Part 28

734 65 10
                                        

"Hore...!!! Papa pulang!!" Ucap Caroline sambil melompat kecil, dia benar-benar bahagia melihat kedatangan daddynya yang ternyata ikut membawa Singto pulang.

Caroline dan Singto saling berpelukan, gadis kecil itu sudah sedikit tinggi sekarang.

"Bagaimana kabar mu?" Tanya Singto pada Caroline.

"Aku baik, pa. Bagaimana dengan papa? Apa papa baik-baik saja? Dimana adik ku yang papa bawa pergi dulu?" Ucap Caroline.

"Adik mu masih di dalam perut" ucap Krist sambil mengusap perut Singto.

"Oh... Ku pikir adik ku sudah lahir" Ucap Caroline sembari mengusap perut Singto.

"Apa kamu bahagia papa sing pulang?" Ucap Krist.

"Aku sangat bahagia, dad" Ucap Carl sambil memeluk tubuh Singto.

"Apa kamu setuju jika daddy menikah dengan papa Sing?" Tanya Krist.

"Aku sangat setuju!! Itu artinya papa Sing benar-benar akan menjadi papa ku 'kan!?" Ucap Carl sambil tersenyum senang.

"Ya" Ucap Krist.

Singto tersenyum malu melihat reaksi Caroline, dia tak menyangka jika dia akan di terima dengan mudahnya. Tapi bagaimana dengan mama Krist nanti, apa mama Krist juga akan mudah menerima dia seperti Caroline?

"Daddy dan papa ke kamar dulu, papa pasti kelelahan sekarang" Ucap Krist.

"Ya" Ucap Caroline.

Krist menarik koper milik Singto berjalan membawanya ke kamarnya.

"Krist, apa mama mu akan merestui hubungan kita?" Ucap Singto.

Singto duduk di tepi ranjang sembari menatap pada Krist, entah kenapa dia tiba-tiba memikirkan mama Krist.

"Mama pasti akan menerima hubungan kita. Apa lagi ada cucunya di dalam perut mu" Ucap Krist meyakinkan Singto.

"Besok aku akan terbang ke jepang dan mengatakan semuanya pada mama. Apa kamu tak masalah ku tinggal sendiri disini?" Ucap Krist.

"Aku tak masalah, tapi kenapa kamu harus kesana?"

"Agar aku bisa bicara dengan leluasa pada mama nanti" Ucap Krist.

Singto mengangguk paham, Krist berjalan ke kamar mandi menyiapkan air hangat untuk Singto mandi. Setelah bathub siap, dia berjalan keluar dari kamar mandi.

"Aku sudah menyiapkan air hangat untuk kamu mandi. Sebaiknya kamu mandi dulu, setelah itu beristirahat" ucap Krist.

Singto mengangguk sambil beranjak dari duduknya, dia berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Setelah Singto mandi, kini giliran Krist yang mandi, Singto duduk bersandar di ranjang sembari memainkan ponselnya membalas pesan dari Tay yang belum sempat di balasnya sejak tadi.

Beberapa menit kemudian Krist keluar dari kamar mandi sambil mengusap rambut basahnya, Krist berjalan menghampiri Singto, dia duduk di tepi ranjang kemudian memeluk tubuh Singto.

"Krist, badan mu masih basah!" Ucap Singto sambil berusaha melepaskan pelukan Krist.

"Mana pakaian ku?" Tanya Krist.

"Ambil sendiri, kenapa bertanya pada ku?"

"Ku pikir kamu akan menyiapkan itu untuk ku, bukankah aku menyiapkan pakaian mu tadi" Ucap Krist sambil cemberut.

"Cih, kamu tak mengatakan itu sebelumnya!" Ucap Singto sambil terus berusaha melepaskan diri dari Krist.

Tiba-tiba Krist mengukung tubuh Singto hingga membuat Singto terbaring di ranjang. Keduanya saling menatap dan menyelami mata indah masing-masing. Krist tersenyum manis sehingga membuat pipi Singto memerah melihatnya, ada apa dengan dirinya? Jantung Singto bahkan berdetak kencang.

*Cup... Krist mencium bibir Singto, hanya kecupan singkat tanpa ada lumatan di dalamnya, Krist kembali menatap mata Singto sambil tersenyum, tangannya mengusap pipi Singto dengan lembut.

"I love you" Ucap Krist.

"I love you too" Jawab Singto.

Iya, dia juga mencintai Krist, bohong jika tidak, jantungnya bahkan berdetak tak karuan sejak tadi.

Krist kembali mencium bibir Singto namun kali ini dengan sedikit lumatan di dalamnya, Singto mengalungkan tangannya di leher Krist dan mulai membalas ciuman Krist. Cukup lama saling menyesap, Krist memindahkan ciumannya ke leher Singto, dia menghisap dan sedikit memberikan jilatan kecil disana hingga membuat Singto melenguh nikmat.

"Mine" bisik Krist sembari mengusap bekas merah kebiruan yang di tinggalkannya di leher Singto.

Krist beranjak dari posisinya, berjalan ke lemari pakaian mencari pakaian untuk dia kenakan.

Setelah memakai pakaian lengkap Krist merebahkan tubuhnya di samping Singto, dia berbisik pada perut Singto entah apa yang di bicarakannya itu.

*Cup... Krist mengecup perut Singto singkat.

"Apa yang kamu katakan?" Tanya Singto.

"Rahasia" Ucap Krist sambil tersenyum.














Tbc.

Ex Boyfriend ✓Where stories live. Discover now