15 -- Hitam Putih

138 20 85
                                    

-Karena Mu-
Chapter 15

Boboiboy belongs only to Monsta!

⚠️!Warning!⚠️
• Kata-kata kasar dan tidak untuk ditiru!
• Not a ship!
• OOC
• Terdapat OC (Original character)

Happy enjoy!

.
.
.

.
.
.

[Halilintar POV]

Sampaikan pada jiwa yang bersedih--

"DARIMANA AJA KAMU, HAH?! PULANG SEKOLAH SETELAT INI, MAIN KEMANA KAMU?!"

Baru aja buka pintu, udah langsung diomelin ... Bapak bejat emang. Gak pernah ngertiin kondisi anak. Bego, bego....

Gue mau jawab, tapi udah lebih dulu ditampar. Habis itu gue diseret masuk rumah, dan bokap nge dorong gue sampai jatuh ke lantai.

Kek drama, bjir.

"KAYAK GAK PUNYA RUMAH AJA KELUYURAN SORE-SORE!"

Ya emang gue gak punya, rumah itu tempat untuk mendapatkan kehangatan, 'kan? Sedangkan ini cuma tempat penyiksaan, mana pantas disebut rumah.

Seperti biasa, bokap lanjut mukulin gue. Nendang, nyakar, nampar, sampai nggores kulit gue pake pisau pun dia lakuin. Sakit, cuy. Tapi karena udah 'terbiasa' jadi 'ya gak terlalu sakit.

"MAU JADI APA KAMU KELUYURAN TERUS?!"

Ngaca, Pak. Lo juga suka keluyuran gak jelas waktu malem, apa perlu gue bawain kaca di rumahnya Gempa yang segede lemari?

Hadeh ... Bosen gak sih kalian ngeliat gue disiksa mulu tiap chapter nya? Gue bosen, bosen dilukai sama menceritakan ke kalian.

Udahlah, pindah, pindah!

.
~✿~
.

[Solar POV]

'Darling just kiss me slow--'

Hoek, gue mau muntah ketika mendengar lirik lagu tersebut. Apalah kiss kiss terus.

Gue Solar Alvian, cowok terganteng sejagat raya. Lo pada pasti udah kenal gue, 'kan? Udah, dong. Siapa sih yang kagak kenal sama orang sepopuler gue?

Hari ini hari Kamis, gue lagi duduk di perpustakaan. Tempat favorit gue, disitu nyaman. Ada AC plus Wi-Fi gratis, siapa yang gak mau, coba?

Sambil dengerin musik pakai earphone, gue membaca salah satu buku Novel yang gue ambil dari salah satu rak. Gak tau kenapa bisa ada disini, padahal nih perpus isinya buku-buku pelajaran semua. Nyelip doang, kali.

'I have faith in what i see....'

Lagu perfect emang cocok sama gue yang sempurna, iya, 'kan? Iya, dong. Wkwkwk.

"Lar?"

Btw sekarang lagi jam istirahat, gue ke perpus karena disuruh latihan ngerjain soal-soal sama Bu Nana. Tapi entah kenapa gue malah ngambil Novel.

Tadi itu yang manggil gue si Hali, salah satu siswa yang jadi rekan lomba gue. Yang waktu itu debat jawaban MTK sama gue tapi ujung-ujungnya kita sama-sama salah. Lo pada inget, 'kan?

"Hm," sahut gue, masih belum mengalihkan pandangan dari Novel.

Dia duduk di depan gue, terus menopang dagunya dengan satu tangan lalu melihat ke luar jendela. Entah mikirin apa dia, gue sih bodoamat.

Karena Mu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang