Seola adalah seorang profesional photographer yang menetap di paris.
Bona seorang dokter ahli beda umum dia mendedikasikan hidupnya sebgai seorang dokter profesional.
Hidup mereka berubah hanya karena 1 karya foto.
Apakah merek bisa bertemu dan b...
Setelah memasang kembali karya foto yang ia sebut "home" untuknya sudah cukup lama dia berdiri sambil memandang foto itu. Hatinya selalu gembira setiap kali teringat ketika ia dapat mengambil foto seseorang dari jarak jauh dengan lensa tele kesayangannya.
--FLASHBACK--
Kala itu hujan tiba-tiba turun ketika seola sedang memotret jalanan kota seoul yang ramai. Ia segera berlari untuk mencari tempat berteduh dan ingattan itu kembali lagi kecelakaan mobil bersama kedua orantuanya. Hujan turun sangat lebat membuat ayahnya tidak bisa melihat jalan dengan jelas hingga terjadilah kecelakaan beruntun yang menyebabkan kedua orangtuanya meninggal.
Seola sangat terpukul dan trauma hingga pemakaman kedua orangtuanyapun diiringin dengan gerimis dan dingginya kota seoul saat itu. Saat seola meratapi takdirnya dan melihat langit yang gelap karena tertutup awan membuat dirinya semakin takut karena langit sangat menyeramkan baginya.
Tapi semua itu seketika langsung sirna saat ia melihat seseorang yang membuka payung dan tersenyum sambil menatap langit. Mata seola terpaku bahkan tak berkedip, segera ia memotret berkali-kali dari jarak yang tak terlalu jauh. Senyumnya sangat meneduhkan dan menenangkan hati. Bak di negeri dongeng hati yang sedih dingin dan takut karena trauma selama bertahun-tahun berubah menjadi hangat ceria dan bahagia, Secepat itu juga ia menghilang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seola segera berlari mengejarnya dan mencarinya kemana-mana di bawah hujan yang sangat deras tapi tak menemukannya. Ia merasakan air hujan mengguyur tubuhnya tetapi yang ia rasakan saat ini adalah kehangatan kebahagian bukan seperti dulu. "apakah dia malaikat"? Gumamnya pelan.
--
"Sungguh aku ingin menemuimu malaikatku. Terimakasih" ucapnya pelan
Hidupku sungguh berubah jika kau memang ada bolehkah kita diijinkan untuk bertemu." Batin seola
Setelah menyelesaikan makan malamnya, ia bersantai sambil menonton tv untuk sekedar melihat berita hari ini.
Kling..
Menandakan ada notifikasi email di handphone seola. Dengan malas ia membuka pop up notifikasi dan melihat email sama yang masuk selama hampir satu bulan setelah pameran di seoul.
Tapi untuk kali ini biarlah ia ingin melihat pesan email itu.
"Siapa anda?" segera seola membalas email dengan satu kalimat singkat
"Saya penggemar anda shaki"
"kenapa kamu ingin sekali memiliki karya saya?"
"seperti yang saya katakan tadi. Foto anda membuat hati saya hangat dan bahagia karena dapat membuat orang lain mempunyai kehidupan baru yang bahagia dan ceria adalah anugerah terbesaar bagi saya. Ijinkan saya memiliki karya anda"
"hanya itu saja?"
"yang kedua, sang fotografer memberikan hadiah bagi saya karena saya dapat melihat senyum tertulus dan terbahagia sepanjang orang yang anda foto dalam karya anda"
Dengan dahi yang sedikit tertekuk dan tangan yang tertahan untuk mengetik jantung seola seperti melompat ke tenggorokannya. Kenapa jantungnya tiba-tiba bedegup tak karuan.
"Semua orang terlihat tulus dan bahagia saat tersenyum" lanjut seola membalas email yang sempat tertunda.
"aku jatuh cinta pada pandangan pertama kepada fotografer shaki. Meskipun aku tidak tau dan tidak pernah melihatnya tapi aku merasakan karyanya dengan hati. Betapa banyaknya cerita dalam hidupnya perasaan yang bercampur aduk sedih kecewa bahagia. Betapa tulus dan apa adanya anda. Saya ingin menjadi rumah anda. 'HOME' untuk hati anda"
"mari kita bertemu saya tidak bisa memberikan dengan Cuma-Cuma karya saya kepada orang yang pintar beretorika"
"baik terimakasih saya menunggu anda"
Itulah pesan terakhir yang seola baca bahkan dia tidak ingin membalasnya.