Pertemuan

6 1 0
                                    

"Tidak akan pernah ada kata perpisahan tanpa adanya pertemuan, tidak akan pernah ada rasa jika kita tak saling berjumpa"

_diary Khanza_

Pagi hari dengan suasana hati indah tengah menyelimuti pasangan muda yang akan segera mempunyai calon buah hati.

"Dek, kamu kenapa sihh wajah kelihatan pucat banget?"

"Nggak tahu bang, dari tadi aku mual terus"

"Kamu udah makan belum?"

"Udah kan tadi bareng abang"

"Ehh iya abang lupa, tadi kan kamu yang nyiapain sarapannya"

"Haduhh ada-ada aja abang ini!"

"Ya maaf lah dek, abang lupa"

"Gak papa kok bang, lupa itu sifat manusiawi"

"Mmm apa mungkin kamu masuk angin ya dek?"

"Gatau bang, iya mungkin aku masuk angin"

"Atau jangan- jangan? " Ali memotong pembicaraannya

"Jangan apa bang?"

"Apa jangan-jangan kamu lagi hamil dek?"

"Iya bang, gatau kenapa aku udah telat 1 bulan bang"

"Mmm kayaknya hilal buat jadi calon baba udah ada nihh" goda Ali

"Aamiin,mudah-mudahan aja bang"

"Ehh dek, kalau begitu kita pergi ke dokter sekarang ya, buat periksa kehamilan kamu"

"Tapi kan sekarang, jadwal kita harus ke Pesantren"

"Gak papa lain kali aja, itu mah urusan gampang biar abang yang ngatur, gak usah di pikirin, cukup kamu fokus sama kesehatan kamu juga calon bayi kita"

"Baiklah kalau itu keputusan abang aku setuju-setuju aja"

"Ayo dek kita berangkat sekarang, mumpung masih pagi juga"

"Iya bang aku siap-siap dulu"

Akhirnya mereka pergi ke RS terdekat, untuk melakukan Check Up demi memastikan kehamilan Khanza.

Tepat pukul 09.00 WIB, mereka sampai di Rumah Sakit, sambil menunggu antrian Khanza dan Ali bercerita tentang masa-masa awal pertemuan mereka.

"Ehh dek, abang suka ngebayangin waktu pertama kali kita ketemu"

"Yang mana sihh bang?"

"Itu dulu kita pernaha ketemu, saay salah seorang teman kamu sengaja melempar buku diary mu dan jatuh tepat di hadapan abang"

"Ouuh iya, waktu itu kan aku juga yang bantuin abang buat ketemu sahabat abang juga!"

"Iya, ada hikmahnya juga tuhh temen kamu ngelempar bukunya ke arah abang, jadi abang bisa tahu ternyata perempuan pemilik buku itu, kini jadi pemilik hati abang"

"Abang jangan gitu, nanti diliatin orang"

"Gak papa dek..."

"Iya tapi nanti aja dirumah bucinnya, jangan disini"

"Ehh tapi ada satu kejadian yang paling abang inget, waktu kamu jatuh gara-gara dikejar sama Bang Rey, kamu kelihatan pengen nangis kan waktu itu, cuma kamu nahan nangis gara-gara malu ada pria tampan disana, iya kan?"

"Enggak ihh si abang siapa yang nangis juga sihh, aku tuh cuma nahan sakit aja"

"Sebenarnya waktu itu abang pengen banget ketawa sambil nyanyiin lagu, cuma abang kasian sama kamu, takutnya kamu nanti bilang sama ayah kamu, ada laki-laki tampan yang ketawain aku gara-gara aku jatuh" Ali meledek sang istri

"Eeh apa? Abang emang bisa nyanyi apa?"

"Ya bisalah, abang pengen nyanyiin kamu, itu gini nihh liriknya, Kau bidadari turun dari syurga di hadapanku eeaa"

"MasyaAllah abang ada-ada aja sihh, kirain lagu apa"

"Emang kamu kira lagu apa?"

"Lagu galau, atau pop"

"Galau buat apa, kan ada bidadari cantik disamping abang"

"Udah ahh abang"

"Digodain suami tampan bukannya seneng, ini malah ngambek"

"Ayo abang itu giliran kita masuk keruangan"

"Asal kamu harus bilang, bang Ali suamiku yang tampan"

"Ayo kita masuk bang Ali suamiku yang tampan"

"Nggak ahh, kayak gak ikhlas gitu"

"Udah ah, aku sendiri aja masuknya, abang tunggu aja disini sampe subuh"
Khanza, memutuskna meninggalkan suaminya di ruang tunggu, namun Ali juga dengan cepat menyusul Khanza yang tak jauh keberadaannya.

"Nggak mau ahh abang ikut, tungguin abang dek!"

Di ruang dokter...

"Alhamdulillah selamat ya pak, bu usia kandungan ibu sudah menginjak
2 bulan, pokoknya ibu harus makan secara teratur, jaga pola makan dan tidur yang cukup, jangan terlalu kecapekan ya!"

"Alhamdulillah, makasih ya dek, bentar lagi abang bisa jadi seorang ayah"

"Alhamdulillah bang"

"Pokoknya abang siap jagain kamu 2X24 jam, abang bakalan jadi suami siaga"

"Hmm kayak polisi aja abang "

"Iya jadi polisi pribadi yang siap ngawal kamu kemanapun kamu pergi"

Ada-ada aja bang Ali ini, kayak tamu wajib lapor aja ...😄😄

Next di part selanjutnya...



Diary Khanza (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang