Chapter 17 : Acara?

328 20 0
                                    

...

Tok Tok Tok Tok!!

"LENNAN!!! AYOO BANGUNNN"

Suara ketokan pintu terdengar cukup keras sehingga membuat sang pemilik nama terbangun dengan perasaan kesal, sial padahal masih pagi tapi kenapa masih ada orang yang menjengkelkan seperti ini?

Dengan rasa malas, Lennan berjalan menuju pintu dan membukanya. Terlihat Albert berdiri disana dengan penuh semangat, ia sudah memakai seragamnya dengan rapi, tak lupa dengan tas yang menggantung di bahunya.

Penampilannya sungguh berbalik pada penampilan Lennan yang seperti gembel, rambut acak acakan serta kancing atas sedikit terbuka. Albert yang melihat itu langsung mendorong Lennan masuk dan menutup pintu kamar.

"Lennan! Kenapa kau keluar dengan penampilan seperti ini? Jika kau berpenampilan seperti ini, orang akan mengira kau itu adalah gembel yang nyasar disini!"

"Serah lah, dan kenapa kau datang kesini? Ini masih pukul 6 PAGI asal kau tau?!"

"Hehe aku sangat bersemangat pagi ini, Lennan. Aku ingin mengajakmu berangkat lebih pagi!"

"Kau saja sana yang berangkat pagi, aku sungguh masih lelah dan malas. Pagi sebuta ini pasti belum ada siswa yang datang ..."

"Ayolah Lennannn ... Kita itu butuh tenaga pagi, ayo cepat mandi!"

"Sa-sabar sialan, jangan mendorongku!"

Akhirnya Lennan pun terpaksa mandi di pagi itu-yang airnya sangat dingin hingga membuat siapa saja bisa membeku kedinginan. Kampret memang Albert!

Sesudah Lennan berpakaian dan menyiapkan segala untuk sekolah nanti, mereka pun mulai berangkat menuju sekolah di pukul setengah 7 pagi.

.
.
.
: Transmigrasi to Novel :
.
.
.


"Aku lapar, bagaimana kalau kita ke kantin?"

"Hah? Ini masih belum jam makan siang, dan ada guru di depan sana. Apa kau gila?"

"Sudahlah, itu tidak masalah."

Albert lalu mengacungkan tangannya dan meminta izin kepada guru yang mengajar, dengan alasan ingin membuang air kecil namun harus ditemani oleh satu orang, dan anehnya guru itu mengiyakan tanpa merasa curiga. Lennan sendiri juga bingung.

Albert memalingkan pandangannya kearah Lennan. "Lihat, ayo kita ke kantin." bisiknya lalu menarik Lennan.

Biasanya suasana koridor saat belum jam makan siang masih sepi dan sunyi, apalagi lorong yang melewati perpustakaan. Namun, saat Albert dan Lennan melewati perpustakaan, terdengar suara suara kecil serta gesekan buku. Itu membuat langkah mereka terhenti di tengah jalan.

"Apa kau mendengarnya, Lennan? Seperti ada yang sedang berada di perpustakaan ini." Albert melangkahkan kakinya pelan menuju pintu perpustakaan dan membukanya sedikit.

Lennan yang melihatnya ingin segera menarik Albert pergi, namun yang ditarik sama sekali tak bergerak dan hanya terdiam seperti terkejut melihat sesuatu di dalam.

Lennan mendengus. "Ayo kita cepat pergi, sebelum ada Gu.......ru......" lalu ia ikut terdiam saat ikut melihatnya juga, pupil matanya membulat sempurna.

disitu terlihat ada beberapa orang dengan jubah khas Organisasi Agnesa yang sedang berada disana, entah itu membaca buku, bersih bersih, dan mempelajari lebih dalam sihir Agnesia Crystal mereka. Mereka terlihat sangat sibuk dan sibuk.

Albert yang ingin melihatnya lebih jelas tanpa sengaja membuka pintu itu dengan keras, sehingga pintu itu terbuka lebar dan membuat mereka jatuh tersungkur ke depan. Adegan itu membuat perhatian seluruh orang yang didalam perpustakaan teralihkan kepada mereka, dengan ekspresi terkejut karena seperti melihat orang random yang datang kesini tanpa di undang.

Transmigrasi to Novel [BL] END S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang