Prolog

21 1 0
                                    

ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
Bismillahirrahmanirrahim
Maaf sebelumnya, cetita ini hanya fiktif belaka, jadi bila ada kesamaan nama toko,tempat, dan waktu itu tidak ada unsur kesengajaan.

Ouuh iya sebelum lanjut, tolong bantu vote sebanyak banyaknya ya readers, karena 1 vote dari kalian sangat berharga, dan juga bubuhkan juga komentar positif, bila terdapat kesalahan pada cerita ini, mohon bantuannya ya, karena saya masih tergolong penulis amatir alias pemula heheh

Syukron semuanya...

 
   رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا   
 
Rabbanâ hab lanâ min azwâjinâ wa dzurriyyâtinâ qurrata a’yunin waj’alnâ lil muttaqîna imâmâ.   
 
Artinya: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pandangan mata yang menyejukkan dari para istri dan anak keturunan kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”

Khaira Nadifah al-Khanza yang akrab dipanggil Khanza, Rara, ataupun Za itu merupakan sosok seorang gadis yang periang, ceria, humble, dan juga friendly kepada siapapun. Ia lahir dan dibesarkan dengan penuh cinta dan kasih sayang, ia juga anak kedua dari dua bersaudara, Kakaknya yang bernama Reynaldi Putra Arkhanza sosok pemuda yang pengertian, penyayang kepada keluarganya, ia laki- laki yang mempunyai sikap dewasa, ia rela mengalah dan melakukan apapun demi adiknya itu


Hari- hari dilalui mereka dengan penuh suka dan duka. Khanza lebih suka menyendiri, ia senang menghabiskan waktu untuk membaca buku sambil menulis di buku diary nya, karena menurutnya dengan menulis, segala kata-kata  kita dapat dituangkan dalam bentuk tulisan.

Dari sini juga Khanza belajar bahwa tidak semua orang akan paham apa yang kita rasakan, jadi lebih baik kita bahagia dengan cara kita sendiri.

Menjadi diri sendiri memang baik, namun menjadi apa yang Allah SWT mau adalah yang terbaik, kita hanya tamu di atas bumi ini, maka jadilah tamu yang tahu cara menghormati tuan rumah, agar tuan rumah juga memulikanmu.

Istiqamah itu sulit ya teman, kita hanya bisa berdoa dan berusaha, namun selebihnya kita serahkan saja kepada yang maha kuasa.

Skipp...

"Za ngapain sihh nulis mulu dari tadi, apa senengnya sihh, pasti kamu gabut ya? Makanya nulis mulu di buku diary?" Tanya seseorang seolah meremehkan Khanza

"Mmm ngak kok cuma seneng aja bisa curhat di buku diary" jawab Khanza simple

"Ihh dasar aneh, orang lain curhat tu di medsos, atau langsung tatap muka, ini curhatnya sama buku" lanjutnya

"Sini lihat bukunya"
salah satu dari temannya mencoba merebut buku Khanza dari tanganya, hingga tak sengaja buku itu melayang dan terjatuh tepat di depan seorang laki-laki.

Brukkk...

Dengan sigap lelaki itu  mengambilnya.

"Maaf!! boleh saya ambil buku itu?"

"Ouuh ini buku kamu ternyata, ini saya kembalikan"

"Iya terima kasih"

"Sama-sama, ouuh iya maaf sebelumnya, abang kelas berapa ya? Kok saya belum pernah lihat abang sebelumnya?"

"Iya, saya bukan siswa sini, saya kesini hanya ingin menemui sahabat saya, katanya dia ngajar disini"

"Jika berkenan, boleh saya tahu namanya, barangkali saya bisa bantu, abang buat cari sahabat abang itu"

"Namanya Hanif, apakah kamu tahu orangnya"

"Ouuh iya kebetulan beliau ngajar kelas saya bang, beliau guru pelajaran sejarah islam di sekolah ini"

"Kalau begitu, bolehkah saya minta bantuannya untuk bertemu beliau"

"Mari bang saya anter ke ruangan beliau"

Akhirnya Khanza mengantarkan lelaki itu untuk bertemu sahabatnya.

Sesampainya diruangan Ustadz Hanif, Khanza kemudian menuturkan maksud dan tujuannya.

"Assalamua'laikum, permisi maaf mengganggu waktunya sebentar Ustadz!"

"Waa'laikumussalam iya ada apa Za?"

"Kedatangan saya kemari ingin mengantarkan sahabat Ustadz"

"Iya terima kasih banyak Za"

"Iya sama-sama Ustadz, kalau begitu saya pamit dulu ya, mau masuk kelas lagi"

"Terima kasih dek!"

"Sama-sama bang, Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam" jawab keduanya serentak

"Mmm kamu kenal sama Khanza?" Tanya Ustadz Hanif memulai percakapan

"Enggak, saya nggak kenal, emang dia itu siapa?"

"Dia anak OSIS disini, anaknya baik, rajin dan juga sholehah"

"Iya cantik pula, astaghfirullah, jaga mata, jaga hati" gumam lelaki itu dalam hati

"Kenapa, kok malah diem sihh??"

"Nggak kok.."

Terkadang sebab adanya takdir kita bertemu, namun bukanlah sebab pertemuan lantas kita menjadi sebuah takdir.

Khaira Nadifah Al- Khanza

Diary Khanza (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang