12

228 19 13
                                    

"Uhuk Uhuk"

Terdengar suara batuk Riku dan semuanya langsung menoleh ke arah Riku dengan khawatir.

"Riku kau baik-baik saja?" Tanya sougo

"Apa Asma mu kambuh?" Tanya Mitsuki

Karena khawatir mereka segera mendekat ke arah Riku, serta Aart dan Ciel juga menatap Riku dengan khawatir. Riku terus batuk dan terengah-engah.

"D-dadaku sesak" ucap Riku susah payah.

"Calm down Riku" ucap Nagi yang sangat khawatir.

"Nanase-san tetap tenang" ucap iori yang sedang mencari inhaler Riku.

"Uhuk .." Riku terus batuk dan mencengkram erat dadanya karena sakit, melihat itu Tamaki memeluk Riku dan Yamato mengelus punggungnya berupaya untuk menenangkan Riku.

Semuanya memperhatikan dengan prihatin dan khawatir. Sementara Aart dan Ciel yang belum mengetahui penyakit Riku sangat khawatir dan panik, mereka hampir menangis.

"Riku-nii?" Panggil Aart dengan takut dan menahan tangisnya.

"J-jangan khawatir.." jawab Riku terengah-engah dan masih batuk.

Tiba-tiba Riku mulai batuk darah tanpa henti sampai darahnya menetes mengenai pakaiannya.

"Hemoptisis mu kambuh" ucap Mitsuki dengan panik.

"Rokuya-san tolong ambilkan pakaian Riku dan ousaka-san tolong ambilkan handuk dan air hangat" ucap iori dan dianggukki oleh Nagi dan sougo.

"Riku-nii.. hiks... " lirih Ciel dan menghampiri Riku dan ikut memeluk Riku meski darah Riku mengenai pakaiannya.

"Hiks..." Aart juga ikut memeluk Riku sambil menangis.

Melihat itu Riku merasa hangat meski dadanya sakit tapi ia merasa bersyukur karena teman-teman nya selalu ada di sampingnya. Riku ingin mengelus surai Aart dan Ciel namun tangannya kini masih berlumuran darah jadi dia mengurungkan niatnya.

Riku tersenyum meski masih ada bercak darah di sudut mulutnya dan ia masih terbatuk-batuk darah.

"Nanase-san tarik nafas perlahan" ucap iori sambil memasukkan inhaler Riku ke mulut Riku.

"Riku jangan tutup matamu!" Ucap Yamato panik karena melihat Riku yang hampir pingsan.

"Riku tetaplah terjaga" Ucap Mitsuki meyakinkan Riku sambil membersihkan darah dari tubuh Riku menggunakan handuk basah.

"Riku Stay calm okay?" Ucap Nagi sambil mengelus rambut si Surai Crimson itu.

Sementara sougo dan Tamaki berusaha meyakinkan aart dan Ciel untuk tenang dan berhenti menangis.

"Aart, Ciel tenanglah semuanya akan baik-baik saja" ucap sougo dengan nada lembut.

"Ya.. percaya saja pada Rikkun, dia akan segera membaik" sambung Tamaki meyakinkan Aart dan Ciel.

"Hiks... Benarkah?" Tanya Aart dan Ciel bersamaan yang langsung dianggukki oleh sougo dan Tamaki.

Riku masih terus berusaha bernapas meski terus terbatuk darah dan detak jantungnya sedikit berdetak tidak karuan.

Semuanya berusaha yang terbaik agar Riku dapat kembali normal, mereka sangat menjaga Riku dan mendukung Riku sehingga Riku tidak merasa sendirian atau kesepian lagi.

Setelah beberapa menit yang terasa sangat lama akhirnya batuk Riku mereda dan nafasnya mulai sedikit teratur. Napasnya mulai teratur dan dia merasa sangat lelah sehingga tubuhnya bersandar lemah pada sofa.

"Kerja bagus Riku" ucap Mitsuki dan Yamato sambil tersenyum bangga.

"Syukurlah Nanase-san" ucap iori menghela nafas lega dan hendak menyimpan kembali obat-obatan Riku.

Melihat Riku yang sudah membaik Aart dan Ciel pun lega. Mereka segera memeluk Riku.

Tak lama Riku tertidur karena lelah, nafasnya sudah kembali normal meski beberapa kali masih terbatuk. Aart dan Ciel juga ikut tertidur di samping Riku. Mereka bertiga terlihat sangat lucu dan indah seperti lukisan. Melihat itu Yamato pun menyeringai karena memiliki sebuah ide, ia memutuskan untuk memotret mereka bertiga dan mengirimkannya pada Tenn.

"Dasar ossan, kau pasti sengaja melakukannya agar Tenn marah" ucap Mitsuki menghela napas dan menggelengkan kepala karena melihat kelakuan leader nya itu.

"Haha... Kapan lagi menemukan kesempatan emas seperti ini, benarkan Nagi?" Ucap Yamato.

"Of course~" ucap Nagi yang ternyata sedari tadi juga ikut memotret Riku, Aart dan Ciel.

"Ne... Sou-chan... Aku takut saat melihat Riku seperti tadi" ucap Tamaki lirih dan menunduk karena sedih.

"Tenanglah Tamaki, Riku pasti akan baik-baik saja" jawab sougo meyakinkan Tamaki.

Tamaki pun mengangguk dan kembali tersenyum.

Karena hari semakin gelap dan cuaca semakin dingin di malam hari, jadi Yamato menggendong Riku perlahan dan membawanya menuju kamar di vila tersebut. Iori menggendong Ciel dan Tamaki menggendong Aart menuju kamar yang sama karena mereka semua memutuskan untuk tidur di kamar yang sama dengan Riku untuk berjaga-jaga jikalau Riku kembali kambuh di malam hari.



















































*Maaf gaje hehe...

Karena kemarin aku bilang bakal sering up tapi aku malah ngga up😭😭 jadi sebagai permintaan maaf, aku hari ini up dua ch ya hehe ..

Gomen...😖

idolish7 Nanase riku [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang