Prat 25

133 11 0
                                    

Azura tersenyum, membuat Suga semakin bingung dengan arti senyumannya, Azura mengulurkan tanganya, "mana ponselmu," pinta Azura

"Untuk apa Ra, kau tak melakukana hal yang aneh bukan" tanya Suga

"Tidak aku tak akan melakukan hal yang Aneh" Suga memberikan ponselnya pada Azura meski ia merasa ragu.

Azura membuka Room chat diponsel Suga lalu membalas pesan chat dari Alexa..

Orang Gila...
Maaf Am saya tadi tak pegang hp
Kenapa kaki kamu sakit lagi
Aku kesana sekarang yah
Kamu tahan dulu

Balasan Alexa...
Suga sakit banget cepet ya kesininya
Ayah lagi gak di rumah
Aku tak bisa minta bantuan siapapun

Azura mengembalikan ponsel Suga, ia kembali mengeluarkan ponselnya ia ingin menghubungin Jimin sekarang "Bang Jimin kau dimana apa sedang sibuk"

"Tidak Ra Abang sedang santai saja, kan lagi libur juga"

"Azura titip Lea sebentar bisa bang, Azura mau ngurus sesuatu bersama Suga"

"Baiklah kau bisa mengantar Lea keapartemant abang sekarang" letak Aparteman Azura dan Jimin hanya beda lantai saja.

Azura membujuk Lea untuk tinggal bersama Jimin dahulu, dan Lea menyetujuinya "Bunda perginya jangan lama lama yah bunda"

"Ia sayang bunda dan Ayah akan segera kembali, Lea tidak boleh merepotkan paman mochi oke"

Lea mengangguk paham, berbeda dengan Suga yang tengah kebingungan dengan sikap Azura, yang terlihat aneh. "Ra kau mau kemana memang, kenapa kau menitipkan Lea pada Jimin"

"Aku ingin pergi kerumah Alexa, bukankah dia butuh bantuan mu bukan" jawab Azura dengan lantang.

"Kenapa pergi kesana apa yang kau ingin lakukan"

"Melihatmu mengobati kaki pacar kamu itu, kau harus mempaktekannya, pesis seperti yang kau lakukan semalam"

"Ra saya tidak mau, saya tak mau bertemu dia lagi Azura, bisa naik darah saya jika terus bertemu dengannya"

Azura tak peduli Suga setuju atau tidak menemanianya "Sudah lah ayo temani aku untuk menemu gadis gatel itu"

********

Dirumahnya, Alexa tengah berdandan, sebenarnya kakinya tak separah itu dia baik baik saja, dia juga bisa berjalan kena kemari, Alexa terus tersenyum saat membayangkan jika Suga akan datang padanya "Haruskah aku melakukannya sekarang?, Ah tidak aku tak mau terburu buru, biarkan saja mengalir secara natural saja"

Alexa mengambil dress putih dengan motif bunga berwarna pink, dress tersebut ada belahan di bagian paha yang terkesan sexy pemakainya, dengan di lengkapi renda, dan tali kecil dibagian pundak, ia menggunakan dress dengan luaran cardigan berwarna pink.

Alexa mengambil dress putih dengan motif bunga berwarna pink, dress tersebut ada belahan di bagian paha yang terkesan sexy pemakainya, dengan di lengkapi renda, dan tali kecil dibagian pundak, ia menggunakan dress dengan luaran cardigan berwarna pink

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kini aku sudah terlihah cantik, aku kan membuat Suga tak dapat melupakan kenikmatan hari ini" ucapnya, dengan rasa percaya dirinya, Alexa juga menyemprotkan parfum ke beberapa bagian tubuhnya.

Alexa bener-bener bertingkah layaknya permpuan murahan dia ingin memikat laki laki dengan memuaskan hasratnya, sungguh tak tau malu.

Pintu kamar Alexa terketuk, ia memintanya masuk "Nona tuan Suga ada di ruang tamu"

"Suruh dia datang kekamar saya, kasih tau dia jika saya tak bisa berjalan," pinta Alexa, kini Alexa tersenyum puas, sebentar lagi rencananya akan berhasil, dan dia akan segera menikahinya.

10 menit dari pelayan keluar Suga masuk, kekamar Alexa, "My Suga aku senang banget akhirnya kamu datang"

Suga menatap Alexa dari atas kebawah, bukan merasa tergoda ia malah melara jijik dengan pakaian yang dikenakan Alexa. Pandangabya akan berbeda jika baju seperti itu di gunakan oleh Azura.

"My Suga aku laper, tolong ambilin makan aku dong" pinta Alexa dengan suara yang manja.

"Lo bisa ambil sendiri kenapa harus gue yang Ambilin" tolak Suga dengan kasar

"Kamu lupa yah, kaki aku sakit itu karena kamu, jadi kamu harus bertanggung jawab untuk itu, jadi bantu ambilin makan sekalian suapin Aku"

"Oh jadi Lo mau di suapin, sini biar gue suapin" Suara seorang wanita dari balik pintu kamar,

"Azura, My suga kenapa kau membawa gadis miskin itu kesini, inikan waktu untuk kita berdua, usir dia My suga"

"Kau minta pertanggung jawaban saya untuk mengurusmu bukan, nah ini dia yang akan membantumu saya mengurusmu, dia ahlinya apa lagi soal kaki yang keseleo"

"Ngga mau, Aku mau kamu yang merawatku My Suga, usir dia suruh dia pergi dari sini, aku gak mau lihat wajahnya lagi"

"Jika dia pergi saya juga akan pergi dari sini, jika kau mau saya di sini, itu harus bersama Azura, istri Saya tercinta"

"Baik lah, tapi kau tetap disini untuk menemani aku disini, biar dia disitu aja" Alexa menarik lengan Suga agar mendekat pada dirinya.

Suga melepaskan gengaman dari Alexa "Jangan pegang pegang saya"

Kini Azura mendekati Suga, ia memeluk Suga, "Bee" panggil Azura, "Temenin aku ke dapur kita siapin makan untuk tuan putri yang kakinya sedang  sakit ini yuk."

"Boleh sayang," jawab Suga, Suga dan Azura keluar dari  kamar Alexa sambil bergandengan tangan.

"Ikhhhh, dasar kampungan, awas aja gue balas lo, sengaja banget pengen buat hati gue panas" gerutu Alexa, ia merasa geram dengan apa yang ia lihat

Azura kembali masuk dengan semangkok bubur, kini ia sendiri Suga menunggunya di ruang tamu "Nih makananya udah jadi, lo mau gue suapin juga gak" tanya Azura.

"Gak usah tangan gue masih berfungsi, mending lo keluar aja dari sini, gue gak butuh bantuan Lo"

"Eh jangan gitu dong, lo kan lagi jompo, lo pasti butuh bantuan gue apa lagi nanti"

"Ngga gue gak butuh bantuan Lo" teriak Alexa, "pergi lo" Alexa mendorong Azura, hingga membuat sebuah kotak jatoh dari atas nakes.

Isi kotak tersebut berserakan dilantai "Rapihin lagi gak Lo, gue gak mau kamar gue berantakan" Titah Alexa dengan kasar.

Azura merapihkan isi kotaknya, ia memasukan kembali kedalam satu persatu, hingga ia melihat selembar foto lama yang sudah mulai pudar, dengan cepat Azura memasukanya kedalam saku, agar Alexa tak menyadarinya.

Setelah semua rapih, Azura keluar kamar Alexa dengan terburu buru, "Suga ayo pulang" ajak Azura.

"Apa semuanya sudah selesai Ra" tanya Suga

"Ia semuanya sudah beres, jadi kita pulang sekarang, lagian udah mulai sore, nanti Lea nyariin kita lagi"

Di kamar Alexa, ia tengah mengamuk karna merasa kesal, ia fikir rencana untuk merayu Suga akan sukses "Sugaaaa, Sihbaal, Aghhhh, Gue gak bisa biarin lo menghina gue seperti ini, suga lo hanya milik gue sekarang dan selamanya, tidak ada yang bisa miliki Suga selain gue"

Di rumah sakit jiwa, Suster penjaga Amara, memasuki ruangan tempat Amara di rawat. "Selamat Siang nona Amara, Saatnya minum obat" ucap suster

Amara tak merespon ucapan dari susternya, dia hanya menatap kearah langit dengan tatapan kosongnya.

Suster mengeluarkan beberapa butir obat dari beberapa botol yang ia bawa lalu menaruhnya  di lengan Amara. "Silahkah di minum Nona obatnya.

Amara mengangkat lenganya dan memasukan obatnya, lalu meneguk air mineral digelas yang disedakan suster.

Setelah selesai suster kembali keluar, Amara mengeluarkan obat yang tadi ia jatuhkan di antara kantong baju pasien yang ia gunakan.

Amira beranjak mengambil tisu dan menaruhnya di tanah ia menyalakan api untuk membakar obat tersebut.

Azura ElainaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang