Part 18

107 10 0
                                    

Suga memasuki butik Azura dengan cepat, "tuan ada yang biasa saya bantu" ucap salah satu pegawai.

"Saya ingin bertemu dengan bosmu" jawab Suga

"Apa tuan sudah ada janji sebelumya"

"Saya tak perlu janji untuk memenemui istri saya, jadi jangan halangi saya" Suga kembali melanjutkan langkahnya menunju raungan Azura.

"Tuan tunggu" susul pegaiwai Azura.

Suga membuka pintu dengan kasar, beruntung tak mengenai Azura yang juga ingin keluar. "Nona maaf saya sudah melarang Tuan ini masuk tapi dia memaksa" ucap pegawai.

Azura memberi kode pada pegawainya untuk meninggalkan mereka berdua. "Suga ngapain kau kemari" tanya Azura

Suga menatap Azura dengan tajam, ia terus melangkah mendekati Azura, membuat Azura mundur hingga terpentok ke tembok.

Suga mengangkat kedua tanganya ke tembok untuk menahan Azura agar tak bisa kemana mana.

"Suga apa maumu, kau mau ngapain" tanya Azura dengan perasaan yang ngeri, bagai mana tak ngeri, Suga seperti sudah ke habisan Akal, tatapannya yang begitu tajam dan  dingin.

"Kenapa kau meminta uang dari ibuku, apa kau sebutuh itu dengan uang, hingga kau mau menukarku dengan Uang hem"

"Saya tak pernah meminta uang pada ibumu, ibumu yang menawarkan uang padaku," Jawab Azura santai. "Saya hanya memintanya lebih,"

"Kenapa kau menerimanya, kenapa tak kau tolak saja"

"Mana mungkin saya menolak uang sebanyak itu, apa lagi bundamu setuju saat saya minta 2 kali lipat dari yang di tawarkan"

"Ra saya minta kau kembalikan uang itu sekarang"

"Tidak akan" Azura meloloskan diri dari Suga melalui bawah lengan Suga. Namun suga kembali menariknya, hingga kini wajah mereka sangat dekat,

"Kau mau kemana hah, Saya tak akan melepaskanmu sebelum kau mengembalikan uang itu,"

"Tidak bisa uangnya sudah saya gunakan untuk bayar uang sekalah Azalea" tolak Azura.

"Azuraaaaaa...." Suga menonjo tembok, "kau bener bener menguji kesabaranku, saya akan berikan 10 kali lipat dari yang di berikan oleh bunda padamu"

Azura kaget mendengar ucapan Suga 'Kenapa dia tidak memarahiku seharusnyakan marah, secara saya sudah menukarnya dengan uang, itu hal yang paling ia benci, saat Saya memilih uang'

"Hem.. kau yakin akan memberikan 10 kali lipat," Azura memastikan ucapan Suga. "Hem baik lah akan kufikirikan." Lanjut Azura, meski merasa takut, namun ia berusaha santai

"Kau sekarang menjadi gadis yang nakal, kau hanya ingin mengodaku bukan, tapi tak masalah kau ikutah denganku" ajak Suga, Suga menarik lengan Azura secara paksa.

"Hei kau mau membawaku kemana" tanya Azura

"Mana kunci mobilmu, mobilku masih di bengkel" Suga mengelurkan lenganya meminta kunci mobil sama Azura.

Azura membuka tasnya, ia mengeluakan kunci mobil dan memberikanya pada Suga, "Sudah ayo masuk, apa perlu saya bukakan pintunya juga untuk kamu"

Azura membuka pintunya lalu masuk kedalam mobil, Suga memang bukan tipe pria yang romantis dan peka, dia pria yang ketus dan apa adanya.

Kini mobil sudah terparkir di sebuah bank "untuk apa kau membawaku kesini," tanya Azura

"Agar kau dapat mengembalikan uang bunda, kau tak boleh menerimanya,"

"Aku tidak mau Suga, aku akan menerima uang ibumu dan uangmu juga"

Suga keluar dari mobil lalu berjalan ke arah pintu dimana Azura  berada, "Ayo keluar" Ajak Suga. "Kau mau saya hancurkan mobil ini, Keluar sekarang Azura"

Azura tau jika Suga bicara dia tidak akan main main dengan ucapanya, terlebih, Suga terlihat sedang emosional, kini dia memilih untuk menghentikan aksinya bermain main dengan suaminya.

Suga mengandeng Azura masuk ke dalam Bank, Namun saat dipintu masuk, Ada seorang gadis yang tiba tiba menghampiri mereka "Hi My Suga, kau dusini juga" Sapanya.

Alexa, entah ada kepentingn apa dia datang, "Kita memang Jodoh yah, tuhan selalu mempertemukan kita di mana pun kita berada" lanjut Alexa.

Alexa merangkul lengan Suga, membuat Azura yang melihatnya merasa risih, entah mungkin rasa cemburunya kembali, setelah beberapa tahun terakhir tak merasakan perasaan marah seperti sekarang.

"Lo ngapain si pegang pengan lengan Suami gue, lepasin gak" keluh Azura, Azura melangkah di antara Suga dan Alexa ia melepaskan lengag Alexa secara paksa, Lalu mendorong pelan Suga menjauh dari gadis yang berniat mengodanya itu

"Ih kok lo jadi cewe kasar banget si" Alexa tak terima di perlakukan kasar

"Ih lo kok ganjen banget sih pegang pegang suami orang," ucap Azura membuat Alexa semakin emosi.

"Gue calon istrinya, jadi terserah gue mau ngapain sama My Suga"

"My suga my suga, gue petok lo yah, itu panggilan sakral jangan pernah panggil suami gue dengan sebutan itu"

"Suka suka gue lah, Suga kamu kenapa diem aja, aku di kasarin sama cewe gak jelas ini" Azura menatap Suga,

"Kenapa lo mau ngadu, Suga gue gak akan pernah belain lo" ujar Azura,

"Lo kok kasar banget sih gue bilangin bunda lo yah" Ancam Alexa

"Ih takut.... tapi Boong" jawab Azura dengan wajah yang konyol "Suamiku dia mau ngadu katanya sama bunda kamu"

"Gak usah di ladenin Ra, mending kita masuk," Ajak Suga, Azura mengangkat lengan Suga menaruhnya ke pinggang, ia berbalik dan melambaikan tangannya "Bye ulet bulu"

Sengaja Azura melakukan hal itu, agar Alexa beneran mengadu pada Bunda Adela, entah apa rencana Azura sekarang, namun yang pasti ia ingin memaskikan sesuatu terhadap bundanya Suga.

Alexa pergi dengan rasa kesalnya, ia berniat mengadukan pada Bunda Adela "Bundaaaaaaaa," teriak Alexa saat tiba di rumah utama keluarga Suga.

"Ada apa Al, kenapa kamu teriak teriak sih" jawab Bunda Adela yang baru keluar dari kamarnya.

"Suga bunda, dia sama wanita lain, mana wanita itu ngaku sebagai istrinya lagi, Al gak suka, Suga punya Al"

"Hey kau tenang dulu, meski Suga sedang bersama Azura, pasti sekarang mereka sedang berantem, tadi bunda sudah membuat hal yang di benci oleh Suga"

"Bunda yakin, tapi yang Al lihat tidak seperti itu, mereka bermesraan bunda sampai gadis gatel itu membuat Suga merangkulnya"

"Gak mungkin Al, Suga gak mungkin seperti itu"

"Itu yang Al lihat bunda, Al sakit lihatnya, padahal Al sebentar lagi nikah sama Suga"

"Hi kau harus tenang, kau harus bisa merebut suga, kau harus bisa menggodanya, sisanya biar bunda yang urus"

"Terus gimana cara merayu Suga, dia bukan pria yang mudah tertarik dengan godaan bunda, Al sudah mencobanya, Suga malah semakin membenci Al"

"Biar bunda fikirkan, apa yang suga suka dan tidak" ucap bunda Adela. Bunda Adela membisikan sesuatu di telinga Alexa, melihat dari expresi Alexa, sepertinya ia juga setuju dengan rencana bunda Adela.

Tatapan Alexa dan Bunda Adela terpaku pada kedua sejoli yang baru saja tiba di rumah utama.

Azura ElainaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang