Part 11

147 11 3
                                    

"Joon apa yang kau dapat" tanya Suga.

"Ini tuan" Namjoon menyodorkan map coklat yang berisi bukti soal Azura "Di tanggal yang sama dengan kepergian Anda, Nona Azura mengalami kecelakaan hingga dia harus dirawat selama 1 minggu." Jelas Namjoon

"Kenapa bunda bilang Azura mengalami kecelakaan dan meninggal, dan dia memberi tahuku dua hari setelah saya pergi keluar kota, saya kembali Azura sudah di makamkan" Suga bersaha mengingat kembali kejadian itu.

Ponsel suga berdering, Ada panggilan dari nomor tak dikenal, suga menatap panggilan tersebut lalu mengangkatnya. "Hallo dengan siapa"

"Saya Azura" ucap Seorang perempuan di sebrang telpon.

"Ra ini beneran kamu" suga memastikan jika itu Azura,

"Ya ini saya" Suga beranjak dari sofa meninggalka Namjoon yang masih di depan Laptopnya. "Ra ada apa kamu menghubungi saya"

"Saya ingin bertemu denganmu, ini soal Lea, nanti soal lokasi saya yang akan kirimkan"

Baru saja Suga ingin menjawab ucapan Azura, Namun Azura menutup panggilanya "Astaga gadis ini dia masih suka seenaknya saja, walau begitu aku tetap merindukannya" ujar Suga.

Suga begitu bahagia saat tau jika Azura yang menghubunginya. Suga kembali pada Namjoon yang masih menunggunya, "Joon kau boleh pulang, nanti kita bahas lagi masalah ini"

Esok hari ditaman, Azura menemui Suga, Suga memeluk Azura, ia melepaskan rasa rindunya pada Azura "Ra terimakasih kau sudah mau menemuiku" ucap Suga.

Azura melepaskan pelukan dari suga. "Saya kesini bukan urusan soal kita tapi Soal Lea" jelas Azura tanpa ekpresi. "Lea ingin bertemu kamu, dia ingin bertemu Ayahnya, Saya sudah bilang Soal kamu pada Lea"

"Jadi Lea bener bener anak saya Ra" Suga memastikan ucpan Azura

"Ia dia anakmu," Jawab Azura singkat

"Tapi kenapa kamu tak memberi tau saya 7 tahun Lalu jika kamu sedang hamil"

"Untuk apa, Kau sudah tak memedulikanku kan. Kau lebih memilih bersama orang gadis yang lain, ya kan"

"Kau bahkan mengatakan melalu Chat jika kau tak menginginkan anak yang sedang ku kandung, kalimat itu masih sangat jelas di mataku"

"Ra apa maksudmu, Saya bahkan tidak pernah tau jika kau sedang hamil Ra, saya tak tau"

"Saya sudah memberi tau kamu semuanya Suga lewat chat satu minggu setelah kamu pergi, tapi apa kau tak peduli, bahkan Kau memberikan surat cerai padaku dan saat saya pergi ke..." Azura tak sanggup melanjutkan ucapanya lagi.

"Ra ayo lanjutkan Ayo kemana Azura, Ra saya perlu tau apa yang terjadi Azura" Suga sedikit membentak Azura karena merasa frustasi, Azura tak pernah melanjutkan ucapanya.

Azura merasa sesak harus mengingat ke jadian itu, Bagai mana bisa dia menceritakan rasa sakitnya melihat suaminya berpelukan dengan wanita lain.

"Azura, beri tau saya semuanya, saya ingin tau Azura, saya juga ke hilangan kamu Ra" Saat Suga berusaha memakasa Azura, Jimin datang menghampiri Azura dan Suga

"Suga hentikan jangan paksa Azura Lagi, lo liat keadaannya dia sakit Suga, Lo jangan egois dengan memaksanya cerita" ucap Jimin dengan emosinya yang meledak

Jimin menghapiri Azura, Lalu memeluk Azura "Kau baik baik saja kan Ra,"

Azura membalas pelukan Jimin dengan erat, rasa sakit yang ia kubur kini kembali mengingat ia di hianati oleh suami yang sangat ia cintai dulu, namun kini hanya kebencian di hatinya. "Kau tenangkan dirimu, kita harus menjempu Lea kan"

Rasa cemburu Suga memuncak, 'Kenapa harus Jimin yang bisa menenangkanmu sekarang Ra, dulu saya selalu ada di posisi Jimin, namun sekarang semuanya sudah berubah' ucap Batin Suga

Zura kini sudah sedikit lebih tenang "Zura kita jemput Lea kasian dia sudah menunggu kita" Ajak Jimin

"Bang Jimin biar Zura bicara dulu dengan Suga, Abang bisa tunggu di mobil dulu" pinta Azura

"Kau yakin Zura" Jimin memastikan jika ia akan baik baik saja. Zura mengangguk,

Jimin meninggalkan Azura sesuai permintaanya, "Suga saya kesini bukan mau membahas soal kita tapi Lea, Lea selalu mencari kamu selama ini, dan saya mengizinkan kamu untuk menemui Lea setelah jam makan siang sepulang Lea sekolah."

"Saya harap kau tak mengecewakan Lea, cukup saya yang kau sakiti jangan anak saya, saya rasa ini saatnya kau menjadi laki laki yang bertanggung jawan"

"Tunggu Ra, kenapa kau terus mengatakan saya tak beranggung jawab, padahal saya sudah jelaskan saya tidak tau kau hami Azura"

"Bahkan saya tidak tau jika Kau masih hidup Azura, saat saya keluar kota itu pertemuan terakhir kita, dan bunda mengatakan pada saya jika kamu meninggal karena sebuah kecelakaan."

Azura kaget, ia tak menyangkan, dulu dia di buang begitu saja, kini dia di anggap sudah meninggal, Astaga ucapan lucu macam apa lagi ini, dan lagi lagi bunda Adela pelakunya.

"Lagi lagi bunda kamu yang melakukannya, Saya bersukur sudah keluar dari rumah yang sangat toxic"

Suga tak terima bundanya di jelek jelekin "Kenapa kau bicara seperti ini soal bunda Saya Azura"

"Kenapa kau tak terima, bukan kah kau tau bunda kamu tak menyukai saya dari awal, bahkan dia selalu mencari kesalahan saya saat saya masih tinggal di neraka itu"

"Ra maaf jika dulu saya pernah menyakiti hatimu, dan tak membahagiakanmu, hingga kau menganggap rumah yang kita tempati itu sebuah neraka"

Suga menatap Zura dengan intens, ia bisa melihat rasa sakit di mata Azura, dari tadi azura terus menahan air matanya agar tak kembali jatuh, dalam hati ia bersumpah ia akan, mencari kebeneranya. 'Apa saya sejahat itu dulu Ra'

"Ah sudah lah, tak perlu di bahas lagi, kau jangan membuat saya mengingat semua yang ingin saya lupakan" ucap Azura

"Saya cuma minta saat nanti bertemu Lea Kau tidak boleh mengatakan hal yang tidak tidak padanya, meski dia masih kecil dia dapat memahami keadaanya"

Azura meninggalkan Suga yang masih memahamai apa yang terjadi, Suga bener bener merasa bingung dengan semuanya.

Sebelum bertemu dengan Azalea, Suga pergi ke kekantor dahulu, ia ingin menemui Namjoon dan meminta nya melakukan tugas baru,

Di kantor Bunda Adela sudah menunggu Suga bersama dengan Alexa. "Hai My suga" sapa Alexa.

"Untuk apa kalian kesini" tanya Suga ketus

"Bunda ingin makan siang dengan kamu sayang, karena akhir akhir ini anak bunda jarang pulang, bunda rindu kita makan bersama"

"Suga sibuk ada meeting jadi tidak bisa makan diluar" ucap Suga dengan wajah yang datar

"Kamu tenang aja My Suga, Aku sudah siapkan makanan untuk kita makan, tadi aku yang masak, ya meski di bantu bunda sih"

"Saya gak mau, kau bisa bawa pulang saja makananya" ucap Suga semakin ketus

"Suga tidak boleh gitu, kasian Alexa sudah buat makan kesukaan kamu, lagin jika kamu bersama gadis itu, pasti selalu beli makan ini kan karena dia tidak bisa masak"

"Bunda salah Suga suka sop buntut itu karena Azura menyukainya, dan Suga sadar suga menyukain hanya karena ingin bersama Azura"

"Suga hentikan jangan membahas dia terus dia cuma mantan kamu, disini ada aku yang mencintai kamu suga kau buka mata kamu, lagian kita  mau menikah, dan aku tak akan melepaskan kamu,"

"Aku sudah melakukan semuanya untuk kamu Suga" lanjut Alexa, Alexa menangis di pelukan bunda Adela, ia merasa tak di hargai oleh Suga.

Azura ElainaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang