Ulang tahun Khanza

14 1 0
                                    

Semilir angin sejuk menambah suasana pagi hari yang cerah ini, terlihat ibu yang tengah sibuk didapur membuat cake ultah untuk putrinya itu, ya!! tepat hari ini Kanza  berusia 17 tahun, sementara sang Ayah dan Bang Rey mempersiapkan dekorasi sederhana di taman rumah mereka.

Selang beberapa menit, akhirnya mereka selesai mempersiapkan kejutan spesial untuk Khanza.

"Bang, Khanza belum bangun juga?" Tanya sang ibu

"Belum bu!!"

"Ayo, cepet bangunin dia Bang, masa anak gadis jam segini belum bangun juga" pinta sang ayah

"Iya, bentar aku bangunin dulu yah"

Sesampainya didepan kamar Khanza...

"Ra, Rara??" Teriak Bang Rey di depan pintu kamar Kanza

Namun, tak kunjung ada sahutan dari dalam kamar, hingga beberapa kali Bang Rey berteriak, namun tak kunjung ada sahutan juga, membuat Bang Rey geram dan kemudian masuk ke kamar Khanza yang kebetulan tidak terkunci, bekas Kanza yang tadi subuh pergi untuk mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat subuh, karena kamar mandi keluarga ini terletak bersebelahan dengan dapur.

"Kanza, bangun..." teriak Bang Rey tepat sebelah Khanza yang tengah asik tertidur

" iya, Bang bentar lagi ya aku bangunnya, kan masih pagi juga bang, lagi pula hari ini sekolah juga libur"

" iya emang libur, tapi kan gak ada salahnya juga bangunnya tetap pagi, udah abang bilang kan kalau habis sholat subuh itu lebih baik jangan tidur lagi, nanti rezeki kamu dipatuk ayam"

"Ahh mana ada ayam mau matuk rezeki aku bang, kan rumah kita pakai pagar jadi gak ada ayam yang bisa masuk rumah, lagi pula didepan juga ada security udah pasti disuruh pulang lagi ayamnya, karena gak punya surat izin masuk"

"Kamu ini, kan itu cuma peribahasa Ra!! Aduhh pura- pura aja gak tau adek abang ini" sambil mengelus kepala Khanza dengan penuh kasih sayang

" iya bang aku tahu kok..."

" kalau gitu cepet mandi, nanti temui abang ditaman, kasihan ayah sama ibu nungguin kamu dari tadi" lanjut bang Rey

"Iya bang"

Akhirnya 15 menit berlalu, Khanza keluar untuk menemui keluarganya yang dari tadi  menunggu kehadirannya.

" Kejutan...." ucap bang Rey

"Selamat ulang tahun anakku, semoga kelak kau menjadi perempuan yang tangguh, kuat dan mandiri" lanjut Bu Murni sambil memeluk erat putrinya itu.

" Iya selamat ulang tahun juga Kanza putri kesayanganku, kelak kau akan jadi anak yang mulia, berbakti kepada orang tua, menjadi cikal bakal keluarga yang bisa bermanfaat bagi orang lain, titip pesan ayah Kanza, sejauh apapun dan seberat apapun masalah yang kau hadapi nanti, ingat, janganlah menyerah dan takut untuk kembali memulai sesuatu yang baru, jika kamu tak mampu memikulnya sendirian, kamu sandarkan dan pasrahkan semuanya kepada Allah SWT karena Allah SWT maha tahu segala yang terbaik bagi hambanya." Lanjut Pak Imran sambil memeluk putrinya itu, Ditutup dengan mengecup kening Khanza.

"Selamat ulang tahun juga Ra, doa nya yang baik- baik aja buat kamu, wihh kamu sekarang udah mulai menua dong!! Cepet-cepet dapet jodoh juga ya, kasian Ayah sama Ibu udah terlalu tua nungguin kamu nikah" Celoteh bang Rey yang suka usil kepada adiknya itu.

"Ihh abang apain sihh, abang duluan sana yang cepet-cepet cari calon istri"

"Dasar anak kecil, kamu gak usah khawatirin abang, lagian banyak cewe diluar sana yang ngantri pengen jadi istri abang"

"Hmmm dasar nanti aku bilangin sama Kak Indah, kalau abang itu lelaki buaya, tiap liat cewek mulus dikit aja langsung lirik"

"Jangan dong Za ya, jangan bilang Kak Indah Pleasee"

"Iya dehh, asal abang harus janji gak bakal gangguin aku, kalau aku lagi nulis"

"Iya dehh abang janji gak bakalan gangguin adek abang yang cantik ini"

"Udah, ahh udah, ini kakak adek kayak Tom and Jerry aja, kerjaannya berantem mulu tiap hari" Ibu mencoba melerai perdebatan keduanya

"Lagian ni abang gangguin aku mulu kerjaannya, kalau aku lagi nulis"

"Emang kamu nulis apaan Za?"

"Ya biasa yah nulis di buku diary"

"Hadeuuh nihh gadis kerjaannya nulis mulu di buku diary, kirain nulis pelajaran"

"Heheh, kan cuma Hobby aja yahh!" Khanza terkekeh pelan

Akhirnya suasana yang awalnya sedih kini menjadi pudar karena ulah bang Rey yang usil kepada Khanza

Masihh penasaran ceritanya?? lanjut di part seterusya😊😊
Bantu vote ya teman-teman, agar aku semangat buat  publish cerita nya terus...

Syukron

Diary Khanza (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang