Chapter 15 : Permainan

536 41 6
                                    

...

"Hei, kau sendirian?"

Suara tenang dan berat itu terdengar dari belakangnya, Lennan pun berbalik untuk melihat siapa yang memanggilnya. Melihat siapa yang memanggilnya, Lennan memiringkan kepalanya.

"Victor?"

"Ya, itu aku. Senang bertemu dengan mu lagi, Lennan."

>>>>>>>><><><><<<<<>>>>><<<<<<<<<<

"Kenapa kau ada disini? Bukankah biasanya para pelajar disini saat hari libur lebih memilih ke perpustakaan?"

"Aku tidak mau, sungguh aku sangat bosan membaca buku seharian belakangan ini gara gara ujian yang akan tiba."

"Hahaha, pasti kau sibuk beberapa hari yang lalu, pantas saja saat aku mencarimu, kau selalu tidak ada dimana pun tempatnya."

Lennan menghentikan gerakan ayunannya, ia lalu berbalik menatap Victor yang sekarang sedang duduk manis di bawah pohon besar itu.

"Kau mencari ku? bagaimana bisa kau mencari ku di dalam sekolah ini?" tanya Lennan dengan wajah bingungnya, bagaimana Victor dapat bisa masuk ke asrama dan sekolah ini? dia saja bukan bagian dari pelajar sekolah Vortex Sanctum.

Melihat ekspresi Lennan, Victor malah terkekeh pelan.

"Hei bukankah aku sudah berjanji akan membantumu dalam misi ini? Apa kau lupa?"

Ah... Lennan ingat sekarang.

Dalam diam, ia melirik kearah Victor yang sedang memejamkan matanya, angin kecil berhembus sehingga helaian rambut Victor berkibar kecil, dan wajahnya yang tenang itu membuatnya semakin tampan bak pangeran berkuda putih dalam cerita dongeng.

Di tambah sekeliling mereka terdapat kupu kupu kecil berterbangan kesana kemari, entah mencari kawan mereka atau mencari madu di setiap bunga mekar disana.

Lennan anggap taman ini sangat indah, dan menakjubkan.

Victor membuka matanya dengan pelan, ia lalu melirik kearah Lennan yang sedang memandang pemandangan taman itu di ayunannya. Ia pun memulai pembicaraan.

"Lennan, apa kau menemukan sesuatu lagi?"

Mendengar pertanyaan itu, Lennan mulai teringat dengan kejadian yang dialaminya semalam. Ia lalu berbalik menatap Victor yang masib terduduk di bawah pohon besar itu.

Lennan langsung berdiri dari ayunannya. "Semalam aku telah menemukan sesuatu yang aneh di dalam asrama ku—ah sial! Kenapa kau harus bertanya di saat aku tidak membawa barang itu?!"

Tiba tiba Lennan menggerutu dengan sendirinya sambil menyalahkan Victor yang tidak tahu salahnya apa. Victor pun hanya menghela nafas pelan melihatnya, lalu ia berdiri dan berjalan menghampiri Lennan.

"Kau menggerutu sendiri lagi, coba sekarang kau beritahu dimana tempat barang yang kau simpan itu."

"Mmm... Mungkin di dalam laci dekat kasur?"

"Baiklah."

Victor pun mulai mengangkat satu tangannya sambil memejamkan mata, ia mulai terdiam sejenak sehingga sebuah bola sihir kecil muncul di atas telapak tangannya, lalu bola sihir itu seketika berubah menjadi buku serta beberapa foto yang melayang di atas sana.

Victor lalu kembali menatap Lennan yang melongo menatap barang yang sedang melayang layang di atas telapak tangannya.

"Ini yang kau maksud, bukan?" tanya Victor dengan santai.

Transmigrasi to Novel [BL] END S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang