Hari yang sibuk untuk pemottretan majalah edisi baru. Model itu memperlihatkan dada bidangnya, dengan memakai salah satu brand busana ternama. Lenggak-lenggok posenya yang maskulin membuat seola cepat mendapatkan gambar yang diinginkan.
“okee..terakhir, berposelah dengan duduk dikursi.” Pengarahan seola kepada sang model yang dengan cepat direspon.
CEKREKK..CEKREK..
“oke good..sekali lagi.” Sambil tetap memotret model berperawakan tinggi dengan tangan seola yang lihai memainkan lensa dan matanya yang tajam melihat sebuah karya.
“oke selesai. Terimakasih semuanya untuk kerja kerasnya.” Sambil membungkuk dan bertepuk tangan yang diikuti semua crew termasuk sang model, seola mengucapkan terimakasih banyak untuk pemotretan hari ini yang cukup menguras tenaga.
Seola menunjukan hasil pemotretannya kepada sang model di layar komputer yang cukup besar. Hasil yang sangat memuaskan, model yang juga adalah salah satu member grup idol yang cukup terkenal merasa sangat puas dengan hasil pemotretannya hari ini.
“noona terimakasih banyak..semoga kita bisa bekerjasama lagi di lain kesempatan.” Ucap model itu yang sedikit salah tingkah dengan seola.
“sama-sama..aku juga tidak sabar menunggu kesempatan itu lagi.” Jawab seola sambil terkekeh pelan.
Mereka saling mengobrol dan tak lama ia berpamitan pulang. “noona aku pulang dulu, terimakasih sekali lagi untuk hari ini.” Ia berpamitan sambil memeluk seola dan membungkukan badan lalu pergi.
Seola membalas pelukan itu lalu melambaikan tangannya sebagai salam perpisahan. Hari yang sangat melelahkan dengan persiapan yang dikejar waktu. Sepertinya baru kemarin ia bersenang-senang dengan orang kesayangannya, tetapi sekarang sudah bekerja saja, gumamnya.
“unnie, ada lagi yang kau perlukan? Aku sudah membereskan semuanya.” Kata salah satu staff yang juga asisten seola.
“sepertinya tidak ada, sudah semuanya.” Jawab seola sambil melihat sekitarnya jika ada yang belum dibereskan atau tertinggal.
“kalau begitu aku pergi ke bagian penyuntingan dulu, ada yang harus ku selesaikan.” Pamit asisten seola yang sangat pekerja keras.
“yujin nanti saja, makan dulu istirahat.” Perintah seola sambil menghentikan aktifitasnya.
Yujin yang akan menyela perkataan seola segera mengurungkan niatnya, karena ia takut jika seola sudah marah lebih tepatnya mengomel. yujin melihat mata seola yang tajam dan mengerutkan dahinya, menandakan jika perintahnya tidak bisa di bantah.
Seola yang terlihat cuek dan dingin di lingkungan kerjanya sebagai seorang photographer, membuat staff dan karyawan lainnya sedikit takut padanya jika tidak mengenali pribadinya. Karena karya-karyannya yang luar biasa dan bagaimana perilakunya menghormati semua karyawan dan staff yang ada disana dari semua golongan dan kalangan membuatnya cukup disegani oleh semua orang termasuk CEO majalah terkenal tempat ia bekerja.
“nde unnie..aku akan makan siang dulu.” Jawabnya lesu, karena sebenarnya ia ingin segera menyelesaikan semua tugas-tugasnya dahulu agar nanti sedikit lebih senggang.
“nanti, ambi kopi dan donat nya di bawah ya.” Sahut seola, yang sudah memesankan beberapa camilan dan kopi untuk teamnya.
Sisi lain seola yang selalu menghargai teamnya, dengan memberikan reward atas kerjakeras dan ketulusan mereka selama ini dalam bekerja. Seperti hal-hal membelikan mereka makanan, camilan atau minuman kesukaan mereka.
“donat? Nde gomawo unnie saranghae.” Jawab yujin yang matanya membulat berbinar seperti mata kucing yang diberi camilan tuna, sambil berlari keluar ruangan tanpa melihat ke arah seola. karena yujin sangat suka dengan donat bahkan dia pernah memakan sendiri semua donat yang dibelikan oleh seola.
![](https://img.wattpad.com/cover/360491351-288-k270365.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SNOW IN SEOUL
Fiksi PenggemarSeola adalah seorang profesional photographer yang menetap di paris. Bona seorang dokter ahli beda umum dia mendedikasikan hidupnya sebgai seorang dokter profesional. Hidup mereka berubah hanya karena 1 karya foto. Apakah merek bisa bertemu dan b...