Part 23

117 12 1
                                    

Hatinya terasa sakit saat melihat foto yang di kirim Oleh Alexa, meski ia selama ini berlaga kuat di depan Suga dan Alexa, tetap saja dia manusia yang memiliki perasaan.

Azura kembali ke kamarnya, ia menganti pakaian lalu menghapus Make up dengan kasar, "Kenapa aku harus menunggunya kenyataan dia sedang bersama wanita Lain bukankah ini sama dengan kejadian 7 tahun lalu, Ra kena masih saja mengharapkanya sih" gerutu Azura pada dirinya sendiri.

Azura mengambil sebotol soju dari kulkas, ia membawanya ke balkon, lalu ia menuang Soju ke gelas kecil yang juga ia bawa, berkali kali ia menarik nafas sambil menatap bulan yang terlihat bulat.

Azura mengambil sebotol soju dari kulkas, ia membawanya ke balkon, lalu ia menuang Soju ke gelas kecil yang juga ia bawa, berkali kali ia menarik nafas sambil menatap bulan yang terlihat bulat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Suga sebenarnya apa maumu, kenapa kau terus menyakitiku, kenapa kau kembali padaku, hanya untuk membuatku merasakan kecewa lagi" gerutu Azura pada dirinya sendiri.

Azura terus menuangkan soju kedalam gelasnya, "Astaga bahkan soju tak bisa membuatku melupakan bayangan wajah suga, kini apa yang harus kulakukan"

Azura kembali kelamarnya, bukan untuk tidur, namun untuk mengerjakan desainya, ia berharap dengan itu bisa melupakanya, Namun sayang, tetap saja ia tak fokus, Suga lah semakin menari di fikiranya.

Azura kini pindah ke tempat tidurnya, ia mengunakan penutup mata agar merasa lebih tenang, setelah 1 jam berguling guling, akhirnya Azura tertidur juga, maski dalam keadaan yang gelisah.

Azura terbangun oleh suara bel yang terus berbunyi, ia mengucek matanya, lalu menatap kearah jam dinding, jam menunjukan pukul 7 pagi, karena ini Weekand, jadi tak masalah jika ia bangun siang pun.

Azura membuka pintu tanpa melihat dahulu siapa yang datang "Suga untuk apa kau datang kemari pagi pagi gini"

Suga tengah berdiri di depan pintu, dengan paper bag di tanganya, menunggu Azura mempersilahkanya masuk "Aku membawakanmu dan Lea sarapan," jawabnya, sambil mengangkat paper bag yang ia bawa.

"Gak perlu repot repot," jawab Azura Cuek, Namun Suga masuk tanpa di minta oleh Azura membuat gadis yang membuka pintu itu geram.

"Suga kau tidak bisa datang seenaknya saja kesini, kita sudah tak ada hubungan apapun"

"Apa maksudmu, kita masih suami istri Azura," jawab Suga.

"Suga sepertinya kau salah paham soal aku mengembalikan uang ibumu" ucap Azura "Aku mengembalikanya bukan karena dirimu, bukan juga karena memilihmu, aku lakukan itu karena Lea, aku tak ingin anakku menggunakan uang dari keluargamu, yang akan di ungkit entah sampai kapan"

"Ra kenapa bicara seperi itu, saya tak pernah mengungkit masalah uang bukan, kau boleh gunakan uangku sesukamu"

"Sudah lah, sebaiknya kau pergi, aku baik padamu itu karena Lea, karna kau ayah dari Azalea tak lebih,"

"Ra ada apa sebenarnya kenapa kau bersikap seperti ini pada saya, tolong jelaskan jika ada yang salah, agar saya bisa memperbaikinya Ra"

Dari arah kamar, ada seoarang anak perempuan yang tengah berlari ke arah Suga, "Ayaaaahhh" teriaknya, Lalu memeluk kaki Suga.

Suga mengendongnya "Hi princess sudah bangun" sapa Suga sambil mencolek hidung mancung anaknya lalu mencium pipinya.

"Ayah semalam bobo sini yah, kok Lea gak lihat ayah" tanya gadis kecil yang tengah di pangku

"Ngga sayang, ayah baru tiba disini, ayah bawakaan Lea dan bunda sarapan kesukaan Lea, Mie ayam"

"Horeee, terimakasih Ayah" Lea kembali memeluk kepala Suga, lalu menurunkan diri dari pangkuan ayahnya.

"Bunda ayo kita makan bareng sama Ayah," Lea menarik Lengan Azura dan juga Suga secara bersamaan.

Suga telihat senang, ternayata memiliki anak sangat menyenangkan yah, disaat dirinya tak memiliki alasan untuk bertemu Azura, namun ada Lea yang siap jadi tameng untuk Ayahnya.

"Ayah Lea ingin buat tenda seperti yang ada dibuku yang Lea baca"

"Boleh, apa Lea memiliki tendanya" tanya Suga. Lea mengelengkan kepanya, "Kita tidak punya tenda kan Bunda"

Azura mengangguk, "Ya sudah kita beli dulu, sekalian beli cemilan untuk kita piknik" Ajak suga

Lea menatap Azura "Boleh kan bunda Lea pergi sama Ayah"

"Boleh sayang Lea boleh bersenang senang hari ini bersama Ayah" jawab Azura.

"Bunda juga ikut kan bersama Lea"

"Ngga bisa sayang bunda ada kerjaan hari ini, lain kali ya sayang"

"Yah Bunda, Lea mau bunda juga ikut bersama Lea dan Ayah," rengek Lea dengan tatapan memohon, jelas saja Azura tak tega melihat wajah anaknya

"Hem baiklah, bunda akan ikut bersama Lea dan Ayah, namun sekarang Lea mandi dulu, sebelum pergi berbelanja bersama Ayah"

Lea beranjak dari kursi lalu menghapiri Azura yang berada di sampingnya, "Bunda I love you" ucapnya, lalu menjengkekan kakinya agar bisa meraih pipi Azura, agak bisa menciumnya,

Azura membalas ciuman dari Lea di pipinya "I love you more sayang"

Suga yang tak ingin kalah minta di peluk juga pada Anaknya, "pelukan buat ayah mana" tanya Suga dengan sedikin mengoda Lea.

Lea menghampiri Ayahnya, ia memeluk ayahnya lalu mencium pipnya juga, Suga membisikan sesuatu ditelinga Lea, yang langsung Lea lakukan perintahnya.

"Ayah sini deh," Lea menarik lengan Suga agar medekat pada Azura, "Ayah peluk bunda sekarang" pinta Lea.

"Untuk apa Lea" tanya Azura

"Agar Ayah dan bunda saling sayang, seperti Lea sayang Ayah dan bunda"

Suga meneluk Azura dengan lembut, sambil mengelus rambut Azura, hingga Azura dapat merasakan ketulusanya.

Perlahan lengan Azura terangkat, ia ingin  membalas pelukan dari suga, Namun ia kembali mengulurkan niatnya untuk membalas pelukan dari suaminya, dan berakhir melepaskan Suga.

"Sayang Ayah dan bunda sudah berpelukan sekarang Lea pergi ke kamar mandi nanti bunda susul oke"

Azura menatap suga dengan kesal "Kau jangan mengajari Lea yang tidak tidak, saya tak menyukai itu suga"

"Ra apa yang kamu maksud, saya tak mengajarkan Lea hal yang aneh," protes Suga ia merasa tak bersalah dengan apa yang dia perintahkan pada Lea

"Kau jangan pura pura gak tau deh, aku tau kamu yang meminta Azura kita berpelukan, suga cukup yah jangan bikin aku merasa bingung dengan sikap kamu yang seperti ini"

"Ra sebenarnya ada masalah apa, ini bukan seperti dirimu Azura, ada apa dengan mu, tolong kasih tau saya apa kesalah saya, jika kode kodean seperti ini saya tidak paham"

"Kemana kau semalam?" Tanya Azura tiba tiba.

"Saya ada diapartamant" jawabnya singkat

"Bersama siapa"

"Sendirian, kau fikir saya akan bersama siapa"

Azura kecewa dengan ucapan Suga yang tak jujur padanya, 'Kenapa kau harus berbohong Ga, kenyataanya kau bersama gadis lain semalam, kau memang hanya ingin mempermainkan perasaanku saja' ucap Azura dalam batinnya

Azura pergi, meninggal kan Suga untuk menyusul Lea, dan membantu anak gadisnya menganti pakaianya.

Suga yang tak peka masih berfikir, ada apa dengan Zura, kenapa pertanyaannya sangat aneh, kenapa bertanya soal dirinya bersama siapa diApartaman. 'Tidak mungkin kan jika Azura tau semalam Alexa datang ke Apartaman saya' Gumamnya.

Azura ElainaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang