22 -- Kisah (3)

134 23 73
                                    

-Karena Mu-
Chapter 15

Boboiboy belongs only to Monsta!

⚠️!Warning!⚠️
• Kata-kata kasar dan tidak untuk ditiru!
• Not a ship!
• OOC
• Terdapat OC (Original character)

Happy enjoy!

.
.
.

.
.
.

[Taufan POV]

"Anjay, udah hampir tanggal dua tujuh."

"Hah? Emangnya kenapa kalo udah hampir tanggal dua tujuh, Fan?" tanya Gempa.

"Hehe, kagak apa-apa, sih!"

Saat ini gue lagi duduk di bangku sebelahnya Gempa, karena temen sebangku nya belum dateng. Yaudah gue duduk, bosen juga nunggu Hali masuk kelas. Dia belum dateng sekarang.

Gue mengeluarkan handphone dan membuka aplikasi TiqToq, langsung muncul lah video dengan sound '27 Bulan Mei'. Lo pada pastinya tau lagu itu, 'kan? Gamungkin gak tau lah.

Kebetulan sebentar lagi tanggal 27 Bulan Mei juga, anjay tepat gak tuh. Pulsek nanti gue ajak Blaze sama Bang Riri bikin video kayak gitu juga lah. Duri gausah ikut, dia gak akan ngertii.

"Ey, Blazee!" Gue melambaikan tangan saat Blaze dateng. Namun dia malah mengabaikan gue dan lanjut duduk di bangkunya.

Gue bingung, lah. Ni anak kenapa? Disakitin mbak krus nya lagi, kah?

"Kenapa dia?" sahut Gempa. "Mukanya kusut banget."

Gue menggeleng. "Gatau, sumpah. Eh bentar 'ya gue kesana," ujar gue. Kemudian pergi menghampiri Blaze.

"Oke." Gue denger Gempa menyetujui.

"Blaze. Lo kenapa, Bro? Ada masalah, kah?" tanya Gue.

"Diem lu anjing, sakit hati gue ini." Lah, gue ngomong baik-baik, loh. Gausah ngegas.

"Kok lu jadi kayak Hali sih? Kenapaa? Si Kaira lagi, 'ya?" tebak gue.

Si Blaze ketika ngamuk kayak gini, kalo gak karena bapaknya 'ya karena Kaira; mbak krus nya.

"Mana bener lagi tolol, lu tau gak?" Pasti mau ngegosip, udah kek ibu-ibu aja. "Si Kaira tuh ternyata suka sama Duri, begoo!"

Anjay, nt lagi ni bocah. Wkwkwk.

Gue kaget. "Hah? Yang bener anjir lu, tau darimana?"

"Ice yang bilang. Hii, kesel banget gue bangsat!" Blaze mengepalkan tangannya. "Kalo bisa pengen gue tonjok tuh bocah ijo keturunannya Nyi Roro Kidul!"

"Lah, ngapain marah? Lo siapanya emang?" Kesalahan besar gue ngomong kayak gitu....

"GAUSAH DIPERJELAS, ELAH!"

....Karena selanjutnya Blaze nonjok muka gue dengan cukup kencang. Sakit, woy.

"Sakit, tolol!"

.
~✿~
.

[Gempa POV]

"Si Gempa tuh menurut gue tipe cowok idaman banget. Lo liat aja, cewek mana yang gamau sama dia?"

"Setuju, sih. Udah pinter, teladan, rajin ibadah, mandiri pula. Aduh, pengen gue nikahin deh."

Aku hanya diam mendengarkan obrolan beberapa orang cewek di luar kelas, sambil lanjut membalikkan lembaran buku Matematika yang aku pegang.

Karena Mu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang