik.
“Sialan, jika saja kau tidak pingsan, aku pasti akan membunuhmu.”
Bulu kuduk Lennan seketika berdiri kala mendengar ucapan itu, wajah dinginnya yang menatap penuh kebencian terhadap para siswa kelas Ryesiel itu terlihat menakutkan.
“Ngeri... ibunya ngidam apa ya sampe anaknya serem gini?” pikir Lennan dengan segala pemikiran randomnya
Tiba tiba lirikan mata hazelnut itu tertuju kepadanya dengan cepat, Lennan yang menyadari ia ditatap pun terjengit pelan. Ikut menatap mata hazelnut yang mengkilat penuh kebencian itu.
Namun, pemuda itu hanya diam menatap Lennan, mata itu bergerak atas bawah mengamati wujud Lennan. Lennan merasa tak nyaman ditatap pun mulai terbangun dari duduknya dan tersenyum kearahnya.
“Terima kasih atas bantuan— ??!”
Sebelum Lennan mengakhiri ucapannya, pemuda itu malah pergi melewatinya dengan cepat. Disitu lah Lennan melihat sebuah motif seperti tanda Organisasi yang terpasang di jubah pemuda itu.
Alisnya terangkat bingung, kedua tangannya melipat di depan dadanya. Sambil terus menatap pemuda itu sampai menghilang dari pandangannya.
“Siapa dia? Tanda itu seperti pernah ku lihat, tapi dimana ya ...?”
Dalam pikirannya, manik permatanya tak sengaja melirik kearah jam dinding yang berada di dekat tangga samping toilet itu. Seketika matanya melotot, ini sudah hampir jam makan siang!
“AAAA GUE TELAT, TINGGAL LIMA MENIT LAGI JAM MAKAN SIANG!” teriak Lennan sambil berlari kearah kelasnya dengan panik.
Namun, ia tiba tiba berhenti di tengah perjalanan.
“Eh ... Tapi kan kalau gue langsung ke kelas sekarang eh tiba tiba udah bell makan siang, rugi dong. Yaudahlah, mending ke kantin aja langsung, biar ga sia sia.”
Akhirnya Lennan pun berbalik badan dan berjalan senang menuju kantin, dan benar saja, ga lama setelah Lennan sudah sampai depan kantin, bell makan siang sudah berbunyi dari arah lorong setiap kelas.
Lennan segera mengambil makanannya sebelum keduluan siswa lain dan mencari tempat duduk yang nyaman. Hinggalah ia duduk di dekat jendela yang memperlihatkan suasana pagi menjelang siang itu.
Tak lama setelahnya, seluruh siswa berdatangan dan mengambil jatah makan siang mereka, lalu menuju tempat duduk sesukanya.
Tak lama berselang itu, Albert tiba tiba datang sambil membawa jatah makan siangnya. Ia berjalan sendirian, tidak ada Lucas.
“Hei apakah kau sedang hibernasi di toilet tadi? Lama sekali sampai bell makan siang berbunyi!” omel Albert sambil mendudukkan dirinya di seberang Lennan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi to Novel [BL] END S1
FantasyTRANSMIGRASI TO NOVEL✓ Apa kalian pernah mendengar tentang transmigrasi ke dunia lain? Jika di pikir secara logika, pasti itu tidak akan pernah terjadi atau bahkan tidak ada sama sekali. Namun, fenomena itu dapat terjadi dengan secara misterius. Ten...