Part 27

137 12 0
                                    

Azura keluar dari kamar Lea, setelah ia memastikan jika anaknya sudah tertidur lelap, sementara Suga masih menunggu Azura di ruang TV.

"Kenapa kau masih disini, ini sudah larus, seharusnya kau pulang sekarang" ucap Azura saat melihat Suga yang masuh duduk santai.

"Kau mengusirku, berani sekali kau mengusir suamimu,"

"Aku tak mengusirmu, hanya memintamu untuk pulang karena ini sudah larut"

"Tidak aku tak akan pulang sebelum kau menjawab pertanyaanku dan kembali padaku"

"Kau bukan menunggu jawabanku, tapi kau memaksaku untuk kembali padamu" ucap Azura kesal "Terserah kau saja, kau mau menununggu disitu sampai pagi pun, asal tak menggangguku saja"

Azura pergi ke kamarnya meninggalkan Suga yang tengah menatapnya, tak habis akal Suga mengikuti Azura dari belakang.

Saat  Azura ingin menuntup pintunya, Suga menahan dengan kakinya, "Suga sedang apa kau kenapa kau mengikutiku, pulang lah sana"

"Tidak, aku tak akan pulang sebelum kau setuju kita kembali bersama, dan tinggal bersama lagi"

Azura menarik pakasa pintu kamarnya, dan Suga terus menahanya dari luar, hingga Azura melepaskan kembali handle pintu membuat Suga teraunggkur. "Itu balasan untuk orang yang suka sekali memaksa."

Azura menutup pintunya dengan kasar, didalam kamar, ia mengambil benerapa pensil dan juga buku gambar miliknya, Azura mendorong pintu dengan kasar hingga pintu tersebut mengenai Suga yang tengah berdiri didepan pintu.

Braghhh "Aduhhhhh" keluh Suga sambil memegang jidatnya yang terasa sakit.

"Suga, kenapa kau berdiri disitu" ucap Azura sambil membantu Suga bangun.

"Kenapa kau membuka pintu secara mendadak, aku akan menyusulmu kedalam" protes Suga

"Lagian siapa yang mengizinkanmu  menyusulku kedalam sih, lagian mau apa kau menyusulku kedalam"

"Ya mau eee itu" ucap Suga sambil gelagapan,

"Ikut aku" Azura membawa suga kembali ke sofa "Kau tunggu sini aku ambilkan kompres dulu, agar dahimu tak memar," Azura pergi ke dapur untuk mengambil handuk dan beberapa es batu untuk mengkompres.

"Nih kompres dahimu" Azura menyodorkan handuk berisi Es batu.

Suga mengambil handuk dan mulai mengompres lukanya, dengan sengaja  Suga membuat seolah ia kesulitan mengompres dahinya agar Azura mau membantunya.

"Apa kau tak bisa mengompesnya dengan benar Suga"

"Aku tak dapat melihat dahiku, wajar saja aku kesulitan mengompres"

"Kaukan bisa merasakan sakitmu dimana, apa kau tak merasakan sakit juga"

"Eg ngga Ra, ini sangat sakit, sakit sekali malah," ucap Suga dengan cepat, sambil menyenderkan pungungnya.

"Duduk lah yang benar aku akan membantumu mengompres dahimu" Azura mulai mengompres dahi Suga yang sudah mulai memerah di kulitnya yang putih.

Azura mulai memgompres dahi Suga, "Lain kali kai jangan melakakan hal yang aneh, kenapa kau harus memasuki kamarku"

Suga tersenyum saat melihat Azura mengomel, 'Dia terlihat sexy saat mengomel seperti ini'

Azura merasa risih melihat tatapan dari Suga "Kenapa kau menatapku seperti itu Suga" ujar Azura, Azura mengangkat lenganya untuk menutupi mata Suga.

"Kenapa kau menutupi mata ku, apa kau takut akan jatuh cinta lagi padaku"

"Tidak, hanya saja aku tak nyaman dengan tatapanmu itu"

Suga semakin medekatkan wajahnya pada Azura, hingga membuat Azura menutup matanya secara sepontan.

Suga kembali tersenyum "Ra kenapa kau menutup matamu, apa kau ingin aku menggodamu" ucap Suga.

Pipi Azura memerah, ia merasa malu sekarang karena ulah Suga yang terus menggodanya, Azura beranjak berniat ingin meninggalkan Suga, Namun lenganya di tarik oleh Suga hingga ia terjatuh di paha Suga.

'Astaga, jantungku,' guman Azura dalam hatinya,

Suasana malam tiba tiba berubah menjadi lebih panas, di tambah dengan degupan jantung Azura yang kian meningkat, dengan tambahan wajah Suga yang sangat dekat dengan wajahnya, menbuat ia kehilangan kendalinya.

Tentu saja Suga yang sudah nengenali Azura tak tinggal diam, Ia memanfaatkan suasana malam untuk menjerat Azura kembali kepangkuanya.

Jam pagi ini menunjukan pukul 7 pagi, beruntung hari ini masih hari minggu, jadi Azura tak terburu buru untuk menyiapkan sekolah Azalea, Lea yang juga kecapwan sepertinya masih terlelap tidur.

Azur mengucek matanya, perlahan ia mulai membuka matanya, ia menatap Suga yang tengah tertidur di depannya,

Azura mengangkat lenganya perlahan untuk merapihkan rambut yang menutup sebagian mata Suga, Namun hal itu justru membangunkan mantan suaminya.

Suga menarik Azura kedalam dekapannya "Ra biarkan seperti ini selama 5 menit saja" ucap Suga dengan mata yang masih terpejam.

Azura ingin menolak, Namun tidak bisa, pelukandari dari Suga terlalu nyaman untuknya, hingga membuat ia merasa tenang dan bahagia.

Di tengah asiknya Suga dan Azira berpelukan, ada Lea yang tiba tiba berlari dan berbaring di antar Azura dan Suga. "Kenapa Ayah dan Bunda tam mengajak Lea bobo bersama" protes bocah berusia Enam tahun itu.

'Astaga Anak ini ganggu saja, padahal baru saja mau melanjutkan yang semalam part 2nya'  Keluh Suga dalam hatinya.

"Ah sebaiknya kita sarapan Lea, Lea mau sarapan apa?" Tanya Azura.

"Lea mau telur mata sapi Bunda, sama roti tawar kupas" jawab Lea.

"Baik lah" Azura ingin melangkah pergi, namun Lenganya masih di tahan oleh Suga, "Ra..." ucap Suga dengan manja.

"Ih ayah seperti anak kecil saja, Ayah biarkan bunda pergi" ledek Azalea.

"Ah baik lah, sebagai gantinya bagai mana Jika Lea saja yang ayah peluk" Namun bukannya memeluk anaknya, Suga mapah mengelitiki Azalea, hingga membuatnya tertawa terbahak bahak.

"Ayah sudah hentikan" pinta Lea yang sudah merasa cape karena tertawa.

"Tidak, ayah tak akan melepaskanmu, ini hukuman karena kau masuk kamar Ayah dan bunda tanpa Izin" jawab Suga tang twrus mengoda Lea.

"Bundaaaaaa, ayah terus isengin Lea"

Karena sudah dapat teriakan dari Azura, akhirnya Suga melepaskan anaknya itu, setelah di lepaskan Suga, Lea berlari menuju dapur untuk menghampiri Azura. Dan disusul oleh Ayahnya.

"Bunda Lea ingin berikan jagung bakar yang Lea buat untuk paman Mochi bolehkan Bunda" tanya Lea.

"Boleh sayang, Lea pergilah dengan Ayah, Bunda sedang buat telur untu Lea"

Suga dan Lea pergi ke Apartaman Jimin, setelah 30 menit mereka kembali dan melakukan sarapan bersama 'Sudah lama sekali aku tak makan masakan Azura, kini Rasanya jauh lebih baik dari 7 tahun yang lalu' gumam Suga.

Setelah selesai sarapan, Suga memulai percakapannya kembali "Ra bisakah kamu meluangkan waktu hari ini, Aku ingin mengajakmu kesuatu tempat"

"Pergi kemana" tanya Azura merasa penasaran, apa lagi yang akan suaminya ini lakukan.

"Ayah apa Lea boleh ikut,?" Sambung Lea

"Boleh kok, Lea boleh ikut, ini jejutan untuk Lea dan juga bunda"

"Horeee.... Ayah mau beri kejutan untuk Lea dan bunda, Terimakasih Ayah"

Azura ElainaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang