Part 8

170 14 0
                                    

"Zura sekarang apa yang ingin kau lakukan" tanya Jimin

"Zura ga tau bang harus apa, semua sudah terungkap, sepertinya pergipun percuma Suga akan mencari Zura kemana pun Zura berada" baru saja Jimin ingin menjawab Zura, tapi Lea keburu menghampiri mereka.

"Paman mochi" panggil Lea "Paman wajah paman kenapa" tanya Lea, Lea melihat wajah Jimin yang lembab.

"Paman tadi jatuh sayang" jawab Jimin,

"Biar Lea bantu obatin ya paman Mochi" Zura dan Jimin hanya bisa tersenyum dengan tingkah Lea yang semakin lama semakin pintar.

Lea kembali dengan kapas Make up milik bundanya dan antiseptik di tanganya, "sini paman Lea obatin luka Paman"  Lea naik kesofa di mana Jimin berada

Jimin berdesis ia merasa pedih di beberapa area, Lea bahkan meniupi luka Jimin dengan lembut, perlakuan Lea yang seperti itu membuat Zura semakin sakit, ia merasa takut jika nanti Suga mengambil Lea dari dirinya.

Zura berhasil mendidik Lea menjadi anak yang baik penuh perhatian. "Paman Mochi sakit ya" tanya Lea

"Ngga ko Lea paman Mochi sudah sembuh kan sudah di obatin sama princessnya paman Mochi, makasih ya sayang sudah bantu ngobatin luka paman Mochi"  ucap jimin "tapi biar Paman Mochi lebih sembuh bagai mana jika kita berpelukan"

"Hem baiklah, bunda Ayo ikut berpelukan dengan kita" Ajak Lea pada Azura. Azura mendekat pada Lea agar mereka bertiga bisa berpelukan bersama.

Di Apatamant, Suga sedang menunggu kabar dari Namjoon yang sedang mencari Alamat Azura, saat ponselnya berdering ia langsung menerima panggilan teponnya tanpa mencari tahu siapa yang nelpon "Bagai mana Joon apa kau sudah menemukannya" tanya Suga

"Suga ini bunda" jawab Bunda Adela di sebrang telpon.

Suga mengecek kembali ponselnya ternyata benar bundanya yang menelpon dia. "Eh kenapa bun" tanya Suga

"Pulang sekarang bunda harus bicara" Suga tak pernah bisa nolak permintaan dari bundanya, jadi mau tak mau dia kembali kerumahnya.

Suga pulang dengan menggunakan taksi, karena mobilnya dia minta Namjoon membawanya kebengkel agar dapat di perbaiki seat beltnya.

Suga tiba di rumahnya, belum juga ia duduk untuk rehat sebentar Suga sudah di sambut dengan ocehan oleh Bundanya. "Suga, kenapa kau meninggalkan Alexa dijalan, tadi dia nangis datang sama bunda"

'Aghh, Shiball!!! Dasar gadis manja' umpat Suga dalam hatinya, "Nanti aja bahasnya suga cape bun, Suga mau istirahat"  Suga mengurungkan niatnya untuk duduk di sofa ruang keluarga, ia memilih untuk melanjutkan langkahnya menuju kamar, itu satu satunya tempat yang ternyaman saat ini.

Bunda Adela menatap kepergian Suga hingga menghilang di balik pintu kamarnya, "Shit,!!! Anak itu sudah tak bisa saya atur lagi sekarang." Omel bunda Adela

Suga masih merasa penasaran dengan gadis yang ia temui tadi Apa dia bener bener Azura, jika gadis tadi Azura terus makam siapa yang selama ini ia kunjungi, lalu siapa gadis kecil yang selama ini ia temui, apa itu Anaknya.

Pikiran seperti itu terus terngiang ngiang di kepala Suga. "Aghh, Shhibal, gaesaekki, Azuraaaaa kenapa kau berbuat seprti ini padaku"

Ponsel Suga kembali berdering, kali ini ia melihat dahulu siapa yang menghubunginya, "Namjoon bagai mana sudah kau dapatkan bukan"

"Sudah tuan" Namjoon memberi tau alamat Azura dan Alamat sekolah Azalea. Namjoon juga memastikan jika itu beneran Azura.

Setelah dapat Alamatnya, Suga keluar, ia ingin langsung menemui Azura sekarang Juga, namun sayangnya langkahnya harus terhenti, "Suga kau mau kemana" tanya bunda Adela

"Ada urusan di luar bunda" jawab Suga.

"Kau tak boleh keluar, jika kau nekat keluar bodyguard yang bunda sewa akan memaksamu masuk ke kamarmu"

"Bun apa apan sih, kenapa harus sampai seperti ini, Suga ada urusan bunda, lagian Suga bukan anak kecil yang harus di kawal bodyguard segala"

"Ini karena kau terus melawan bunda. Kau sudah tak patuh sama bunda, bahkan kau tega ninggalin seorang wanita di jalanan begitu" omel Bunda Adela.

"Bun suga sudah menemukan Azura, jadi bunda jangan pernah memaksa Suga lagi untuk menikahi Alexa, Suga gak mau bunda gak akan pernah mau, dan suga Akan kembali pada Azura" jelas Suga melawan  bundanya secara terang terangan

"Hentikan suga, Gadis itu sudah tidak ada, dia sudah meninggal, sampai kapan kau akan terus berhalusinasi jika dia masih hidup, sudah cukup hentikan kegilaaan itu"

"Bunda Zura masih hidup, suga melihatnya sendiri dengan mata kepala suga jika Zura  masih hidup, dia hidup bunda,"

Bunda Adela yang sudah kehabisan kata kata mengisaratkan untuk membawa Suga pergi dan mengurungnya di kamar. 'Sepertinya saya harus cari psikolog buat dia, halusinasinya sudah akut, mana ada orang yang sudah meninggal bisa hidup lagi.'

Suga malam ini tak bisa tidur, pikiranya masih terngiang ngiang akan ke jadian siang tadi, ia juga masih tak menyangka setelah 7 tahun ia dapat bertemu kembali dengan istri tercintanya.

Berbeda dengan Suga yang tak bisa tidur karena menunggu hari esok, Azura juga tak bisa memejamkan matanya karena merasa ketakutan, ia takut jika Lea di ambli oleh Suga jika suga tau Lea Anaknya.

"Bunda" ucap Lea, ia terbangun seperti merasakan ketakutan ibunya.

"Hei sayang kenapa Lea bangun" tanya Azura dengan lembut.

"Lea mau di peluk bunda" ucapnya sambil mendekatkan diri pada Azura, Azura memeluk anaknya dengan erat, rasa takutnya kian menjadi, ia tak akan sanggup jika harus berpisah dengan Lea.

Hanya Lea satu satu nya keluarga Azura, dan hanya Lea yang membuat Azura bertahan hingga saat ini, di saat terakhir ini, Zura hanya merasa nyaman dengan pelukan dari Lea.

Pagi ini Azura melakukan aktifitasnya seperti biasa, "Bunda, apa itu bekal untuk paman Mochi" tanya Lea

"Ia sayang ini untuk sarapan paman Mochi" ucap Azura.

"Hari ini Lea di antar paman Mochi kan bunda"

"Ia Lea, paman Mochi yang akan mengantar Lea kesekolah hari ini, dan paman Mochi juga yang akan menjemput Lea nanti yah, bunda akan dibutik hingga sore"

Lea terlihat sangat antusias mendengar Jimin yang akan menjemputnya, terkadang Azura merasa bingung, Lea sudah dapat kasi sayang Jimin sepenuhnya tapi kenapa Lea masih saja mencari Ayahnya.

Pagi ini suga meminta Namjoon untuk mengantar dirinya ke sekolah Lea, ia ingin melihat Lea sebelum berangkat kerja, Namun saat melihat Lea bersama Jimin begitu Akrab terbesit ada rasa cemburu di hati Suga.

"Joon kau tunggu disini, saya akan menghampiri Lea dahulu" titah Suga. Ia keluar dari pintu mobilnya dengan wajah yang dingin dan tatapan yang tajam.

Saat Jimin pergi, ada beberapa anak yang menghampiri Lea, Anak anak itu yang suka meledek Lea, "hey kau yang gak punya ayah, sendirian aja, udah ah kita jangan temenan sama anak yang gak punya Ayah"

Suga yang mendengar itu merasa geram, suga menghampiri Lea dan beberapa anak nakal. "Siapa bilang dia gak punya Ayah" ucap Suga membuat Lea menoleh.

Lea berlari menghampiri Suga "Paman baik" ucap Lea sambil memegang jemari suga.

"Siapa yang tadi mengatakan tak punya ayah, Lea punya Ayah kok" ucap Suga.

Anak anak yang meledek Lea hanya bengong melihat kehadiran Suga "Kalian jangan sebut anak cantik ini gak punya Ayah, karana paman ini Ayah dari Lea" ucap Suga membuat Lea juga kaget mendengarnya.

Azura ElainaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang