Singgah (tamat)

8 1 0
                                    

Assalamua'laikum semua gimana kabarnya??

Udah pada sholat duha belum?
Yuk rutinkan sholat ini, setidaknya dengan sholat duha inshaAllah rezeki kita akan dilancarkan, rezeki tidak selalu berbentuk harta, bisa jadi kesehatan, umur, juga diberikan ilmu yang bermanfaat adalah sebuah rezeki yang diberikan Allah SWT.

Jangan lupa  juga sholat lima waktu serta sholat sunnah lainnya, yang mengandung keistimewaan tertentu.

Kalau udah semuanya, yuk lanjut baca cerita absurdku lagi.
Happy reading...🤗🤗

Khanza masih menerka-nerka siapa yang akan melamarnya malam ini. Namun, hatinya kini hanya tertuju kepada sang pemilik hati, karena Allah SWT yang mampu membolak balikan hati manusia, karenanya ia kini hanya berusaha mencintai Allah SWT, tak ada siapapun di hatinya selain Allah SWT.

Tepat malam ini seorang pemuda datang hanya dengan saudaranya bermaksud melamar Khanza, seorang gadis yang mampu merebut hatinya.

"Assalamua'laikum" suara dari luar diiringi sebuah ketukan dipintu

"Waalaikumussalam, ayo silahkan masuk" bang Rey menyambut kedatangan tamunya dengan istimewa

"Sebentar ya saya panggilkan dulu adik saya" bang Rey pamit terlebih dahulu untuk memanggil sang adik

"Ra, ayo cepet keluar, temuin mereka"

"Iya bang sebentar Khanza siap-siap dulu"

Balutan busana muslim warna putih senada dengan kerudung berwarna crem, kini menambah aura kecantikan Khanza, meski wajahnya tanpa make up sedikit pun, ia cantik natural dari sejak ia lahir.

Khanza akhirnya menemui tamu yang tengah menunggunya sejak dari tadi, sambil membawakan hidangan untuk tamunya.

"Maaf telah menunggu saya lama"

"MasyaAllah, calon istriku cantik sekali, ya ia cantik rupa dan hatinya, astaghfirullah ghadul bashar" gumam pemuda itu dalam hati

"Maaf, maksud kedatangan saya kemari bermaksud melamar Khanza menjadi istri saya, jika Khanza berkenan menerima lamaran saya?"

Pemuda yang terlihat gugup itu, akhirnya mengutarakan maksud dan tujuannya malam ini.

Namun, perhatian Khanza hanya tertuju kepada salah satu pemuda yang duduknya bersebelahan dengan pemuda yang kini melamarnya.

"Gimana Ra? Kamu mau terima lamaran Ali?"

"Mmm Khanza boleh bertanya sesuatu sama bang Ali, jika bang Ali berkenan?"

"Boleh silahkan Za, nanti saya jawab"

"Apa yang membuat bang Ali yakin terhadap saya?"

"Saya yakin kamu perempuan baik Za, meski saya belum lama mengenalmu tapi entah mengapa hati saya selalu tertuju padamu, mungkin ini terjadi sebab Allah SWT yang telah menggerakkan hati saya untuk mencintai perempuan sepertimu, atas Izin Allah SWT saya berniat menjadikanmu tujuanku, untuk menjalankan sunnah Rasulullah SAW,serta menyempurnakan separuh agama saya semasa di dunia ini, jika Khanza berkenan menerima lamaran saya?"

Pemuda yang melamar Khanza adalah pemuda yang mengantarkan buku diary nya siang tadi. Sekaligus pemuda yang ia temui ketika ia berada di pantai, lebih tepatnya, pemuda yang membantu keluarga Khanza mengabadikan potret kebersamaan mereka di Bali. Ali dia sosok pemuda yang sama sekali belum Khanza kenal,namun suara lantunan Al-Qurannya yang membuat hati Khanza luluh dan takjub ketika mendengarnya, namun entah mengapa perasaannya masih sama, ia masih berharap agar Ilham yang melamarnya, bukan abangnya meski ia tahu bahwa abangnya jauh lebih baik dari Ilham, dari segi agama, akhlak maupun tingkah lakunya yang lemah lembut serta menghormati sosok wanita, sangat berbanding terbalik dengan Ilham yang masa lalunya selalu menjadi incaran kaum wanita karena terlalu Friendly dan selalu menggoda para wanita. Namun Khanza sangat yakin dengan janji Ilham, bahwa ia akan berubah dan kembali untuk menunaikan janjinya melamar Khanza.

"Ra, kok malah bengong sihh, kamu mau terima lamaran Ali?"

"Maaf bang, Khanza malah bengong"

"Iya gimana Za, kamu mau terima lamaran saya?"

"Mmm kamu Ilham kan?"

"Iya Za, aku Ilham"

"Iya maaf Khanza udah kenal sama Ilham?" Tanya ali memotong pembicaraan

"Iya saya dulu kenal dekat sama Ilham"

"Ilham ini adik saya, dia baru pulang dari mekkah untuk melaksanakan umroh hadiah dari pesantrennya karena dia lulus  tahfidz al-quran 30 juz"

"MasyaAllah, Ilham kamu..."
Seketika ucapannya terpotong

"Apa Ra?" Bang Rey memastikan

"Enggak kok bang"

Lantas apa yang Khanza pikirkan, apakah kisah Khanza akan berlanjut dengan Ali, ataukah ia akan kembali mencintai Ilham??

Duhh bang Ali ini dari kata-katanya saja mampu buat para reader baper😊, sisakan untukku satu saja seperti bang Ali Ya Allah 🤲)

Bikin penasaran aja nihh Khanza, jujur kamu itu mending terima lamaran Ali, ini malah berharap sama Ilham, duhh bikin greget aja dehh😁😁

Diary Khanza (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang