Part 10

156 11 0
                                    

Namjoon memasuki Ruangan Suga "Apa yang ingin anda bicarakan Tuan" Tanya Namjoon.

"Joon bantu saya cari tau apa yang terjadi pada Azura 7 tahun lalu, saya binging kenapa Azura menyalahkan saya, dan terus mengatakan Jika saya tak bertanggung Jawab"

"Baik Tuan saya akan kabarin Tuan detailnya," Namjoon pamit pergi kembali untuk melaksanakan perintah dari Suga.

Jimin memutuskan pulang lebih cepat dari Rumah sakit, ia langsung menemu Zura di butiknya begitu tiba disana "Ra" Panggil Jimin, saat melihat Azura telihat sedang melamun

"Hi bang kenapa kau kesini" tanya Azura

"Abang ingin tau keadaanmu aja Ra, di mana Lea" tanya Jimin Lagi.

"Lea sedang les bang, baru saja aku mengantarnya pergi tadi"

"Zura apa kau baik baik saja" tanya Jimin

Zura mengelengkan kepalanya "Zura takut suga mengambil Lea dari Zura bang, tadi dia datang ke Apartaman, dan membuat Lea bolos sekolah" ujar Azura

"Abang yakin Zur Suga gak mungkin ambil Lea darimu, kalaupun itu terjadi, Abang akan sewakan pengacara terbaik untuk membantumu" ucap Jimin.

"Zura, apa tak sebainya kau bicara baik baik dengan Suga, Abang tau ini akan berat untukmu, tapi suga dan Lea berhak tau kebenaranya"

"Hatiku masih sangat sakit jika mengingat itu bang, dia meninggalkanku sendirian dalam ke adaan hamil dan sakit, dia tak pernah sekalipun menjengukku, malah ada surat  cerai yang datang padaku." Jelas Zura,

Padahal sudah 7 tahun Lamanya, tapi Zura masih mengingat detail kejadian itu, "Aku kabur dari rumah sakit untuk memintanya penjelasan tapi dia dia malah Asik sedang berpelukan dengan wanita lain." Lanjut Zura.

"Sepertinya kau harus tau Ra, tadi Suga menemui Abang di rumah sakit, ia bertanya masalah 7 tahun lalu"

Mendengar itu, Azura menoleh pada Jimin "Terus abang jawab apa" tanya Zura, Azura menatap Jimin dengan pebuh sidik, ia menunggu jawaban apa yang akan Jimin berikan padanya

"Abang memintanya untuk meminta penjelasan padamu, Jika kau tak menjelaskan apapun pada Suga Abang juga tak bisa bantu apapun.

Zura merasa lega mendengar jawaban dari Jimin, "Terimakasih bang karna tidak memberi tau apa pun pada Suga,'

"Zura apa gak sebaiknya kau kasih tau suga, abang rasa dia tidak tau apa apa soal kejadian 7 tahun Yang lalu"

"Zura akan fikirkan bang, ini juga terus menganjal di hati Zura, tapi Zura takut jika suga tau dia ambil Lea dari Zura"

"Abang tau kau merasa kawatir, seperti yang abang bilang, abang akan pastikan jika Suga tak akan mengambil Lea dari kamu, abang akan jaga kamu dan juga Lea" Lagi lagi ucapan Jimin membuat Zura sedikit lega.

Malam ini Suga pulang ke Apartaman miliknya, jika pulang ke rumah, dapat dipastikan ia akan stres mendengerkan ocehan dari bunda Adela.

Ponsel Suga terus berbunyi, namun Suga tak memedulikanya, karena ia tau yang Nelpon bunda Adela. "Anak ini kemana aja, sudah malam gak pulang juga, apa jangan jangan benar dia ketemu sama Azura" Gerutu bunda Adela

"Saya harus cari tau soal ini, Suga tidak boleh kembali dengan Azura, bisa bisa rencana saya berantakan"

Bunda Adela menelpon seseorang dan menyuruhnya mencari tau soal keberadaan Azura, "Agh ini semua gara gara anak buah ku yang gak becus" gerutu bunda Adela

Setelah menghubungi orang suruhanya, Bunda Adela kembali menghubungi Alexa "Hi Al," Sapa bunda Adela

"Ia bun ada" jawab Alexa

"Al kamu dimna sibuk gak"

"Al di rumah bunda ada apa"

"Sayang coba kamu ke Apartaman Suga, dia tidak pulang malam ini bunda kawatir padanya, Al mau kan bantuin bunda bujukin Suga agar ia pulang"

"Baik bunda Al segera ke Apartamnt suga" ujar Alexa, Alexa beranjak dari kasurnya, dia sangat antusias, bagai mana tak antusias dia mau menemui Suga terlebih ini di Apartamant Suga.

Alexa mulai mengganti pakaiannya, ia mengunakan pakaian terbaiknya untuk menemui Suga.

DiApartaman Suga, saat ini ia sedang membayangkan hidup berdua dengan Azura, terlebih sekarang Suga tau dia memiliki anak perempuan yang cantik dan Lucu.

Dia sudah membayangkannya, padahal dia saja belum tau bagaimna caranya memperbaiki semuanya.

Lamunan Suga buyar saat mendengar suara bel yang berbunyi di Apartamanya, Suga melihat siapa yang datang, "Agh Shibal, ngapain nih perempuan datang ke Aparamant saya"

"Jika saya buka pintunya dia tidak akan keluar dari Apartamant saya, namun jika saya biarkan  dia, dia akan terus menganggu saya sampai pagi" Suga bener bener merasa frustasi.

Suga mengeluarkan ponselnya untuk menelpon keamanan Apartaman "Pak tolong usir orang yang membuat keributan di Apartaman saya sekarang juga" pinta Suga

Di tempat Lain ada Azura dan Jimin sedang membahas masalah Azalea yang terus bertanya soal Ayahnya, terlebih Tempo hari Suga mengaku jadi Ayahnya Lea di depan temen temennya.

"Bang Zura tidak tau apa yang Suga katakan pada Azalea, semenjak ia bertemu Suga ia terus menerus bertanya soal Ayahnya"

Jimin hendak menjawab ucapan Zura, namun Lea menghampiri Azura dan juga Jimin "Bunda" Lirih Lea

"Lea kok Lea belum Bobo" tanya Zura,

"Lea tadi udah bobo Bunda tapi Lea mimpi bertemu ayah," Lirih Lea sambil menunduk.

"Lea bobo lagi yah sama paman Mochi" ucap Jimin

Lea mengelengkan kepalanya, "Lea mau ayah bunda, Lea mau paman baik jadi Ayah Lea" ujar Lea

"Lea paman Jimin punya Dongeng baru loh" lanjut Jimin berusaha mengalihkan.

"Dongeng paman membosankan, nanti paman pasti ceritanya paman Mochi punya kodok lagi" protes Lea

"Ngga kok sayang kali ini kita janji, bagai mana kalau paman mochi jadi bebek pasti seru ya kan" Lea tetap kekeh dengan pendirianya, ia juga terus merengek ingin punya ayah dan Rindu Ayah, hingga Azura yang melihatnya tak tega

"Ya tuhan, sekarang apa yang harus kulakukan, apa aku harus Jujur pada Azalea soal siapa ayahnya"

Zura mengangkat Lea ke pangkuanya "Lea Maafin bunda nak, Lea mau ketemu Ayah kan jika Lea mau besok Lea bisa bertemu Ayah, asal Lea sekarang bobo" jelas Zura

"Jadi Lea boleh ketemu Ayah bunda, ayah udah gak di surga lagi yah bunda" tanya Lea dengan polosnya

"Ia sayang, Lea boleh bertemu ayah, tapi besok yah, sekarang Lea bobo sama paman Jimin oke"

"Hore" sorak Lea terlihat antusias "Paman mochi Lea mau ketemu Ayah besok" jimin hanya tersenyum melihat Lea yang kegirangan

Bel rumah suga kembali berbunyi, "Astaga apa gadis itu belum pulang juga" ujar Suga sambil beranjak menuju pintu depan.

Saat suga melihat siapa yang datang ternyata Namjoon ia merasa lega ternyata gadis itu sudah pergi dari Apartamannya.

Namjoon masuk kedalam, lalu mendudukan bokongnya di Sofa "Tuan Suga saya sudah dapat informasi soal kepergian Nona Zura"

Azura ElainaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang