Kamu Langit Favoritku [END]

kamu adalah langit favoritku

Fatir: langit sore yang begitu indah (kata fatir)

Fatir: setiap kali melihat langit rasanya seperti melihat dia (kata fatir)

Fatir: kamu adalah langit favoritku setiap kali melihat langit serasa melihat kamu walaupun aku tau itu hanya imajinasi ku saja (kata fatir)

Fatir: aku ingin sekali bertemu denganmu dan meminta maaf kepada kamu (kata fatir)

Fatir: tapi sayang nya aku tidak tahu kamu dimana sekarang (kata fatir)

Fatir: andaikan dulu gua gak milih sahabat mungkin gak ada tuh part sad dan gak ada tuh sekangen ini (kata fatir)

Fatir: mau gimana lagi semua sudah terjadi (kata fatir)

Fatir: tapi dia bakal menjadi langit favorit gua selamanya (kata fatir)

Fatir: memang senja dan manusia itu berbeda senja tau cara berpamitan dengan indah sedangkan manusia pergi meninggalkan luka (kata fatir)

Fatir: lah kan yang ninggalin kan gua ya (kata fatir)

Fatir: sudah lah bosan gua disini terus mending pulang mandi (kata fatir)

Fatir pulang kerumahnya dan mandi karena dia nanti malam ada janji sama seseorang.

Fatir: huh mandi sudah makan sudah ngapain lagi ya (kata Fatir)
                                                                            
Fatir: bentar gua mau nanya dulu lu ada nomor nya rani kan terus juga lu masih ketemuan sama rani kan? (tanya fatir)

Sania: ya gua masih sering ketemuan sama rani dana gua masih ada nomor nya rani kok terus lu mau apa (jawab sania)

Fatir: jadi gua mau ngomong sama rani tapi gua gak tau rani dimana (kata fatir)

Sania: terus (kata sania)

Fatir: terus gua mau nanya lu (kata fatir)

Sania: nanya apa (kata sania)

Fatir: gua mau nanya rani sekolah di mana (kata fatir)

Sania: oh rani sebelumnya sekolah di Mts tapi sekarang sudah lulus (kata sania)

Fatir: Mts terus dia sekarang sma dimana (tanya fatir)

Sania: kayanya lu serius banget nanya nya (kata sania)

Fatir: ya serius lah (kata fatir)
Sania: emang lu mau ngapain sih (kata sania)

Fatir: gua pengen ngomong dan mau minta maaf ke rani (kata fatir)

Sania: lu mau minta maaf kenapa (tanya sania)

Fatir: gua mau minta maaf karena dulu gua ninggalin dia dan pergi dari dia (jawab fatir)

Sania: oh gara-gara itu (kata sania)

Fatir: iya gara-gara itu gua mau minta maaf soalnya gara-gara itu gua setiap hari gua dihantui sama itu (kata fatir)

Sania: terus gua mau nanya lu ninggalin Rani gara-gara apa (tanya sania)

Fatir: oke gua ceritain (kata fatir)

Sania: yaudah cepat ceritain (kata sania)

Fatir: jadi dulu tuh gua suka sama rani (kata fatir)

Sania: apa lu suka sama rani dulu (tanya sania)

Fatir: iya serius (jawab fatir)
                                                          
Sania: yaudah lanjut (kata sania)

Fatir: terus gua tau bukan gua aja yang suka sama rani tapi sahabat gua juga suka sama rani (kata fatir)

Sania: sahabat lu yang mana (tanya sania)

Fatir: Ghifari yang suka (kata fatir)
Sania: terus (kata sania)

Fatir: karena gua tau sahabat gua suka sama rani terus gua mikir kalau gua maju malah nantinya persahabatan gua yang hancur terus gua milih mundur dan ninggalin Rani (kata fatir)

Sania: oh gitu ceritanya (kata sania)

Fatir: iya gitu ceritanya makanya gua mau minta maaf ke rani (kata fatir)

Sania: tau gak sih lu tir pas rani tau lu keluar dari tempat ngaji itu besok nya rani juga Keluar dari tempat ngaji itu juga (kata sania)

Fatir: iya gua tau (kata fatir)

Sania: terus lu mau apa (tanya sania)

Fatir: gua mau ketemu sama rani (jawab fatir)

Sania: gua bisa bantu lu ketemu sama rani (kata sania)

Fatir: serius lu (kata fatir)

Sania: serius gua (kata sania)

Fatir: yaudah lu mau bantuin gua kaya gimana (tanya fatir)

Sania: jadi nanti semisalnya gua tau rani lagi dimana nanti gua kasih tau lu dah (jawab sania)

Fatir: yaudah (kata fatir)

Sania: yaudah kalau begitu gua pulang dulu (kata sania)

Fatir: yaudah terimakasih sudah mau ngomong sama gua (kata fatir)

Sania: yaudah gua pulang dulu ya (kata sania)

Sania pulang dan fatir masih berada di taman.

Fatir: lagi dan lagi sendiri di tempat ini (kata fatir)

Fatir: entah mengapa tempat ini menjadi tempat favorit gua (kata fatir)

Fatir: langit malam pun indah seperti dia (kata fatir)

Fatir: dia masih menjadi langit favoritku (kata fatir)

Fatir: walaupun dia menjadi langit favoritku tapi dia tidak menjadi milikku (kata fatir)

Fatir: wadah cape tiap malam galau terus (kata fatir)

Fatir: kapan dah seneng nya (kata fatir)

Fatir: ini siapa sih yang nulis naskah nya perasaan dari kemarin gua dibuat sedih terus dah (kata fatir)

Fatir: sekali-kali ngapa gua seneng gitu ini sad mula dah (kata fatir)

Fatir: teryata cape ya memendam perasaan yang sudah lama ada (kata fatir)

Fatir: “Kupikir bulan yang sendirian ternyata diriku yang kesepian ”

Fatir: nasib-nasib (kata fatir)

Fatir: tadi kata sania di masih sering ke mts berarti gua besok harus ke mts (kata fatir)

Fatir: okelah besok gua bakal ke mts untuk bertemu dengan rani dan gua mau minta maaf (kata fatir)

Fatir: yaudah lah gua pulang tidur (kata fatir)

“kamu adalah langit favoritku dan kamu juga menjadi penyemangat Hari-hariku dan aku harap kamu juga menjadi masa depan ku”
                                                                          -matahari biru-