16

225 17 3
                                    

.
.
.
.

*Sebelumnya..

Aart dan Ciel terus memeluk Riku sambil menonton tv, Tenn hanya terus memantau mereka dari sofa samping tempat tidur Riku, dengan kekesalan yang tergambar dengan jelas di wajahnya. Sementara tak lama kemudian Riku yang lelah akhirnya tertidur pulas.

Melihat sang adik yang sudah tertidur pulas Tenn pun akhirnya berbicara pada Aart dan Ciel.

"Sampai kapan kalian akan tetap melekat pada adikku?" Kesal Tenn.

"Suka-suka kami" ucap Ciel dan di anggukki oleh Aart.

"Dasar dua iblis kecil ini" geram Tenn.

Pertarungan sengit itu terus berlangsung lama seperti sebuah kompetisi sementara yang di perebutkan hanya tertidur pulas dengan senyum manis dan wajah polosnya yang lucu.

Kini ruangan terasa sunyi, tenn duduk di sofa sambil memainkan handphone nya dan sesekali menatap wajah adiknya yang masih tertidur dengan Aart dan Ciel di sampingnya yang juga tertidur.

Beberapa saat kemudian Tenn menghela nafas dan beranjak dari sofa untuk menghampiri Riku.

Tenn menatap Riku dengan tatapan sendu, tangannya mengelus Surai adiknya dengan lembut.

*Tenn pov

"Riku, maafkan aku, aku merasa gagal menjadi seorang kakak.." ucap Tenn dengan sedih.

"Tolong jangan seperti ini, aku sangat mengkhawatirkan mu ...." Sambungnya lagi dengan air mata yang keluar dengan sendirinya. Dia terus menatap adiknya, yang terbaring lemah, tubuhnya lebih kurus dari sebelumnya, ntah sudah seberapa parah penyakitnya.

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari luar yang berjalan ke arah ruangannya. Tenn pun segera menghapus air matanya dan kembali ke sikap awalnya, ia masih berdiri sambil mengelus rambut adiknya...

"Tenn?"

Ternyata itu adalah Hirai sensei yang datang untuk memeriksa keadaan Riku. Mendengar namanya di panggil Tenn pun menoleh ke sumber suara.

"Ya?" Jawab Tenn.

"Bisa bicara sebentar?" Ucap Hirai sensei dan mengajak Tenn untuk datang ke ruangannya.

Tenn terdiam sejenak sebelum akhirnya mengangguk dan mulai berjalan bersama Hirai sensei ke ruangannya.

"Baik"

*Tenn pov end

.
.
.
.
.
.
.
.

"Uhuk uhuk...." Riku terbangun dari tidurnya dan mulai terbatuk-batuk.

Mendengar suara itu, Aart terbangun dari tidurnya. Aart panik dan segera bangun, ia sangat khawatir.

"Riku-nii???" Tanya Aart dengan khawatir. Sedangkan Riku masih terbatuk-batuk.

"Uhuk.. hahh.. Aart..? .." ~riku

"Ciel, bangun!" Aart yang panik segera membangunkan kembarannya.

Awalnya Ciel sedikit kesal namun setelah mendengar suara batuk Riku, ekspresi nya juga langsung berubah menjadi kekhawatiran dan panik.

"Riku-nii! Aart! Apa yang terjadi?!" Tanya Ciel panik.

"Aku tidak tau.. hiks.. riku-nii .." aart yang khawatir mulai menangis.

"Uhuk.. aku baik-baik saja.. hahh.." Riku tidak ingin membuat kedua anak itu khawatir, ia mencoba meyakinkan mereka, namun napasnya semakin sesak.

Tiba-tiba Riku batuk darah. Melihat itu wajah Aart dan Ciel berubah menjadi ketakutan.

"RIKU-NII!?!" Teriak Ciel dan Aart.

Mereka berdua sangat khawatir, dan ingin membantu tapi mereka bingung, dan tidak tau bagaimana cara membantunya, ini pertama kalinya mereka berada di rumah sakit, jadi mereka tidak tau bagaimana cara memanggil dokter.

"Ciel! Cepat cari dokter!" ucap aart mendesak. Tangan aart mengelus punggung Riku.

"Uhuk.. uhuk.." Riku masih terbatuk-batuk darah dan darah itu mulai menetes hingga tanpa sengaja mengenai spray.

Tanpa pikir panjang, Ciel langsung turun dari tempat tidur dan segera beranjak untuk mencari dokter.

*Sementara di sisi lain Tenn baru selesai berbicara dengan Hirai sensei.

*Tenn pov

"Apa tidak ada yang bisa di lakukan lagi..?" Tanya Tenn dengan nada sedih dan putus asa.

"Tidak, ini sudah terlalu parah, dan lagi, karena dia seorang idol, dia menjadi lebih sering lelah.." jawab Hirai sensei sedih.

"Baik aku mengerti" jawab Tenn lalu hendak keluar ruangan itu.

Saat Tenn membuka pintu ia melihat Ciel yang keluar dari ruangan Riku, ia terlihat panik.

"Ciel?" Panggil Tenn.

"Tenni-san?! R-RIKU-NII! Hiks ..." Ucapan Ciel terus terbata-bata, Tenn yang tidak sabaran langsung masuk ke ruangan Riku.

"RIKU!!!"






















*Hii guys maaf lama... Dan kalo ceritanya ada yang ngga nyambung dari sebelumnya tolong di koreksi ya, soalnya aku lupa, dan kali ceritanya ngga nyambung maapin yaa ...

Aart dan Ciel mending manggil Tenn apa ya???
Kan kalo tenn-ni itu khusus panggilan dari Riku.

Tolong beri saran ya hehe..










idolish7 Nanase riku [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang