Jomblo atau single

16 12 0
                                    

Fatir: benar kata orang mencintai seseorang yang sudah mencintai orang lain itu rasanya seperti jatuh ke aspal (kata fatir)

Fatir: beda nya kalau kita jatuh ke aspal rasa sakitnya hanya sementara (kata fatir)

Fatir: ini yang dinamakan sakit tak berdarah (kata fatir)

Fatir: walaupun kaya begini saya harus kuat dan harus bisa keluar dari hubungan mereka berdua (kata fatir)

Fatir: gua gak mau merusak hubungan mereka berdua (kata fatir)

Fatir: tapi gua gak tau gimana caranya (kata fatir)

Fatir: gua harus gimana ini (kata fatir)

Fatir: “Waktu,Bukankah dia percaya sebagai pengobat luka?
           Tapi kenapa kini dia hadir sebagai pengingat lara”

Fatir: nyesel gua dulu berdoa terus agar bisa ketemu sama rani tapi pas udah ketemu malah bingung gua sekarang (kata fatir)

Fatir: hadeh bingung gua nih (kata fatir)

Fatir: dari pada bingung mendingan pulang aja lah nanti lagi gua pikirin nya (kata fatir)

Fatir pun pulang kerumahnya.
Sesampainya di rumah fatir memilih untuk tidur daripada melakukan kegiatan seperti biasanya yang setiap hari dia lakukan.

5 jam pun berlalu fatir terbangun dari tidurnya setelah terbangun fatir mandi, setelah fatir kelar mandi fatir langsung pergi kerumahnya sania.

Fatir: kerumahnya sania lah gua daripada gua bingung sendirian (kata fatir)

Fatir pergi kerumahnya sania, sesampainya di rumahnya sania fatir langsung memanggil sania.

Fatir: sania..... permisi (kata fatir)

Bibi: iya......ada apa ya (tanya bibi)

Fatir: ada sania nya gak bi (kata fatir)

Bibi: iya ada di dalam bentar ya saya panggilin dulu (kata bibi)

Fatir: iya bi makasih ya bi (kata fatir)

Bibi: permisi non (kata bibi)

Sania: iya ada apa bi (tanya sania)

Bibi: itu di depan ada yang nyariin non (jawab bibi)
                                                                                        Sania: siapa bi (tanya sania)

Bibi: orang yang kemarin non (jawab bibi)

Sania: orangnya ada di mana bi (tanya sania)

Bibi: di depan non (jawab bibi)

Sania: terimakasih bi (kata sania)

Fatir: lama amat dah (kata fatir)

Sania: eh fatir (kata sania)

Fatir: nah ini orangnya (kata fatir)

Sania: ada apa nyariin aku (tanya sania)

Fatir: gua mau ngomong sama lu (jawab fatir)

Sania ngomong apaan (tanya sania)

Fatir: ada deh (jawab fatir)

Sania: ngomong nya mau di mana (tanya
sania)

Fatir: di taman aja (jawab fatir)

Sania: di taman yaudah bentar ya (kata Sania)

Fatir: yaudah jangan lama-lama (kata fatir)

Sania: iya tunggu bentar gua mau ijin dulu (kata sania)

Fatir: iya gua tungguin dah karena gua baik (kata fatir)

Kamu Langit Favoritku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang