Semua tentangmu (3)

4 1 0
                                    

"Dari sekian banyak cerita, yang kutulis di buku harianku, namun hanya cerita tentangmu yang sangat kusukai, semoga akhir kisahku denganmu kan menjadi indah pada waktunya"

-diary Khanza-

Di teras depan kelas,seorang gadis tengah duduk sambil membuka lembaran demi lembaran buku yang ia pegang, dengan khusyuk ia menghafal isi buku tersebut.Karena tepat hari ini ia melaksanakan ujian di sekolah yang bisa menjadi acuan ia untuk bisa lulus dengan nilai ujian terbaik disekolahnya. Dia seorang Khanza, gadis cantik identik dengan kerudungnya yang selalu rapih menutupi dada, dilengkapi sebuah pin yang menjadi identitas pengenalnya.

"Za lo lagi ngapain sihh, kayaknya lagi sibuk banget?" Tanya pemuda yang kini menghampirinya

"Aku lagi ngapalin pelajaran ini Ham"

"Ouuh pelajaran sejarah"

"Iya aku agak susah sihh ngapalinnya, soalnya aku anak anti sejarah"

"Maksudnya?"

"Iya maksudnya, aku paling gak suka pelajaran ini, pelajaran sejarah menurutku itu cukup membosankan, soalnya banyak nama tokoh sekaligus tempat yang susah disebutin dan susah diingat"

"Ya kan, semua juga butuh proses Za, gak semuanya serba instan, emangnya kayak masak mie?" Hibur Ilham

"Iya sihh, ada benarnya juga, ngapain aku ngeluh duluan, toh kita juga harus tetep usaha"

"Nahh gitu dong semangat" seru Ilham

"Iya makasih Ham, tumben kamu baik sama aku?"

"Yeehh baik salah, jahat juga salah, mau kamu apa sih Za?"

"Ya, aku mau kamu berubah dan tetep jadi orang baik, gak kayak kemarin-kemarin, kamu selalu jahatin orang tanpa sebab"

"Tapi sulit Za, dulu gue juga sempet pengen berubah, gue capek hidup kayak gini terus, gue pengen kayak lo"

"Maksud kamu apa Ham, aku gak ngerti"

"Kamu gak tahu perasaan aku Za, kalau boleh jujur dulu aku capek harus dibanding-bandingkan sama abang aku terus, selalu di nomer duakan oleh orangtuanya, dunia ini kayak gak adil sama aku, aku rindu kasih sayang bokap sama nyokap gue Za"

"Emang orangtuamu kemana Ham?"

"Mereka pergi tinggalin aku sama abangku, mereka udah gak ada Za, semenjak 3 bulan yang lalu"

"Innalillahi wainna ilaihi rojiun, maafin aku Ham"

"Iya Za, gak papa kok, emang mungkin ini teguran buat aku, karena aku suka ngebangkang sama orangtuaku, tapi aku nyesel Za, aku baru ngerasain gimana jadi anak yatim piatu"

"Kamu harus sabar Ham, semua kepahitan hidup ini akan Allah SWT gantikan dengan sesuatu yang lebih indah, mungkin kamu kehilangan orangtuamu, tapi kan masih ada abangmu, aku dan juga Allah SWT"

"Makasih banyak Za, aku baru paham sekarang, gue harus ngadepin ini semua dengan sabar"

"Iya sama-sama Ham"

"Ehh Za lo ngapain ngobrol sama preman sekolah ini, gak ada gunanya juga, nanti kamu bisa terpengaruh sama dia" celutuk teman Khanza

"Apa maksud lo ngomong gitu sama Khanza?"

"Maaf bos saya gak ada maksud apa-apa, cuma ngingetin Khanza aja!"

"Udah, udah sabar Ham jangan terbawa emosi gini, kan Kamu janji mau berubah"

"Untung ada Khanza, kalau gak ada habis lo sama gue"

"Udah ahh mending kita ke mushola yuk!" Ujar Khanza nencoba melerai keduanya

"Ke mushola ngapain Za kan belum waktunya sholat, baru juga jam 10.00 WIB, masih pagi Za" jawab Ilham heran

"Kita sholat dhuha Ham"

"Sholat dhuha itu apa Za?"

"Iya sholat dhuha itu, sholat sunat yang dilakukan untuk meminta dimudahkan segala urusan kita sama Allah SWT terutama rezeki, dilaksanakan setiap pukul 07:00 WIB sampai pukul 11:00 WIB, lagi pula dengan sholat hati kita jadi lebih tenang Ham"

"Makasih banyak Za, gue jadi banyak belajar sesuatu yang belum gue tahu sebelumnya"

"Iya sama-sama Ham, kan kita sesama muslim itu bersaudara, harus Amal ma'ruf nahi munkar, intinya kita harus tolong menolong dalam kebaikan, dan mencegah kemungkaran"

Gimana lanjutan kisahnya nihh sobb, coba tebak??

Kalau masih penasaran ikutin terus kisahnya.
See you👋👋


Diary Khanza (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang