Disisi lain Riku terus mengikuti bayangan anak kecil tersebut, ternyata anak kecil tersebut membawa Riku kembali ke depan pintu masuk vila.
"Hey siapa kamu?" Tanya Riku penasaran.
"Namaku Aart" jawab anak kecil tersebut sedikit takut.
"Darimana asalmu? Dan apakah kamu hantu?" ~riku
"Tidak! A-aku bukan hantu" ~Aart
"Kenapa kamu bisa ada di dalam sini?"
"Adikku sakit dan aku kesini untuk m-mencuri... Sedikit"
"Adikmu?"
"Yeah... Aku hidup berdua dengan adikku, kami tidak memiliki tempat tinggal dan tidak memiliki uang. J-jadi aku terpaksa mencuri agar bisa makan"
Ucap Aart sedikit menunduk dan hampir menangis.Karena khawatir Riku berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Aart lalu memeluknya.
"Ssst... Sekarang dimana adikmu?" Tanya Riku sambil menggendong Aart.
"Aku meninggalkannya di salah satu pohon yang berada di depan vila" ~Aart
Riku mengangguk dan mengikuti arahan Aart menuju ke pohon tersebut, sambil tetap menggendong Aart.
Sesampainya di sana mata Riku menatap tubuh anak kecil lainnya yang sedang terbaring di samping pohon, dari penampilannya terlihat sama persis dengan Aart. Riku pun menurunkan Aart dan memeriksa anak yang terbaring lemah tersebut.
"Kalian kembar?" Tanya Riku.
"Yeah ...dia adikku, namanya Ciel"~Aart
"Aart sepertinya adikmu demam, sebaiknya kita membawanya masuk ke dalam vila" ucap Riku yang segera menggendong Ciel dan membawanya masuk ke dalam vila untuk di rawat.
Sesampainya di dalam vila Riku segera membaringkan tubuh Ciel di sofa ruang tamu. Tak lama member idolish7 lainnya pun tiba di ruang tamu.
"Riku!" Seru Mitsuki karena menemukan sosok yang sedari tadi mereka cari.
Yang lain pun menghela nafas lega melihat Riku baik-baik saja, namun tak lama mereka menyadari dua anak yang sedang bersama Riku dan mereka pun kembali bingung.
"Siapa mereka?" Tanya Yamato
"Namanya Aart dan Ciel, mereka tidak memiliki rumah dan tidak memiliki uang untuk bertahan hidup jadi aku Mambawa mereka kesini" jawab Riku
"Dan... Ciel saat ini sedang demam, apakah boleh mereka menginap disini?" Sambung Riku dengan puppy eyes nya.
"Of course" seru Nagi dan di anggukki yang lainnya.
Mendengar itu yang awalnya Aart merasa takut sekarang dia merasa lega.
"T-terima kasih!" ~Aart.
"Yeah" ucap Mitsuki sambil tersenyum.
Mereka pun mulai merawat Ciel dan Aart. Dimulai dari Yamato yang mengganti pakaian mereka berdua dengan pakaian seadanya yang dikiranya akan muat dengan Aart dan Ciel.
Lalu Riku mengompres dan memberikan obat pada Ciel meski awalnya Ciel terus bersikap dingin dan waspada terhadap mereka tapi akhirnya dia diam dan menuruti semuanya.
Sementara itu sougo, Mitsuki dan iori sedang di dapur untuk memasak makan malam.
Nagi sedang menonton Cocona di ruang tamu itu, dengan Tamaki yang juga ikut menonton sambil memakan ousama puding di tangannya.
Melihat Aart dan Ciel yang sepertinya menginginkan ousama puding yang dimiliki Tamaki, mau tak mau Tamaki akhirnya membagi ousama pudingnya karena kasian dan mereka berdua juga mengingatkan Tamaki pada adik perempuannya.
Semua orang merasa sangat bahagia malam itu tanpa merasa takut seperti saat pertama kali datang ke vila ini.
°
°
°*Bayangin aja ini Aart dan Ciel
Mereka peran tambahan yaa hehe...
Jadi Aart itu kakaknya dan Ciel itu adiknya, mereka kembar laki-laki, mereka berusia 8 tahun.
Aart sedikit pemalu tapi dia sopan dan pengertian.
Sedangkan, Ciel cuek, blakblakan, tapi sebenarnya dia baik.°
°
°-Sebelum makan malam-
"Ne.. Riku-nii.. bolehkan aku duduk di sampingmu...?" Tanya Aart gugup dan tersipu.
"Tamaki-nii.. tolong pindah, aku ingin duduk di sini" ucap Ciel mengusir Tamaki yang duduk di samping Riku.
"Tidak! Aku ingin duduk di samping Rikkun! Siapa cepat dia dapat wlee~" ledek Tamaki yang tidak mau mengalah.
Melihat itu yang lainnya terkikik sementara dan iori juga menyembunyikan ketertarikannya pada yang lucu-lucu karena dia malu mengakuinya jadi dia hanya berusaha fokus pada makanannya.
"Tidak apa-apa Ciel, kamu bisa duduk di pangkuanku jika mau?" Ajak Riku dengan senyum manis khas miliknya.
"T-tentu jika kamu memaksa" jawab Ciel yang pura-pura cuek sebenarnya dia sangat senang.
"Mukamu merah Ciel" ucap Aart terkekeh.
"Berisik Aart" elak Ciel dan duduk di pangkuan Riku.
"Ciel kenapa kamu tidak memanggil Aart dengan sebutan kakak?" Tanya iori.
"Yeah.. lagi pula kami hanya beda lima menit" jawab Ciel cuek.
"Tapi tetap saja dia kakak mu" lanjut iori dengan tegas.
"Tidak apa-apa iori-nii, lebih baik seperti ini agar tidak terlalu formal" ucap Aart dengan senyum manisnya.
Mendengar jawaban itu iori pun mengangguk dan kembali fokus pada makanannya.
"Ciel apa kamu sudah merasa lebih baik?" Tanya Riku sambil meletakkan tangannya di kening Ciel.
"Unm... Sudah lebih baik!" Jawab Ciel dengan senyumannya dan sedikit malu karena diperhatikan oleh Riku.
"Syukurlah"
Malam itu Riku hanya makan sedikit karena dia tidak nafsu makan. Setelah makan malam semuanya sedang asik menonton tv.
"Uhuk Uhuk"
Terdengar suara batuk Riku dan semuanya langsung menoleh ke arah Riku dengan khawatir.
*Maaf lama up hehe..
Kan aku ngebuat Aart dan Ciel memanggil semuanya dengan akhiran nii, menurut kalian cocok ga?
Kalau ada saran boleh banget ya😭😭Typo dimana-mana -_-
KAMU SEDANG MEMBACA
idolish7 Nanase riku [Slow Update]
Diversos"ugh... sakit" ucap si Surai Crimson yang sedang konser "Riku...kau tidak apa-apa?" tanya salah satu rekanya "tidak apa-apa iori" ucap Riku lirih. "UHUK...UHUK..!" Riku mulai terbatuk-batuk. *maaf ini cerita pertama saya jadi mohon di maklumi jika t...