HUNKAI STORY

The Prisoner 2 {Sequel}

Mature Content | Yaoi | NC-18+ | Top! Oh Sehun | Bottom! Kim Jongin | Romance | Thriller | Offensive Language

*

*

*

"Aaahhh.. Tidaakkhh.. nngghhh.. janghh-ngaanhh aanghh T-terlalu dalamhh nngghh" desah Jongin memohon pada pria yang sedari tadi terus memompa tubuhnya keluar masuk dengan tempo tidak beraturan. Jongin sampai harus meremat pinggiran sofa dengan kuat guna melampiaskan segala rasa dalam dirinya. Bibirnya sedari tadi sibuk mendesah dan berteriak pada pria itu, Oh Sehun.

Sehun tentu tidak mendengar segala permohonan Jongin. Ia hanya menginginkan kenikmatan. Tangan pucatnya memegang pinggang ramping tersebut dan satu tangan lagi mengelus perut yang sudah membuncit itu. Perut si tan manis itu yang telah mengandung darah dagingnya. Jongin dinyatakan hamil setelah satu bulan kedua orangtuanya meninggal. Kini usianya sudah menginjakkan bulan ke-7. Walaupun dalam keadaan berbadan dua, Jongin tetap melakukan perannya sebagai pelayan Sehun. Tentu Sehun yang memerintahnya. Pria pale itu tidak peduli pada keadaannya barang ketika Jongin kesakitan saat melayaninya.

"Hiks.. T-tuaannhh.. Ja-aakkhh.. jangannhh.. ngghh.. terlaluhh dalaammhh" pinta Jongin lagi. Si tan sangat takut jika bayi yang ia kandung kenapa-kenapa. Dulu ketika usia kandungannya menginjak 2 bulan ia sempat hampir keguguran karena Sehun saat itu menggempurnya dengan kasar. Padahal Jongin sudah merintih memohon tapi sepertinya saat itu Sehun dihadapkan sebuah masalah hingga dirinyalah yang menjadi pelampiasan. Beruntung Sehun saat itu langsung membawa Jongin kerumah sakit dan janin yang dikandung si tan terselamatkan.

"Gghh kau sungguh nikmath aah" geram dan desah Sehun menikmati gerakannya. Miliknya selalu dimanjakan oleh Jongin. Sehun juga tidak pernah lagi bermain dengan para pelacur diluaran sana setelah Jongin resmi menjadi tawanannya. Kini pria tan itu sedang mengandung benihnya dan Sehun tetap melakukan sex dengan Jongin. Baginya Jongin seperti candunya, tidak ada yang senikmat pria tan ini.

"Aangghh.. haaahh" desah Jongin tak bisa ditahan. Kehamilannya ini membuatnya lebih sensitif dari biasanya. Tubuhnya selalu merespon dengan baik akan sentuhan Sehun. Apalagi elusan sang dominan pada perut buncitnya membuat euforia yang berbeda. Tubuh tan itu terhentak-hentak di sofa ruang tengah, desahan yang saling bersahutan itu mengalun meramaikan mansion Sehun. Para maid yang bertugas disekitar sana menulikan pendengaran mereka, bahkan ada beberapa yang harus menahan rasa cemburunya.

Masih terus menghentakkan miliknya dalam lubang surgawi favoritnya, Suara derap langkah kaki terdengar tapi Sehun tetap tak menghentikan atau bahkan memelankan temponya. Dan ketika orang tersebut mendekat, ia bisa melihat jika itu asistennya, Park Chanyeol. Pria tinggi itu berjalan mendekat kearah bossnya yang sedang melakukan sex. Bagi Chanyeol pemandangan seperti ini sudah sangat biasa. Bahkan ia kasihan dengan nasib Jongin tapi ia tidak bisa membantu si tan malang ini. Chanyeol tidak punya hak akan itu.

"Maaf Tuan, jika mengganggu aktifitas anda. Saya akan pergi dahulu jika anda tidak bisa diganggu" Ucap Chanyeol lalu ketika ia ingin pergi, Sehun mencegahnya.

"Ghh, katakan saja Chanyeol." perintah Sehun masih dengan menghentak keras miliknya. Jongin berusaha meredam desahannya kini karena kedatangan Chanyeol. Padahal asisten Sehun itu sering melihat mereka dengan keadaan seperti ini, tapi bagi Jongin tetap saja ini hal memalukan. Walaupun harga dirinya telah tiada, Jongin tetap memiliki rasa malu.

"Baekhyun sudah kembali ke Seoul, Tuan." Ucap Chanyeol membuat Sehun menghentikan aktifitasnya. Pria pucat itu menoleh pada Chanyeol dengan mengerutkan alisnya.

"Mau apa dia?" Tanya Sehun menatap tajam asistennya.

"Salah satu anak Black Panther yang menyamar menjadi asistennya menghubungi saya tadi. Dia bilang jika Baekhyun kembali karena kakek anda yang memintanya ke Seoul. Baekhyun menemui dan berbicara pada Tuan besar Oh agar bisa kembali dengan anda. Itu informasi yang saya ketahui." Jelas Chanyeol membuat Sehun menggeram marah. Ia menghentak keras miliknya yang masih didalam Jongin membuat si tan mendesah keras karena prostatnya terkenai dengan telak.