|02| Torehan Luka

23 3 0
                                    

Happy Reading

(𝙺𝚘𝚖𝚎𝚗 𝚍𝚒𝚜𝚎𝚝𝚒𝚊𝚙 𝚙𝚊𝚛𝚊𝚐𝚛𝚊𝚏 𝚗𝚢𝚊)

oOo

"Ma seharusnya aku yang ada disana, aku putri kandung mama" batin Sherly sedih.

Pandangan Citra beralih kepada Sherly yang masih bersimpuh dilantai, "KENAPA KAMU MALAH  ENAK-ENAKAN DUDUK DISITU HAH!?" Bentaknya keras membuat Sherly terlonjak kaget.

"Maaf ma" ucap Sherly lirih, bangkit dari posisinya dan langsung berlalu dari sana menuruni anak tangga untuk sampai ke lantai bawah.

"Mampus Lo" batin seseorang sambil tersenyum puas

Sesampainya di bawah, Sherly segera mengambil sapu dan pel untuk membersihkan lantai tak lupa membersihkan meja kursi dan lain sebagainya. Setelah selesai, ia akan mencuci baju, menyiram tanaman dan terakhir ia akan memasak untuk makan malam.

Ketika hari sudah menjelang petang, Sherly menuju ke dapur, langsung memakai apron dan mulai cekatan memasak bahan-bahan yang ada disana, tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 18.00 dan makan malam akan dilaksanakan tepat pukul 19.00 oleh karena itu ia harus menyiapkan makanan untuk makan malam. Jika kalian bertanya kemana perginya para maid? Sengaja citra memerintahkan kepada mereka semua agar jangan membantu pekerjaan Sherly, biasanya mereka akan memasak makanan untuk makan siang ketika Sherly tidak ada ataupun menyiapkan keperluan Citra dan keluarganya.

Singkat cerita, waktunya makan malam pun tiba. Semua anggota keluarga Andersn mulai berkumpul dan duduk di meja makan tak terkecuali Wijaya Andersn sang kepala keluarga.

Setelah selesai dengan masakannya, Sherly memindahkan nya kedalam wadah dan segera membawanya menuju meja makan.

Sebelum mendekati meja makan Sherly samar-samar mendengar perbincangan hangat antara kedua orang tuanya yang sedang memuji Maura.

"Pah Maura tadi dapat nilai bagus loh" ucap Citra bangga membuat Maura yang mendengar itu menunduk malu-malu.

"Wah benarkah, putri papa memang hebat" puji Wijaya sambil mengelus puncak kepala gadis tersebut.

Mereka yang melihat Sherly datang langsung menatap nya dengan tajam.

"Kamu ngapain disitu hah, cepetan kami sudah lapar!" ucap Citra dengan nada bentakannya.

"Iya mah" jawab Sherly mempercepat langkahnya sambil membawa sop yang masih mengepul, terlihat sekali kalau itu masih panas.

Maura yang menyadari bahwa Sherly sudah dekat dengannya pun tersenyum miring lalu mengulurkan kakinya berniat membuat Sherly jatuh. Dan benar saja tiba-tiba...

Brakkk

Prangg!

Suara pecahan mangkuk pun terdengar bersamaan dengan jatuh tersungkurnya Sherly.

"ARGHHHHH" teriak Maura kesakitan sambil mengibas-ngibaskan tangannya yang terkena kuah sop yang panas.

"Maura!" Teriak citra dan Wijaya panik lalu menghampiri Maura yang masih tampak meringis kesakitan.

"Ya ampun sayang tangan kamu melepuh sini biar mama liat" ucap citra sambil meniup-niup tangan Maura. Sedari tadi gadis itu sudah menangis membuat mereka bertambah panik.

"MAID TOLONG AMBILKAN KOTAK P3K SAMA AIR DINGIN!" Teriak Citra lagi.

Para maid yang mendengar itu langsung laksanakan perintah sang nyonya, tak lama kemudian mereka datang tergesa-gesa sambil membawa kotak p3k dan seember air dingin.

Sayap Senuh Luka (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang