Karena Mu

16 -- Trio

-Karena Mu-
Chapter 16

Boboiboy belongs only to Monsta!

⚠️!Warning!⚠️
• Kata-kata kasar dan tidak untuk ditiru!
• Not a ship!
• OOC
• Terdapat OC (Original character)

Happy enjoy!

.
.
.

.
.
.

[Taufan POV]

"Mang, gorengannya sepuluh ribu, 'ya."

Gue baru mau berangkat sekolah, terus malah diminta Blaze buat nganterin dia ke Warung Gorengannya Mang Supra di kampung sebelah. Gue mah nurut-nurut aja.

"Pan, lo mau gorengan apa?" tanya Blaze.

Gue mikir sejenak. "Gue pisang goreng aja, deh. Makasih 'ya, Ze."

Blaze mengangguk. "Pisang goreng sama bakwan aja."

"Wokeh."

Saat Mang Supra sedang menyiapkan gorengan yang kami pesan, gue melihat-lihat sekitar. Disini lumayan rame, banyak rumah-rumah yang guede poll.

Tapi pandangan gue hanya tertuju pada salah satu rumah yang catnya berwarna cream, entah kenapa itu menarik perhatian gue.

Gue menoleh ke belakang, Blaze lagi ngobrol sama Mang Supra di sana. Gue pun langsung berjalan pelan ke rumah itu.

Tuh rumah gak gede kayak yang lainnya, kecik kayak pondok mainnya Upin Ipin yang baru. Selain itu rumahnya juga agak kotor dan terlihat udah tua, jadi emang beda dengan rumah-rumah yang lain.

"AAAAaaa!!!!!"

"Hah?" Gue mengerjapkan mata ketika mendengar suara teriakan dari dalam rumah itu.

Niatnya mau nguping lebih jelas lagi, tapi tiba-tiba ada yang nepuk pundak gue. Gue yang kaget reflek menoleh, ternyata cuma si Blaze, jancok emang. Bikin kaget.

"Lo ngapain, Pan?" tanya dia.

Gue menggeleng pelan. "Tadi di rumah itu kayak ada teriakan."

"Rill, kah?"

"Iya, bjir." Gue takutnya yang teriak tuh setan, secara nih rumah dapet banget kesan angker nya.

"HIKS- AAAA!!!"

Gue dan Blaze saling pandang.

"Mending kita tanya Mang Supra, yuk." Blaze menarik tangan gue untuk kembali ke warungnya Mang Supra.

Ketika sampai, Mang Supra langsung menyodorkan sebuah plastik berisi gorengan di depan wajah Blaze. "Nih, Dek."

Blaze menerimanya. "Makasih, Mang."

"Mang Supra, tau tentang rumah yang di sana itu, gak?" tanya gue sambil menunjuk rumah tadi.

Mang Supra melihat ke arah yang gue tunjuk. "Ooh, itu ... Pasti kamu denger suara teriakan seseorang gitu, 'ya?"

"Iya."

"Ntu rumah berhantu, kah?" tanya Blaze.

"Engga, gak ada hantu apapun di rumah itu. Yang ada hanya tindakan kekerasan," jawab Mang Supra.

"Maksud?"

Mang Supra mengangkat bahunya. "Saya gak bisa jelasin detailnya, kalo mau tau silahkan mandiri, cari tahu sendiri."

"Mang Supra mah, gitu!"

"Entah, saya sebarin resep rahasia gorengan punya Mang Supra baru tau rasa!" ancam Blaze.