Part 15

124 12 0
                                    

Bunda Adela mengeluarkan ponselnya, ia menghubungi seseorang yang yang selalu membantunya sampai sekarang, "hi bagai mana ini Suga sudah mengetahui segalanya saya tak ingin rencana yang sudah berjalan mulus kini sia sia saja karena ke hadiran gadis sialan itu"

"Kita harus cari cara Lain, dan Suga harus segera menikahi Alexa, agar rencana kita berjalan mulus" ucal seorang laki laki di sebrang Telpon.

"Ini salahmu, seharusnya dulu kau menghabisi gadis itu saja, sekarang malah membuatnya jadi bom waktu"

"Saya sudah mencoba untuk membuatnya celakan, mana saya tau jika dia masih hidup, lagian saat kejadian itu ada yang melihatnya, membuat saya tak bisa memastikan ke adaannya"

"Sudah lah, sebaiknya kita mencari cara untuk membuatnya menjauhi Suga, saya tak ingin rencana yang sudah di buat berantakan"

Suga sangat merasa bersalah pada istrinya, ia pergi menggunakan taksi mendatangi Apartamant Azura,

Azura membuka pintunya, Namun secara tiba tiba Suga memeluknya, Suga memeluk Azura dengan Erat, "Maafkan Saya Azura, karena saya kamu menderita"

Azura bisa merasakan ketulusan dari ucapan Suga, kini Azura membiarkan dirinya di peluk oleh Suga, dari wajahnya Suga terihat sangat hancur, bagai mana tidak, dia di bohongi selama 7 tahun oleh ibu yang ia percaya.

'Suga apa kau sudah tau semuanya tentang apa yang terjadi pada diriku' guman Azura dari hatinya.

"Azura maafkan Saya, karena tak mencarimu, maafkan saya karena saya membiarkan bunda menyakitimu, Maafkan saya karena membuatmu menderita, dan maaf karena tak menepati janji saya karena tak membuatmu bahagia, Maaf" oceh Suga sambil menunduk.

Mendengar kata maaf yang begitu tulus dari Suga membuat hati Azura ikut sakit, seakan kekecewaan dan kebencianya kini runtuh,

Azura mengusap air mata yang kian jatuh di pipi Suga "Saya sudah memaafkanmu, jadi kau tak perlu menjelaskan apapun juga" 

"Tapi kau perlu tau ke benarnya, aku tidak tau apa apa Ra, ini semua bukan Salahku, bukankan ini tidak adil jika aku harus kehilanganmu lagi, dan kau tak percaya padaku"

"Suga sebaiknya kau pulang, aku tak mau berurusan dengan calon istrimu"

"Ra tidak bisakan kita kembali, kita memulai semuanya dari Awal"

"Saya memang memaafkanmu, Namun untuk kembali padamu, Saya butuh waktu untuk berfikir" jawab Azura dengan tenang. "Jadi sebaiknya kau pulang"

"Saya tidak akan pulang Ra, saya ingin bersamamu, dan untuk masalah Alexa, saya tak akan menikahinya, saya akan membatalkan rencana pernikahaan ini"

"Terserah kau saja, kau memang sangat keras kepala," Azura menutup pintunya dengan kasar, ia tak peduli dengan Suga yang sedang memohon di depannya.

Begitupun dengan Suga, dia tetap bertahan di depan Apartaman milik Azura.

1 Jam telah berlalu, Azura kembali membuka pintunya, ia ingin memastikan jika Suga sudah pergi dari Apartamantnya. Namun

Suga tergeletak bersender di samping pintu Apartamant Azura.

'Suga apa dia sakit' guman Azura, Azura menghampiri suga, ia memegang jidatnya Suga, "Kau sangat keras kepala sudah tau sakit, masih aja memaksakan diri untuk datang" gerutu Azura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Suga apa dia sakit' guman Azura, Azura menghampiri suga, ia memegang jidatnya Suga, "Kau sangat keras kepala sudah tau sakit, masih aja memaksakan diri untuk datang" gerutu Azura.

"Ra Tolong" ujar Suga.

Azura membantu Suga, lalu membawa Suga masuk kedalam Apartamanya. Azura membatu Suga duduk di sofa ruang TV. "Kau tunggu sini, saya ambilkan kompres dahulu"

Azura kembali melangkahkan kakinya, Namun ia kembali di tahan oleh Suga, "Jangan pergi, saya rindu kamu, tetap di sisi saya disini" pinta Suga, dalam ke adaan setengah sadar.

"Saya tidak pergi, saya mau ambil kompres untukmu, agar demammu reda" Bukannya melepaskan, Suga malah menarik Azura duduk di sampingnya, lalu menaruh kepalanya dibahu Azura.

Azura kembali menyenderkan Suga ke sofa, ia pergi mengambil kompres di belakang, dari wajah Azura ada rasa kawatir terlihat, dari matanya.

Azura kembali dengan handuk kecil dan juga air hangat, ia mulai mengompres Suga dengan telaten, Azura kini membayangkan masa masa bahagia bersama mantan Suaminya itu, bayangan itu terus menari di kepala Azura hungga membuar emosinya tak setabil.

"Ra..." panggil Suga

"Kau sudah sadar, makan dan minumlah obatmu" ujar Azura, menyodorkan semangkuk bubur yang sebelumnya ia pesan Via online.

"Kepala saya sangat sakit, sepertinya Saya tidak sanggup meluruskan tubuh saya Ra." Azura membantu membaringkan Suga, Namun karna ia tak kuat menahan Tubuh Suga yang jauh lebih besar dari tubuhnya, Azura terjatuh di dada Suga, membuat kedua mata bertemu.

"Maaf" ucap Azura Lalu beranjak dari Suga, kini jantung Azura berdebar sangat kencang, sudah lama sekali rasanya Azura tak merasakan debaran seperti ini.

Begitupun dengan Suga, hanya menatapnya beberapa detik membuat Suga merindukan masa lalunya bersama Azura.

Azura beranjak ingin menenangkan dirinya Namun Lengannya kembali tahan oleh Suga "Kau mau kemana" Tanya Suga.

"Kau makan sendiri saja, saya mau lihat Lea dulu" ucap Azura

"Tetaplah disini, saya ingin kamu sekarang saya benar benar sakit," Suga menatap Azura dengan tatapan memohon.

'Astaga dia sama saja manjanya dengan Lea' ujar Zura, Meski dengan perasaan yang kacau Azura tetap nenyuapi Suga, tujuanya Agar suga cepet pulih dan cepet pergi dari rumahnya

"Suga kau sudah minum obat, kau bisa pulang sekarang, Saya sudah meminta bang Jimin kesini, agar bisa mengantarmu pulang"

"Ra tidak bisakah saya tetap disini, bersamamu dan Lea, saya tak ingin jauh lagi dari kalian" pinta Suga "Saya juga tidak tau mau pulang kemana"

"Kau punya rumah, pulang kerumahmu"

"Sudah lama rumah saya hilang Ra, semenjak kamu pergi, saya sudah tak memiliki rumah lagi utuk saya pulang"

Azura yang mendengar itu hampir menjatuhkan Air matanaya ,'Kenapa dia bicara seperti itu, ucapanya membuat saya sakit, entah sudah berapa lama dia tak tertawa, bahkan dalam keadaan normal saja dia tak mudah tertawa'

Jimin tiba di apartamant Azura "Zura ada apa kenapa kau memintaku datang cepat kesini, kau baik baik aja kan"

Jimin belum melihat ke beradaan Suga di rumah Azura "Bang tolong bawa Suga pulang, dia demam sepertinya tak bisa pulang sendiri" jelas Azura.

Jimin menoleh ke arah Suga, Jimin sangat memahami apa yang di inginkan suga saat ini, dia merasa bingung siapa yang harus ia bela. "Zura sepertinya Suga tidak memungkinkan untuk keluar sekarang, keadaanya sangat lemah" ucap Jimin memberi Alasan.

Jimin menarik Azura untuk menjauh dari Suga "Zura Abang sangat memahami perasaanmu, saat ini dia lagi sakit, sejak kapan kebencian menutupi hati nuranimu, jika bukan untukmu, setidaknya untuk Lea"

"Tapi Zura takut bang, Zura takut kembali mencintainya lagi"

"Zura, kau sudah tau bukan, Suga tak bersalah, yang salah ibunya, Abang tau gimana hancurnya Suga dulu saat dia di beri tau kau sudah tiada, dia sangat hancur Zura, hidup dia berantakan setelahnya"  jelas jimin.

Azura ElainaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang