"Apa sebaiknya aku pulang sekarang? Mama mu menginap disini" Ucap Singto.
Setelah banyak bicara, mama Krist memang memutuskan untuk menemani Carl tidur dan sekarang Singto sedang berada di kamar Krist.
"Mama tidur di kamar Carl, bukan di kamar ku? Lalu kenapa kamu takut mama menginap disini?" Ucap Krist.
"Aku hanya takut mama mu mencurigai kita" Ucap Singto.
"Mama mungkin sudah tahu saat mendengar Carl memanggil mu papa tadi" Ucap Krist.
"Kenapa kamu seakan tak takut? Dulu saat SMA kamu bersikap kita hanya teman di depan orang tua mu, kamu sangat takut jika orang tua mu tahu jika anaknya ternyata suka pria" ucap
Singto."Mama mungkin sudah tahu sejak aku menceraikan istri ku, dulu aku masih remaja, wajar aku takut, sekarang aku sudah dewasa, terserah aku ingin melakukan apa" ucap Krist.
"Cih, terserah apapun itu. Aku ingin pulang!" Ucap Singto.
"Tidak semudah itu, baby.. kita bahkan belum melakukannya" Ucap Krist.
"Krist!!" Ucap Singto marah.
"Hmm, apa?" Ucap Krist.
Krist menarik tangan Singto membawanya ke ranjang dan kini keduanya duduk di tepi ranjang.
"Aku benar-benar lelah" lirih Singto.
"Apa? Kenapa kamu lelah? Bukankah tadi siang aku tak menyentuh mu!!" Ucap Krist marah.
"Aku lelah, kamu selalu melakukannya setiap malam, Krist. Apa kamu tak pernah memikirkan kondisi tubuh ku sedikit saja" Lirih Singto sedih.
"Dulu kamu tak pernah mengeluh saat aku melakukannya setiap pulang sekolah! Kenapa sekarang kamu mengeluh hanya karna aku melakukannya setiap malam!" Ucap Krist.
"Dulu dan sekarang berbeda" Ucap Singto.
Dulu mungkin karna Singto di butakan oleh cinta, dia rela melakukan apa saja, tapi bagaimana dengan sekarang? Singto membenci Krist, dia benci saat tubuhnya di manfaatkan untuk kepuasan nafsu Krist. Singto melayani Krist hanya karna terpaksa, jika bukan karna perjanjian bodoh Tae dan Krist, dia tak mungkin mau melakukan itu.
Kini Krist sudah menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Singto, dia menghisap leher Singto dengan lembut dan memberikan gigitan kecil disana.
"Krist, ada mama mu. Aku tak mau mama mu bertanya tentang kiss mark yang kamu tinggalkan nanti" Ucap Singto berusaha melepaskan diri dari Krist.
Caroline bahkan sering bertanya kenapa leher Singto merah, dia mungkin bisa membohongi Caroline, tapi bagaimana bisa Singto membohongi mama Krist.
"Tinggal katakan ini aku yang membuatnya" Ucap Krist sembari mengusap leher Singto.
"Aku tak mau mama mu mencurigai kita, Krist!" Ucap Singto marah.
"Memangnya apa yang kita lakukan, hmm?" Ucap Krist sambil mengukung tubuh Singto di bawahnya.
"Krist..." Ucap Singto.
"Hmm?" Gumam Krist.
Krist mengusap pipi bulat Singto sedangkan tatapan matanya terus terarah ke bibir merah Singto.
YOU ARE READING
Ex Boyfriend ✓
FanfictionSingto di jual oleh suaminya sendiri kepada pria lain hanya untuk menyelamatkan perusahaan suaminya dari ambang kebangkrutan. Harga diri singto benar-benar jatuh, apa lagi pria yang membelinya ternyata adalah mantan kekasihnya, singto di perlakukan...