Kembali (Ending)

9 1 0
                                    

"Maafkanku yang tak pernah berhenti untuk merindu dan masih berharap temu denganmu"

_diary Khanza_

Di taman Rumah, keluarga kecil Khanza tengah menikmati suasana alam yang begitu sejuk, suasana yang Khanza rindukan, saat ia bisa berkumpul dengan orang-orang yang ia sayangi.

"Umma, kenapa nangis Umma, pasti Umma sedih gara-gara Baba ninggalin Umma ya?"

"Nggak kok, Umma gak sedih"

"Tapi aku ngerasain kalau Umma itu sedih gara-gara ingat lagi sama Baba yang ninggalin Umma kan, emang Baba kemana Umma?"

Tanya seorang anak laki-laki yang kini tengah berusia lima tahun.

"Baba udah pergi ke Syurga nak, Baba udah tenang disana"

"Umma kangen gak sama Baba,kalau aku kangen banget pengen ketemu sama Baba"

"Kamu bisa ketemu Baba, asalkan kamu harus jadi anak yang sholeh, nurut sama Umma, jangan jadi anak yang bandel biar bisa ketemu lagi sama Baba kamu di syurga" timpal Ilham yang tak tahu awal kedatangannya dari mana

"Ilham?"

"Iya Za, maaf bila kedatangan saya kemari mendadak dan merusak suasana kalian"

"Nggak kok om,aku malahan seneng,kalau om jengukin aku sama Umma disini"

"Duhh keponakan om ini udah besar ternyata, ehh iya kalau boleh tahu nama asli kamu siapa sihh, om lupa"

"Gimana sihh om ini, nama keponakan aja sampe lupa, nama aku itu Muhammad Fatih Ar-Rayyan"

"MasyaAllah namanya bagus sekali, kamu tahu gak arti nama kamu itu apa?"

"Tahu om"

"Coba om pengen tahu, artinya apa?"

"Artinya, laki-laki pembuka pintu syurga"

"Anak pintar, pasti Baba kamu seneng dan bangga sama Rayyan"

"Om,aku ingin Baba disini lagi, aku ingin Baba lihat aku nanti jadi Hafidz kayak Baba"

"Mmm kamu anggap om sebagai Baba kamu, ya walaupun om ini gak kayak Baba kamu, tapi om akan selalu jagain kamu sam Umma kamu"

"Jadi aku boleh panggil om Baba gitu?"

"Iya boleh banget Rayyan, meski kamu anak dari Kakak om, tapi om sangat sayang sama kamu"

"Ouuh iya om, nanti aku ikutan lomba Tahfidz juz 30, Om ikut ya"

"InshaAllah om akan hadir, lihat keponakan om yang ganteng juga sholeh ini"

"Asikkk makasih om"

"Sama-sama Rayyan ganteng"

Terima kasih ya Allah telah menghadirkan kembali sosok bang Ali dalam diri Rayyan, anak yang ceria, baik dan juga sangat pintar.

Ia tak jauh beda darimu bang, anak kita sekarang tumbuh menjadi anak hebat,anak yang selalu berbakti kapadaku, anak yang taat akan perintahnya.

Meski aku harus kehilangan orang yang paling berarti dalam hidupku untuk kedua kalinya, namun Allah SWT menggatikannya dengan yang jauh lebih indah.

Pasti kamu senang dialam sana, kini Rayyan bercita-cita menjadi seorang Hafidz, mengikuti jejakmu selama ini.

Terima kasih, telah hadir mengawali kisah penuh makna ini,terima kasih telah menghadirkan cinta di setiap cerita.

Semoga suatu saat nanti kita bisa bertemu dan berkumpul lagi untuk melepas segala rindu di hati.

Selamat jalan bang, aku akan selalu merindukanmu, aku akan selalu mendoakanmu, aku juga akan selalu menjaga anak kita.

Sampai bertemu di Jannah-Nya. Aaminn..

Untukmu selamat menikmati kerinduan tanpa adanya pertemuan

_diary Khanza_

Alhamdulillah akhirnya tamat juga, meski alurnya banyak yang absurd banget. Maaf harus berakhir sad ending🙁

Semangat untuk semuanya.
Sampai jumpa lagi di cerita selanjutnya

Wassalam...

Diary Khanza (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang