Chapter 16 : Menjadi Anggota Organisasi Agnesa

404 33 0
                                    

...

Tiga tahun kemudian......

“Ucapkan selamat dan tepuk tangan kepada para anggota Organisasi Agnesa baru!!”

Teriakan meriah serta tepukan tangan menggema dalam sebuah ruangan yang sedang mengadakan sebuah acara 3 tahun sekali, yaitu acara Penerimaan Organisasi Agnesa Baru atau disebut POAB.

Lennan merasa ini seperti mimpi, ia tidak menyangka bahwa ia akan diterima dalam Organisasi Agnesa ini.

Sudah 3 tahun yang lalu, Lennan beserta dua temannya—Albert dan Victor bekerja keras untuk bisa masuk kedalam Organisasi itu. Lennan dan Albert sangat bekerja keras mendapatkan sihir Agnesia Crystal mereka, sedangkan Victor fokus dengan misi nya dan mengajari kedua orang itu dalam 3 tahun tersebut.

Dan sekarang, tujuan mereka akhirnya tercapai. Lennan memegang serta jubah Organisasi Agnesa yang sedang ia pakai dengan wajah senang, merasa bangga akan usaha yang ia lakukan selama 3 tahun belakangan ini.

Tak hanya Lennan saja yang berhasil, Victor dan Albert pun sama dengannya. Walaupun Victor melakukan hal licik supaya ia bisa masuk, namun untungnya ia berhasil masuk.

Victor yang berada di sampingnya ikut tersenyum melihatnya, sedangkan Albert di samping Victor malah melambaikan tangannya kepada seluruh siswa siswi yang memberi mereka sorakan meriah.

“Aku tidak menyangka bahwa kita bisa masuk ke dalam Organisasi ini...” guman Lennan sambil memandang jubah yang ia pakai.

“Bersyukurlah kita bisa masuk kedalam Organisasi Agnesa, ini bisa menjadi jalan dari misi kita.” balas Victor dengan suara pelan juga.

.
.
.
.

Matahari terlihat mulai terbenam dari arah timur, langit yang berwarna biru perlahan lahan menjadi berwarna jingga cerah dengan awan awan kecil di sekitarnya. Hembusan angin sepoi sepoi membawa ketenangan yang nyaman bagi yang menikmatinya.

Hembusan angin itu lalu berjalan kearah sebuah jendela besar yang tertutup oleh tirai. Saat tirai itu terbuka dengan pelan-di sebuah meja dan kursi tertata rapi, tampak ada dua orang yang sedang duduk berhadapan sambil membaca buku.

Di belakang mereka juga terdapat beberapa rak buku yang berjejer rapi disana. Suasananya sangat tenang dan sunyi, karena tidak ada seseorang pun disana terkecuali dua orang tersebut.

“Bagaimana dengan perkembangan sihir Agnesia Crystal mu?” tanya salah satu dari dua orang itu sambil menutup buku yang ia baca, lalu mengangkat kepalanya menatap orang yang berada didepannya.

Orang itu mendengus. “Huft ... Lebih baik dari yang sebelumnya, kau tau aku sangat bekerja keras untuk hal itu, Victor?”

Mendengar keluhan itu, Victor pun terkekeh pelan.

“Ya, aku tau kau hebat, Lennan. Aku bangga dengan usaha mu.”

“Seharusnya kau begitu.”

Lennan meletakkan kepalanya ke meja sambil melipat tangannya, buku yang tadi ia baca sekarang sudah tergeletak tak berdaya di sampingnya. Raut wajahnya berkerut malas.

“Hah ... Ini membosankan, kenapa kita harus datang kesini dan membaca buku buku yang sangat membosankan ini?”

Lennan mengeluh dengan malas, otaknya serasa akan meledak saat membaca buku yang dibacanya, penulisannya cukup berat dan membingungkan, lebih membingungkan daripada buku pelajaran di masa sekolahnya dulu.

“Ini tidak membosankan, ini menyenangkan. Bukankah perpustakaan sudah menjadi tempat favorit bagi para pelajar disini?” sahut Victor.

“Tidak untuk ku, ini seperti neraka beban pikiran.”

Transmigrasi to Novel [BL] END S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang