Chapter 18 : Rencana

260 17 1
                                    


...


Sebuah buku tebal dan beberapa foto tergeletak rapi di meja, Victor dan Albert pun berhenti berdebat dan mulai fokus.

Lennan mengangkat kepalanya. "Kita mulai dari mana?"

>>>>>>>>>>><><><><><<<><><<<<<<<<<

Victor menopang dagunya. "Menurut ku, kita harus tahu latar belakang dari beliau terlebih dahulu, lalu kita selidiki dari latar belakangnya itu."

(Ps: beliau yg dimaksud itu "jasad pemilik Agnesia Crystal pertama dan terkuat" yaa)

"Lalu bagaimana caranya kita mengetahui hal itu? Sedangkan kita saja belum tahu latar belakang beliau." Albert menimpali pertanyaan balik, iris hdhdhd itu tampak bingung.

Victor mengalihkan pandangannya kearah meja bundar. "Bisa, dengan cara mengintrogasi dua orang yang tersisa ini. Mungkin saja salah satu dari dua orang ini mengetahui latar belakang beliau."

Semua mata seketika memandang beberapa foto yang diletakkan dan disusun rapi di meja bundar itu, terdapat 11 foto yang terdiri dengan 9 foto terkena bercak merah dan 2 foto lainnya yang masih bersih. Orang yang ada di dalam kedua foto itu adalah Ray dan orang yang tak dikenali, wajahnya tampak seperti berumur 20an dan berambut jingga gelap.

"Lalu bagaimana kita bisa menemukannya? Ray saja sampai menghindar saat melihat kita. Uh itu membuatku kesal!"

Albert benar, orang itu—Ray selalu menghindar dan kabur saat melihat Albert dan Lennan di sekitarnya, saat di satu hari Lennan ingin bertanya tentang jadwal padanya, malah ia dengan wajah ketakutan dan panik lalu kabur tanpa kejelasan.

Lennan mulai memutar otaknya, memikirkan cara untuk dapat menangkap Ray dengan mudah.

"Oh ya Claude, berkas tentang pesta penyambutan besok apa sudah kau buat?"

Pesta Penyambutan?

Ya!

Lennan mengingatnya sekarang!

"Hey, aku mempunyai ide. Bagaimana kalau kita mencari Ray saat Pesta Penyambutan berlangsung? Bukankah dia juga Anggota Organisasi Agnesa?" Lennan pun mengusulkan pendapatnya, Albert yang mengerti maksud Lennan pun menyetujuinya.

"Wahh kau benar juga, Lennan! Aku bahkan tidak sampai berpikir sejauh itu."

Victor menganggukkan kepalanya. "Pesta Penyambutan anggota baru ya?, Aku sudah mengetahui acara itu dan aku setuju dengan pendapatmu, Lennan."

Dengan pelan, pandangan Victor teralih pada kertas penuh tulisan kode di atas meja.

“Dan tentang kode itu, apa kau sudah mempelajarinya?”

“Kode?”

Lennan terlihat bingung, ia mengikuti arah pandangan Victor, lalu mengambil kertas yang dituju. Matanya melototi kaget.

“AH IYA KODE ITU! kenapa aku bisa lupaa???” rengeknya sambil memegang kepalanya frustasi, ia terlalu fokus dengan misi sehingga lupa ada barang penting yang belum di selesaikan.

Victor hanya dapat menggelengkan kepalanya menatap betapa cerobohnya pemuda kecil itu, ia mengambil kertas itu dengan sihirnya lalu membakarnya  di atas telapak tangannya.

Manik ungu permata itu membulat sempurna melihat kertas yang dibakar dengan mudah oleh Victor, ia lalu menatap marah ke arah Victor yang memasang wajah datar.

“A-apa yang kau berbuat?! Itu akan berguna!” seru Lennan dengan tatapan tajam, Victor hanya memasang wajah tidak peduli.

“Aku tidak ingin kau kerepotan hanya untuk menerjemahkan kode sialan itu, lebih baik kita fokus saja untuk misi ini.”

Transmigrasi to Novel [BL] END S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang