Puncak Lara

4 1 0
                                    

"Setiap sesuatu yang menimpa kita tak lain, adalah suatu pelajaran ataukah sebuah ujian yang Allah berikan kepada setiap hambanya, karena hakikatnya tak ada yang benar-benar kita miliki di dunia ini, semuanya hanyalah sebuah titipan, dan akan kembali ketika sang pemilik telah mengambilnya"

_diary Khanza_

Drettt....
Suara ponsel berbunyi pertanda suatu panggilan masuk.

"Assalamualaikum bang Ali?"

"Waalakumussalam, iya ada apa Ham, tumben telpon abang?"

"Iya, maaf mendadak bang, abang bisa kepesantren sekarang?"

"Emangnya ada apa Ham, kayaknya penting banget?"

"Iya, ada hal yang ingin pak Kyai sampaikan hari ini sama abang, apakah abang bisa kesini sekarang?"

"Baiklah abang akan pergi kepesantren sekarang"

"Baiklah aku tunggu secepatnya ya bang, Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

Perbincangan singkat pun berakhir, Ali bergegas memberitahu sang istri bahwa ia harus pergi ke pesantren sekarang.

"Dek..."

"Iya bang, ada apa?"

"Maaf, abang harus pergi kepesantren sekarang"

"Kalau begitu aku ikut ya bang!"

"Gak papa dek, abang sendiri aja, kasian kamu lagi hamil"

"Berarti aku gak boleh ikut ya?"

"Lain kali aja ya, nanti kita kepesantren bareng-bareng, soalnya ini mendadak banget jadi abang harus buru-buru"

"Baiklah kalau begitu, aku tunggu abang di rumah ya!"

"Iya adek, jaga calon bayi kita baik-baik ya, nanti abang pulang kok!"

"Iya hati-hati di jalannya ya"

"Iya dek, jaga diri baik-baik pokoknya"

"Nggak akan lama kan bang"

"Nggak nanti juga pulang kok"

Di Pesantren kini Ilham tengah menunggu kedatangan sang Kakak yang sangat di harapkannya.

"Bang Ali kok lama banget, udah hampir 5 jam aku nunggu, padahal jarak antara rumahnya sama pesantren gak terlalu jauh, biasanya 2 jam juga nyampe" lirih Ilham cemas

Seorang Kyai pun datang menanyai kabar tentang Ali yang tak kunjung juga datang.

"Assalamualaikum, Ilham gimana abang kamu mau kesini kan?"

"Waalaikumussalam iya pak Kyai tadi sudah saya telpon katanya dia mau kesini, mungkin dia lagi dijalan"

"Kalau begitu coba kamu telpon lagi ya"

"Baiklah pak Kyai"

Drettt...
Drettt...

Namun Ilham tak kunjung menemukan jawaban dari Ali.

"Gimana Ham, udah ada jawabannya?"

"Gak diangkat Pak Kyai, coba saya telpon istrinya aja ya!"

"Iya silahkan.."

Dering ponsel Khanza berbunyi, dan disana tertera nama Ilham.

"Assalamualaikum Za?"

"Waalaikumussalam, iya ada apa Ham, tumben telpon"

"Nggak, cuma mau nanya, kalau Bang Ali tadi udah berangkat kan?"

"Udah kok, malahan udah dari tadi banget berangkatnya"

"Tapi kenapa belum nyampe juga ya?"

"Hah?"

"Makasih ya Za, Assalamualaikum"

"Iya Sama-sama, Waalaikumussalam"

Tiba-tiba bingkai foto pernikahan mereka jatuh ke lantai.

Ya Allah kenapa ini?ada apa dengan bang Ali?

Khanza harap-harap cemas terkait kepergian sang suami untuk menemui sang Kyai.

Kemanakah Ali?apakah ia akan kembali?

Tunggu di part seterusnya ya👋👋


Diary Khanza (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang