Part 14

121 10 0
                                    

Di butiknya, Azura sedang mendesain baju untuk sampel produk barunya, Namun fokusnya teralihkan saat ada panggilan telpon yang masuk pada ponselnya "Bagai mana apa yang kau dapat sejauh ini"

"Ini soal nona Amara, mobil sebelumya di atas namakan Nona Amara, namun saat saya cari tau soal Nona Amara, tak ada info apapun selain dia dinyatakan sudah meninggal di usianya yang menginjak 6 tahuh, meninggal karena hilang di pantai" ucap Seseorang di sebrang telpon,

"Untuk keluarganya bagai mana"

"Dia memiliki saudara kembar bernama Amira, saudaranya kebetulan di adopsi karena masalah ekonomi keluarganya"

"Coba kau cari tau soal saudara kembarnya, sepertinya ada yang janggal dari ceritamu, mana bisa orang yang udah meninggal bisa memiliki mobil, cari tau keluarga mana yang Adopsi"

Selesai bicara Azura mematikan panggilanya, ia menutup laptop dan merapihkan beberapa hasil desain yang sudah ia buat, ia memutuskan pulang lebih awal agar bisa menunggu Azalea di rumah.

Di Apartamant, Azura menyiapkan beberapa makanan untuk Lea makan malam, Bell berbunyi, Azura keluar untuk membuka pintunya "Bundaaaa" ucap Lea sambil memeluk Azura.

"Hi sayang, kau bawa Apa, kenapa banyak sekali barangnya"

"Ia bunda tadi Ayah beliin Lea puzzle, Lea juga tadi beli Lego samaan sama Ayah" Lea menujukan paperbag yang ia bawa.

"Wah bayak sekali mainanya, kalau gitu Lea masuk mandi lalu makan malam"

"Bunda Lea mau Ayah makan malam sama kita, kasian Ayah lapar,"

"Ayahnya sibuk Lea harus langsung pulang" Tolak Azura

"Engga kok bunda, Ayah ngga sibuk, tadi Ayah bikin Legi sama Lea, ia kan Ayah" Lea meminta persetujuan dari Suga

"Ia sayang" jawab Suga singkat

"Ayo ayah ikut Lea masuk kita makan malam dulu, Lea juga mau bobo sama Ayah" Ajak Lea, Lea menarik Jemari Suga agar Suga masuk ke dalam rumahnya.

Azura berdiri bersilang tangan menatap Suga yang sedang tersenyum senang penuh ke menangan 'Pasti di ajarin Suga, Lea kenapa kau penurut sekali sih' gerutu Azura dalam hatinya

"Ayah tunggu sini Lea mau mandi dulu, Ayah gak boleh pulang, Lea mau bobo sama Ayah"

"Ia sayang, Ayah gak akan pulang, bahkan jika bisa, Ayah akan nginep di sini"

Lea pergi ke kamarnya, kesempatan untuk bicara dengan Suga "Suga pasti kau kan yang mengajari Lea, agar memintamu makan disini" tanya Zura dengan penuh sidik.

"Ra saya tak bilang apapun pada Lea, Lea yang meminta saya masuk, kan kamu denger sendiri"

"Saya mengenali Azalea, jadi saya tau saat ini ia sedang mendengarkan ucapanmu terus ya kan"

"Ra, percaya lah saya gak bicara apapun sama Lea" Azura yang sudah tau watak Suga, ia sangat tau saat Suga jujur dan berbohong padanya, kini Suga sedang berbohong, bahkan dia tak berani menatap wajah Zura.

'Azura memang tak mudah di bohongi, saya harus tetap berpura pura tak tau apapun' batin Suga.

Azalea menghampiri Suga yang sedang duduk di sofa ruang keluarga. "Ayah ayo kita makan"

Azura terlihat tidak suka dengan perlakuan Azalea yang dari tadi sangat perhatian pada Suga, kini Zura seperti merasa cemburu pada Anaknya sendiri.

"Ayah setelah Makan temen Lea bobo ya,"

"Siap anak Ayah yang cantik"

"Ayah bobo sinikan" tanya Lea, Azura dan Suga saling menatap satu sama Lain.

Azura memberi kode untuk menolak ajakan dari Lea. "Gak bisa sayang, Ayah ada kerjaan nanti, jadi Ayah harus kembali, lagian kasian kan paman Namu nanti menunggu Ayah lama" jelas Suga "Tapi Ayah akan temenin Lea bobo malam ini oke"

"Baik lah" Jawab Lea pasrah

Suara ponsel Suga berbunyi, ia melihat pesan yang di kirim oleh Namjoon "Tuan saya sudah tau masalah makam tersebut"

"Baik lah saya akan turun sekarang kau tunggu saya di lobby saja" pinta Suga

Sebelum pergi Suga menidurkan Lea dahulu, Azura mengintip dari Luar, ia dapat melihat Lea sangat bahagia di temanin tidur oleh Ayahnya "Apa aku harus menerima suga kembali, agar kebahagiaan Lea tetap bertahan"

Saat Lea sudah tidur, Suga keluar perlahan Agar Lea tak terbangun lagi "Ra" panggil Suga

"Hem ada apa, apa Lea sudah tidur, kau mau pulang kan" Suga di cecar dengan banyak pertanyaan.

"Ra kau ingin sekali saya pergi dari sini, tak bisakan kau meminta saya untuk tetap bertahan disini, padahal saya sangat Rindu kamu Ra"

Azura terdiam, kini pertahanannya mulai goyah, entah mulai kapan ia kembali merasa peduli dengan Suga, atau mungkin memang dia tak pernah benar benar membenci suga.

"Sudah lah keputusan saya masih sama, kita hanya jadi orang tua untuk Lea, tak lebih dari itu" ujar Azura.

Suga pergi dengan rasa kecewanya, 'Saya masih butuh waktu untuk memahami semuanya Suga' ujar Azura dalam batinya

Di lobby tiba tiba kepala Suga terasa sangat nyeri, hingga ia tak sanggup untuk berdiri tegak, beruntung ada Namjoon yang membantu Suga "Tuan apa kau baik baik saja" tanya Namjoon saat tiba di mobil.

"Saya hanya lupa minum obat, saya baik baik saja" jawab Suga, sambil memijat kepalanya yang masih terasa sakit.

"Kenapa anda bisa lupa sama obat anda Tuan" tanya Namjoon lagi.

"Mungkin karena saya terlalu asik main dengan Lea hingga saya Lupa dengan sakitnya"

"Tuan sebaiknya kita kerumah sakit sekarang, tuan harus melanjutkan pengobatan sebelum semuanya terlambat,"

"Tidak perlu sekarang, sekarang saya mau urus masalah yang kau beri tau tadi, coba ceritakan detailnya"

"Tuan Nyonya Adela yang membuat makam palsu itu, dia juga memalsukan kematian Nona Azura" jelas Namjoon.

"Antarkan saya pulang sekarang" pinta suga, Namjoon menarik pedal gasnya menuju rumah utama Suga.

"Bundaaaaa, Bundaa" Teriak Suga saat baru tiba dirumah

Bunda Adela menuruni anak tangga untuk menemui Anaknya "Ada apa sih sayang, kenapa kau teriak teriak sih"

"Bunda kenapa kau memalsukan kematian Zura, kenapa Bunda berbuat senekat itu" tanya Suga dengan penuh sidik

"Bunda tak memalsukan apapun nak, kamu bicara apa sih bunda gak paham Suga"

"Bunda hentiakan kebohongan bunda, Suga sudah tau semuanya, Suga sudah tau jika bunda yang memalsukan kematian Zura, apa salah Zura selama ini Bunda" ucap Suga dengan penuh amarah.

"Kau tenang dulu bunda akan jelasin semuanya,sebaiknya kita duduk dan bicara baik baik"

"Apa, penjelasan apa yang akan bunda berikan, Suga harap Bunda memberi penjelasan yang masuk di logika Suga"

"Ia bunda yang melakukan semua itu"

"Tapi kenapa, apa alasanya"

"Karena bunda tak menyukai gadis itu, dia matre, dia hanya ingin menguasai harta kamu dan juga dirimu Suga"

"Azura bukan tipe orang yang suka memanfaatkan Suga bun, dia gadis yang tulus dia tak seperti apa yang bunda tuduhkan"

"Kau di butakan Oleh cinta Suga, hingga tak dapat melihat kebenaranya, gadis itu bukan gadis yang baik" Bunda Adela mengeluarkan Amarahnya kini "Kau sudah memiliki Alexa, dia sayang padamu, dia juga setara dengan kita, mau cari yang seperti apa lagi kamu"

"Suga akan membatalkan pernikahan ini,dan Suga akan kembali pada Azura, suka atau pun tidak, Suga sudah tak butuh restu dari Bunda Lagi" Suga pergi keluar dengan rasa kecewanya, ia tak menyangaka ibu yang ia percaya bisa berbuat sejahat itu

Azura ElainaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang