Happy Reading
(𝙺𝚘𝚖𝚎𝚗 𝚍𝚒𝚜𝚎𝚝𝚒𝚊𝚙 𝚙𝚊𝚛𝚊𝚐𝚛𝚊𝚏 𝚗𝚢𝚊)
oOo
Sherly membersihkan dirinya didalam salah satu bilik toilet sekolah, masih sambil membasuh bajunya yang terkena tumpahan makanan tadi bibirnya bergetar pelan, matanya mulai berkaca-kaca penglihatannya memburam oleh genangan air mata dipelupuk matanya.
"Kamu harus kuat" ucapnya menyemangati dirinya sendiri sambil mendongakkan kepalanya menghalau air matanya agar tidak tumpah.
"Hah" menghela nafas panjang, ia keluar dari bilik toilet ketika urusannya sudah selesai. Berdiri didepan cermin lalu membasuh muka nya dengan air yang mengalir. Lagi-lagi helaan nafas terdengar ketika melihat seragam sekolahnya yang kini tak berwarna putih lagi melainkan berwarna oranye karena tumpahan fanta tadi.
Setelah sedikit merapikan penampilannya, ia pun segera keluar dari toilet, melangkahkan kakinya menuju kelasnya berada untuk mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung.
Tok tok tok
Sherly mengetuk pintu kelas pelan, perasaan gugup dan cemas menjadi satu ketika pintu kelas terbuka oleh seorang guru perempuan yang menatapnya dengan tatapan tajam.
"Darimana saja kamu?" Tanyanya ketus, pandangan guru itu pun menelisik penampilan Sherly dari atas sampai bawah lalu menghela nafas pelan.
"Masuk! Untuk hari ini saya masih memberimu kesempatan tapi jika besok kamu masih terlambat jangan harap kamu akan lolos dari hukuman" peringat guru perempuan tersebut yang diketahui bernama Bu Rika guru sejarah yang terkenal sebagai guru paling disiplin di SMA Maju Jaya.
Sherly yang semula menunduk pun langsung mengangkat pandangannya dan menatap penuh binar kepada guru tersebut.
"Terimakasih Bu" ucapnya pelan tak lupa senyum yang menghiasi wajahnya.
Bu Rika yang mendengar itu menganggukkan kepalanya pelan dan langsung kembali masuk kedalam kelas untuk melanjutkan pelajarannya kembali.
Sherly yang melihat itu, dengan ragu melangkahkan kakinya memasuki kelas. Hal itu membuat semua murid menatapnya dengan tatapan remeh dan sinisnya.
Saat berjalan menuju bangkunya, seorang siswi dengan sengaja menjulurkan kakinya yang membuat Sherly tersandung dan hampir terjatuh jika saja ia tidak bisa mempertahankan keseimbangan tubuhnya.
"Kenapa kamu masih disitu Sherly?" Tanya Bu Rika yang membuat Sherly mengalihkan pandangannya "maaf Bu" ucapnya lirih dan langsung beranjak dari sana untuk menuju bangkunya berada. Sebelum benar-benar pergi ia sempat melihat siswi yang sengaja menyandungnya tadi sedang menatapnya dengan tatapan remeh lalu berbicara dengan gerakan bibir " mampus Lo" yang masih dapat Sherly mengerti.
Bu Rika pun memulai pelajarannya kembali, "baiklah kita lanjutkan lagi, penjajah Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun, kalau dihitung mundur dari tahun 1945, artinya kita dijajah Belanda mulai 1595. Sedangkan tahun 1596 Cornelis de Houtman baru pertama kali mendarat di Banten dan dalam catatan sejarah de Houtman adalah orang Belanda yang pertama kali menginjakkan kaki di Nusantara...bla...bla...bla"
Pelajaran terus berlanjut sampai bel pulang yang ditunggu-tunggu akhirnya berbunyi, setelah sang guru sudah keluar dari kelas semua murid-murid pun juga membubarkan dirinya masing-masing.
Tak berbeda jauh dengan Sherly, sekarang ia tengah memasukkan bukunya dengan tergesa-gesa. Bukan tanpa alasan ia terburu-buru karena hari ini adalah hari dimana ia akan ketempat kerjanya dan ia akan memulai kerja tepat jam 15.00. Sekarang sudah menunjukkan pukul 14.45 yang artinya 15 menit lagi dia harus sampai ditempat kerjanya.
Namun saat ia akan beranjak dari duduknya segerombolan siswi mendatangi bangkunya dan mengebrak meja dengan kuat.
Brak
Sherly yang terkejut refleks memejamkan matanya, tarikan kasar pada rambutnya membuatnya mendongakkan wajahnya, tangannya terulur untuk menahan rambutnya yang seakan ingin lepas dari kulit kepalanya.
"Lo mau kemana hah?" Tanya vanes seperti biasa akan menyunggingkan senyum remehnya.
"A-aku mau pulang" jawab Sherly terbata-bata sambil sesekali meringis pelan.
"Enak aja mau pulang, lo harus nyapu kelas gue dulu" ucap vanes dengan nada perintah.
Sherly yang mendengar itu menggelengkan kepalanya ribut, ia tidak mau karena sebentar lagi waktunya bekerja, ia takut jika telat maka gajinya akan dipotong atau yang lebih parahnya lagi ia akan dipecat. "Aku nggak bisa" tolak Sherly lirih yang ternyata hal itu membuat vanes kesal. Dengan tak berperasaan vanes membenturkan kepalanya Sherly pada bangku yang ada disana.
Dugh
"Sssshh" Sherly meringis kesakitan saat pelipisnya terbentur oleh sudut meja yang tajam. Kepalanya seperti berputar, cairan kental keluar dari pelipisnya dengan deras.
Tubuh Sherly luruh kelantai, namun itu semua tak membuat vanes dkk merasa iba malah mereka tersebut senang ketika melihat keadaan Sherly saat ini. Seolah tak cukup puas vanes berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Sherly, "ini semua pantas buat Lo" ucapnya sambil mencengkram pipi Sherly kuat.
Bangkit dari duduknya vanes memandang Sherly dengan penuh hina, detik selanjutnya ia mengangkat tangannya dan menampar pipi Sherly bolak-balik
Plak
Plak
"Rasain makanya jangan bantah perintah gue" ucap vanes sambil berlalu dari sana ketika melihat Sherly yang sudah tidak berdaya.
Teman-teman vanes mengikuti dari belakang, sebelum benar-benar pergi mereka menendang tubuh Sherly secara bergantian.
Sementara Sherly yang ditinggalkan begitu saja, memandang kepergian vanes dkk dengan tatapan sedih. Mengapa semua orang selalu memperlakukannya seperti hewan?. Rasanya ia ingin marah namun ia sadar bahwa kemarahan nanti hanya akan membuat mereka semakin berlaku buruk kepadanya.
Dengan perlahan, Sherly mencoba bangkit dan berjalan menuju kursinya, ia sadar penampilannya saat ini sangat memperihatinkan. Sherly pun sedikit merapihkan penampilannya dengan menyisir rambutnya yang acak-acakan menggunakan jari-jarinya.
Menghela nafas panjang ia meraih tasnya. Menghiraukan rasa pusing dikepalanya, pelan tapi pasti ia berlalu pergi dari sana untuk menuju ketempat kerja.
______________________________________TBC
#Tolong vote ya
#Tandai cerita atau bagian yang terdapat typo
#Terimakasih~01 Mei 2024~
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayap Senuh Luka (On going)
Teen Fiction[𝐇𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚] [𝐓𝐞𝐫𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐚𝐝𝐞𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐤𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐭𝐚-𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐛𝐢𝐣𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚] _________________________________________ Judul awal: Sher...