CHAPTER 6

89 8 2
                                        

Seoul 25 desember 2023

dua hati yang sepertinya tidak akan pernah bisa bersatu karena keadaan yang memaksa, seola sudah mencoba melupakan hal yang tidak pernah digapainya tetapi semakin ia mencoba melupakannya semakin sangat menyiksanya.

kala itu seola mendapati jika bona pergi ke paris untuk mencarinya tepat saat seola harus pergi ke mumbai, ingin rasanya segera berlari ke seoul untuk menemui bona. seola segera menuju seoul untuk menemui bona dan ingin mendengarkan jawaban bona yang selama ini ia nantikan. tetapi kenyataan tak seindah yang di inginkan, seola melihat bona sedang berpelukan dengan laki-laki yang sepertinya adalah seniornya di rumah sakit tempat ia bekerja.

seketika hancur semua harapan dan perasaan seola apa yang dilihatnya sudah menjawab semua pertanyaan yang selama ini menggantung. seola merutuki nasibnya sendiri yang sangat menyedihan kala itu.

kesalapahaman yang sudah diketahui satu sama lain tidak saling dibenarkan dan dibiarkan begitu saja, seperti debu yang akan hilang dengan sendirinya di sapu oleh air hujan yang nanti saatnya datang. perasaan yang sudah dikubur dalam-dalam dan berharap itu akan hilang tidak pernah benar-benar hilang.

Sekitar setahun sudah berlalu bona dan seola saling tidak bertukar kabar secara sengaja karena mereka mencoba saling melupakan satu sama lain dan mencoba mulai membangun kehidupan masing-masing.

Malam itu selesai kegiatan beribadah bona berjalan-jalan sendirian menuju café favoritnya. Ia selalu mengambil tempat favoritnya dekat jendela agar bisa melihat pohon natal di tengah taman yang sangat tinggi dan indah dengan hiasan-hiasan ornament natal.

“ice americano seperti biasa tanpa gula, merry Christmas unnie” sambil menyodorkan minuman pelanggan favoritnya itu.

“ah gomawo merry Christmas juga yeounjung”

Yeonjung adalah barista di café favorit bona. Semenjak hubungannya dengan seola yang semakin hilang, setiap pulang dari rumah sakit bona selalu datang ke café untuk minum kopi sendirian. Dan yeounjung selalu menemaninya berbincang jika cafe tidak ramai pelanggan.

Bona selalu menyendiri dan tidak ingin bertemu banyak orang. Ia selalu menyesal dan menyalahkan dirinya sendiri karena saat itu tidak mengindahkan permintaan seola. Bona sangat rindu seola, ia sadar seola lah yang ia butuh kan untuk bersandar saat lelah. Persetan dengan semua orang aku tidak peduli akan reputasi pekerjaanku yang ku inginkan hanya seola. Batin bona dalam hati sampai ia tak sadar airmataya jatuh.

Klinting..klinting..

Tanda seseorang membuka pintu cafe dan terdengar lirih saat memesan minuman di kasir.

“kenapa nangis?” seperti semua berhenti dalam beberapa detik dan jantung bona serasa akan lepas rasanya. Suara itu tidak asing

Terlihat wanita itu berdiri disamping bona dengan senyum ngeselin dan ngucapin

“merry Christmas kim jiyeon”

Bona tak percaya siapa yang berdiri disampingnya. Ia langsung memeluk erat seola dan menangis. Seoalpun membalas pelukan bona dengan hangat.

Seola melepas pelukan bona dan mengusap airmatanya.

“udah jangan nangis nanti jelek lo hehe” usilnya ke bona

“ishh.. kok tiba-tiba ada disini?”

“kenapa gak mau aku disini? Ya uda balik pulang” goda seola kepada bona

“enggak gitu koq tiba-tiba dan tau aku ada disini?”

“ya tau donk, kan aku punya gps nih” sambil nunjuk dada bona

Bona manyun lagi karena kesel dan seneng bersamaan jika bersama seola

“maafin aku yaa harusnya aku enggak boleh egois, dan sampek enggak hubungin kamu lagi.” Sambil seola mengelus kepala bona biar gak marah lagi

“aku juga minta maaf aku nyesel gak jawab waktu itu dan aku tau sekarang sama perasaanku sendiri”

“hm..?” seola ngangkat alisnya yang mencoba memahami

“aku uda enggak peduli sama privasi dan reputasiku sebagai dokter. Yang aku mau Cuma kim hyunjung shaki aku enggak yang lain. Jika masih ada kesempatan aku mau kita..”

“eh kamu gatian yang nembak aku?” seola uda potong orang yang belom seleseai ngomong aja

“loh koq? kan aku mau jawab” bona nyamber

“oh aku enggak nembak lagi koq.” Seola jawab dengan wajah polos

“hah unnie uda gak suka dan sayang lagi sama aku?” jawab bona yang matanya uda berkaca-kaca

“kim jiyeon dengerin aku dulu yaa..” jawab seola halus dan hati-hati sambil pegangin tanganya bona

“dari dulu sampai sekarang hatiku enggak pernah berubah, aku selalu sayang suka dan cinta sama kamu gak ada yang bisa gantikan. Tapi aku sadar dan menyesal saat itu aku enggak berpikir Panjang dan terlalu egois buat kamu. Karena profesi kita berbeda aku tidak menempatkan di posisimu sebagai seorang dokter jika tesandung rumor. Reputasi pekerjaanmu sebagai seroang dokter bedah umum akan di pertaruhkan karena di korea enggak semua orangnya open minded seperti di perancis.

Aku Cuma ingin kamu Bahagia dan enggak terbeban. Jadi aku pengen kita seperti ini saja kamu selalu di hati aku dan kamu selalu Bahagia meskipun kita tidak menjalani status apapun.”

Bona Cuma diem aja liatin seola dan ragu apa yang dia denger tadi enggak salah kan.

“beneran aku enggak apa-apa bona, aku iklas dan mungkin ini satu-satunya cara aku bisa menghargai orang yang aku sayangi dan hormati.”

“tapi aku ingin sama unnie”

“kamu sudah sama aku koq selamanya sama aku, hatiku uda penuh sama kamu gak bisa keisi yang lain” jawab seola ketawa tengil

“makasih unnie aku juga akan melakukan hal yang sama, aku akan selalu mendoakan kebahagianmu dan hidupmu, karena itu caranya aku menghargai menghormati dan mencintai kim hyunjung” sambil mengecup pipi seola

“pipi doank?” samber seola

“ada anak kecil tuh” nunjuk ke yeonjung yang mukanya uda kesel liatin mereka daritadi dari kasir

Mereka berdua tertawa kenceng liat mukanya yeounjung yang ngeselin dan kasian. dunia mereka seakan kembali kedalam dekapan mereka. cafe mungil yang cantik menjadi saksi kembalinya mereka berdua mesti tak harus memiliki.

Mereka berhenti tertawa dan melihat salju pertama turun dari jendela. Segera seola mengandeng tangan bona dan menariknya keluar café untuk melihat salju dihari pertama turun.

Salju yang turun di seoul sangat indah ditambah hiasan pohon natal di taman kota dan ornament-ornamen hiasan untuk kota yang lainnya. Seola memeluk tubuh bona yang kecil dari belakang untuk menghangatkan tubuh si mungil bona kesayangannya.

Salju yang turun seolah menjadi saksi hubungan mereka berdua yang akan selalu menemukan jalannya masing-masing.

“merry Christmas again kim jiyeon. And.. saranghae..” seola membisikan kata tepat ditelinga bona dengan lembut dan lirih.

Mereka berdua tampak begitu Bahagia memandang Bersama ke langit salju turun. malam itu, sungguh malam terindah yang pernah mereka lewati. mereka akan mencoba menjalani hubungan yang entah akan dibawa kemana nantinya.

SNOW IN SEOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang